12]. Kita Dan Pantai Hari Itu

19 1 0
                                    

Hari Sabtu adalah hari weekend yang menyenangkan karena hari libur masih ada satu hari lagi, maka dari itulah Lingga berencana akan mengajak Kara kepantai hari ini.

Ya, tepatnya pada jam 08.16 WIB lelaki berkulit Tan bernaa Lingga itu telah mengirim sebuah pesan ke nomor yang di tuju untuk sang kekasih yakni Kara.

LingLingga🌻

Beberapa pesan belum terbaca

Karaaa
Rawrrr!
Kita pantai yo hari inii
Mau gaa?
08.16

Ga jawab di gigit uler
08.18

Ok
Ckp tw
08.20

YaAllah iya kenapaa linglinggg?
Ihh sorry yaaa lupaa tadi bunda minta temenin pasar soalnya
Aduh
LingLing?
08.45

Yaampun lingling
Jyaaa ayoww kita mantai hari ini
Jadi ga si ini ni? hmmmm
08.56

Karena terlambat membalas pesan mungkin Lingga merajuk pada Kara padahal memang tadi bunda Kara meminta anak gadisnya itu untuk menemaninya berbelanja. "Haduh", ujar Kara sambil membuang nafas kasar.

🍂

Hari sudah mulai siang ya, tepatnya sudah jam 11 lewat namun belum ada tanda-tanda seperti nya Lingga akan membalas pesan yang dikirim oleh Kara. Ketika sedang asyik melamun Kara di kejutkan dengan suara ketukan pintu yang sangat amat kencang.

'TOK TOK TOK'

Karena kesal mendengar itu Kara langsung bangkit dari tempat tidurnya dan ya ia segera membuka pintu itu dengan kasar.

"Apasih!", ujar Kara kesal

" Eits mbak, jangan ngamuk-ngamuk adek cuma mau manggil mbak doang karena di depan ada bang Lingga hehe", jawab Hanta adiknya itu sambil tersenyum lebar.

"Huftt, apa si dek? Mbak kira ada apa berisik tau ga?", Kara masih berlanjut mengomeli akan sikap Hanta yang semuanya saja, bagaimana jika pintu itu jebol akibat terlalu keras? Astaga kakak beradik ini.

"Hehe, maaf ya mbak cantik ada bang Lingga di depan aduh", kata Hanta sambil senyum senyum tidak jelas. Kemudian anak itu langsung berlanjut pergi masuk ke kamarnya.

"Sabar kar", ujar Kara pelan.

Kemudian gadis bersurai panjang hitam nan lebat itu menuruni anak tangga satu persatu dengan santai. Dari atas ia dapat melihat pemandangan sang bunda yang tengah menyiapkan minum.

Setelah turun dari atas Kara langsung mengarah ke ruang tamu untuk menemui kekasih nya itu.

"Ciye ciye", terdengar suara bunda yang tengah membawa minuman dari dapur menuju ruang tamu.

"Apasih bun?", tanya Kara kebingungan

"Kata nya mau pergi jalan ya mbak? Hihi", jawab bunda tertawa kecil.

"Astaga, ya Tuhan", pikir Kara dalam hati.

🍂

Tak lama kemudian Kara duduk di kursi ruang tamu bersama dengan ayah dan bunda nya. Lingga yang tengah asyik mengobrol bersama ayah pun seketika menoleh ke arah gadis pujaan nya itu.

Dibalik 2 Kota Yang TerpisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang