11]. Jalanan Malam Kota

5 1 0
                                    

Bercerita tentang kota yang selalu menjadi saksi bisu antara Arlingga dan Karang tak akan ada habisnya.

Sebab, kota ini akan selalu menjadi tempat mereka untuk saling bersandar. Memulai kisah cinta pertama bagi mereka berdua, hujan dan terpaan angin yang selalu menjadi saksi bagaimana jika mereka berdua saling mencintai.

Hiruk pikuk, sudut kota sangat tau tentang dua insan yang saling menyayangi.

🍂

Dingin nya angin malam menyertai kota ini. Jalanan Malam Kota ramai dengan orang-orang yang ingin menikmati indah nya pemandangan Night City berlalu lalang melewati setiap sudut kota yang akan menjadi cerita nya sendiri.

Walaupun angin dingin menerpa tapi bagi Kara ia mendapatkan kehangatan. Sebab, sedari tadi sepasang tangan yang ukurannya jauh lebih besar dari tangan Kara sendiri di genggam erat oleh pemuda bernama Lingga.

Ya, malam ini mereka tengah berada di alun-alun kota menikmati indahnya masa dua-dua an. Tapi sekaligus merayakan hari jadi yang ke 5 bulan. Awalnya mereka akan menonton film di bioskop tapi tak jadi karna Kara sudah menonton film nya dan tak ada satupun yang membuat mereka tertarik dengan film lain. Lingga juga sudah tau alur dari film tersebut dari temannya Jenan.

Dan akhirnya mereka memutuskan untuk, berjalan-jalan kecil mengelilingi kota ini.

Mereka hanya jajan, serta bersua foto dan berkeliling menggunakan kendaraan beroda dua milik Lingga. Mungkin ini memang sederhana tapi kenangan nya begitu mewah.

🍂

"mau jajan lagi?" tanya Lingga pelan

"hmm, tidak" jawab Kara sambil menggeleng kan kepalanya

"baiklah, kalau begitu kita pulang ya?" ujar Lingga

"oke!" seru Kara dengan semangat

Malam ini memang malam minggu tapi mereka berdua tak boleh sampai pulang terlalu larut, karna Lingga tau pasti ayah Kara tak memperbolehkan itu. Jadinya mereka akan pulang lebih awal.

"eh, tapi tunggu dulu aku ada yang mau di beli lagi" kata Kara sambil menahan tangan Lingga yang hendak beranjak dari tempat duduk nya

"beli apa?" Lingga menoleh sambil menatap Kara bingung

"bukan punya ku sih, tapi ini titipan nya Hanta dia mau aku beliin dia mie ayam di dekat Cafe tempat biasa kita makan" jelas Kara panjang lebar

"oh, oke ayo kita beli!" gumam Lingga sambil menggenggam erat tangan Kara, dan Kara hanya mengganguk kecil

Mereka berdua pun berjalan menuju tempat motor di parkirkan, menggunakan helm dan mulai melaju dari alun-alun menuju tempat mie ayam tersebut.

Ketika di jalan terdapat notifikasi dari handphone Kara dan ternyata itu adalah Hanta adiknya.

Adek Antaaa<3

Mbak, mie ayam adek jangan
lupa yaa!
Kalo lupa nanti adek ngambek
20.20 pm

Iyaa, siap!
Mbak ga akan lupa kok!
20.24 pm

Setelah membalas pesan sang adik Kara langsung mematikan handphone nya dan memasukkan nya kembali kedalam tas.

🍂

Dibalik 2 Kota Yang TerpisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang