Entah bagaimana alurnya, dua Kota yang menjadi saksi bisu kisah ini seakan pilu menutupi kenangan yang tenggelam seperti di telan bumi.
Dua insan yang bersembunyi di balik 2 Kota yang Terpisah seperti seolah menutupi segala luka yang menjadi kisah i...
Jam alarm yang berbunyi dengan kuat membuat seorang gadis bernama Kara itu harus terbangun dari tidur lelap nya. Bak kerajaan kasur adalah segalanya, dengan badan yang lesu Kara bangun dan menghidupkan lampu lalu mematikan alarm yang membuat seisi ruangan ini sangat berisik.
Hari ini, hari senin hari yang paling membosankan dan hari yang di benci banyak orang, bukan hanya kalangan anak sekolah saja tapi juga orang dewasa pun membenci hari ini. Kota ini, akan menjadi sangat ramai nanti nya macet dimana-mana seakan semua jalanan tertutup rapat dan tak bisa di lewati.
Sudah cukup Kara berpikir tentang hari ini entah bagaimana hari ini nantinya Kara sendiri pun tidak tau. Kara pun beranjak dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi untuk apa? Untuk mandi tentunya masa Kara akan masak di sana? Tidak mungkin jika mungkin pun ia akan berpikir dua kali untuk itu.
🍂
Setelah selesai mandi Kara pun bersiap mulai dari menggunakan seragam, menyiapkan buku yang ia bawa hari ini dan kegiatan lainnya. Setelah berkutat di dalam kamar Kara turun untuk sarapan pastinya, bagi sebagian orang sarapan itu tidak enak tapi menurut nya sarapan akan cukup untuk menghemat uang jajan.
Kara menuruni tangga dengan santai karna hari ini masih jam 06.15, Kara menemui bunda yang sedang memasak di dapur jika kalian tanya ia anak tunggal? Oh tentu tidak Kara anak sulung dari 2 bersaudara adik nya laki-laki dan mereka hanya terpaut 2 tahun, namanya
Mahanta Naratama 'Hanta'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gua adik dari Karang Ayudya kakak terngeselin menurut gua, mbak gua ini cerewet banget tapi gua sayang"
🍂
"mbak! Panggilin adek suruh turun kebawah" ujar bunda, padahal Kara baru saja turun malah disuruh naik lagi. Tapi sebagai anak berbakti ia pasti menuruti kemauan Bundahara.
'TOK TOKK'
Kara mengetuk keras pintu kamar adik nya itu, tapi ia tak membuka pintu apa ia masih tidur? Pikir Kara tapi ia rasa tidak mungkin jika hanta masih tidur jam segini karna hanta selalu bangun pagi biasanya.
"DEK!" panggil Kara dengan berteriak Tapi hanta tak kunjung membuka kan pintu.
"DEK! BANGUN HARI INI HARI SENIN!" teriak Kara karna sudah lelah menunggu tapi anak itu tak juga kunjung membuka pintu sekedar mensauti panggilan nya saja tidak.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya anak itu membuka pintu.
