04. Love Me Harder

352 22 0
                                    

Aileen.
Gue tunggu di lobby sekolah ya.

Julia tersenyum lebar ketika membaca pesan dari Aileen. Dia pun buru-buru pergi menghampiri Aileen, dia tidak mau membuat Aileen menunggu lama. Julia menghentikan langkah kakinya ketika melihat sosok Demonic yang sedang duduk disamping Aileen. Apa Aileen yang mengajak Demonic? Ternyata benar berita yang disampaikan oleh teman-temannya kalo Aileen dekat dengan Demonic.

"Hai!" sapa Julia membuat Aileen dan Demonic menoleh kearah nya.

"Hai Julia!" balas Aileen sedangkan Demonic cuma mengangguk lalu tersenyum tipis saja.

Kedua gadis tomboy itu saling tatap satu sama lain. Tatapan keduanya seperti memancarkan aura permusuhan dan Aileen yang merasakan nya mendadak jadi takut.

"Julia, gue ajak Demonic gapapa kan?"

"Gapapa, Aileen" jawab Julia.

"Kita kesana mau naik apa?" tanya Demonic.

"Busway aja, biasanya gue sama Aileen seringnya naik busway pas jalan berdua" balas Julia.

Demonic tersenyum sinis, dia tidak suka ketika mengetahui kalo dulu Julia dan Aileen sering jalan berdua. Tapi sekarang gak bakal terjadi lagi karena dia tidak memberikan izin pada Aileen untuk pergi bersama Julia lagi.

Kini mereka bertiga sudah berada di dalam busway yang lumayan ramai jadi ketiga terpaksa harus berdiri. Semua kursi sudah penuh oleh penumpang yang lain. Sepanjang perjalanan Aileen merasa gugup karena posisi Demonic dan Julia sangat dekat dengan dirinya, seolah-olah kedua gadis tomboy itu sedang menjaganya agar tidak terdorong-dorong penumpang lain.

Demonic yang sadar kalo Julia terlalu dekat dengan Aileen langsung merangkul bahu Aileen.

"Ish! Ngapain rangkul gue? Gak enak sama Julia" bisik Aileen.

"Bodo amat! Dah lo diam aja" balas Demonic seraya tersenyum sinis karena dia berhasil buat Julia kesal.

Julia diam saja melihat tingkah Demonic yang seenak jidat merangkul Aileen didepannya dan sepertinya Aileen nyaman berada di peluka Demonic. Itu yang Julia lihat dan lebih baik dia tidak terlalu fokus pada Aileen karena membuat hatinya sakit.

Kini mereka bertiga sudah tiba di penjual tanaman hias yang Julia mau, Julia pun langsung memilih tanaman hias yang mau dia beli sedangkan Aileen sibuk melihat-lihat tanaman. Lalu dimana Demonic? Ya tentu saja berada didekat Aileen.

"Mau beli juga? Pilih aja nanti gue yang bayar" tanya Demonic menawarkan pada Aileen untuk beli tanaman hias yang sekira nya Aileen suka.

Aileen menggeleng "Gak usah, Dem. Gue gak terlalu suka tanaman hias lagian gue gak pandai rawat tanaman yang ada nanti mati doang"

"Ya belajar dong cara merawat tanaman dengan benar bagaimana biar gue bisa sering-sering beliin lo tanaman hias kayak gini" ujar Demonic.

"Males!" kekeh Aileen "Gue mau beli minum dulu disana. Lo disini aja sama Julia, gapapa kan?"

"Gapapa, jangan lama-lama"

Aileen mengangguk lalu pergi membeli minum setelah izin ke Julia biar Julia tahu kemana dia pergi. Demonic melirik ke arah tanaman yang Julia beli dan lumayan banyak mungkin ada sekitar 10 macam tanaman hias.

"Banyak banget lo beli" ujar Demonic.

"Buat praktek dan ada beberapa yang punya temen, mereka nitip karena gak bisa beli sendiri katanya ada urusan" jawab Julia.

"Paling alasan doang tuh" cibir Demonic.

"Mungkin tapi gak tahu juga, kalo pun mereka bohong biarin mereka yang dosa karena udah nyusahin anak baik hati kayak gue" ujar Julia.

"Ck! Baik hati apaan!" decak Demonic.

"Dem, lo suka sama Aileen?"

Pertanyaan dari Julia membuat Demonic langsung diam, dia bingung harus jawab apa sedangkan di dalam hatinya dia masih ragu. Apakah dia sudah menyukai Aileen atau belum? Selama ini dia hanya nyaman berada di dekat Aileen dan tidak suka jika ada seseorang yang mendekati Aileen. Demonic bingung dengan dirinya sendiri, perasaan nya belum terlalu jelas untuk Aileen. Demonic butuh waktu untuk memantapkan hatinya.

Julia tertawa kecil lalu menatap Demonic sinis "Lo mau php-in Aileen doang kan? Ck! Gak heran sih gue sama cewek modelan kayak lo"

"Gak usah sok tahu!" balas Demonic.

"Gue agak kaget sih dengar lo dekat sama Aileen sedangkan Intan juga dekat sama lo. Please jangan maruk jadi orang, Dem!" ujar Julia "Kalo memang gak suka yaudah jujur sama Aileen, bilang apa adanya"

Demonic tatap Julia dengan tajam, tangannya sudah siap menarik seragam Julia tapi tidak dia lakukan "Jangan ikut campur urusan gue! Lo bilang kayak gitu karena lo gak suka liat gue dekat sama Aileen kan?!"

"Of course, gue gak mau Aileen dipermainkan sama cewek macam lo" balas Julia sengit "Lo jangan sombong karena Aileen yang suka sama lo duluan, perasaan dia bisa berubah dengan cepat ketika tahu kalo lo cuma mainin perasaan dia!"

Julia menepuk bahu Demonic "Lo tahu kan kalo cinta gak bisa di paksakan? Gue harap lo jujur sama Aileen dan jangan buat dia kecewa, Dem. Tolong bilang sama Aileen kalo gue pamit duluan soalnya jemputan udah datang"

Julia pergi meninggalkan Demonic sendirian. Ucapan Julia membuat hatinya jadi tidak tenang, dia yakin dia bisa membalas perasaan Aileen tapi bukan sekarang karena dia masih ragu.

"Dem" panggil Aileen "Kok sendirian? Julia mana? Ini gue udah beliin minuman buat kalian berdua"

"Julia izin pulang duluan, Ai" jawab Demonic seraya mengambil botol minum yang dikasih Aileen.

"Lah kenapa?"

"Jemputannya udah datang lagian dia bawa banyak tanaman hias jadi gak mungkin balik naik busway lagi. Lo mau langsung pulang? Biar gue yang anterin lo, Ai"

Aileen mengangguk "Iya, pulang aja deh lagian udah sore takut macet"

Demonic mengangguk, dia menggenggam tangan Aileen lalu pergi dari penjual tanaman hias. Tanpa mereka ketahui Julia masih memerhatikan mereka dari seberang jalan. Demonic dan Aileen pun menunggu busway di halte.

Ting.

Ada pesan masuk di hp Aileen.

Julia.
Aileen, maaf. Tadi gue harus balik duluan soalnya udah di jemput, btw makasih ya udah mau nganterin gue. Lo langsung pulang sama Demonic?

Aileen
Iya gapapa Julia, sama-sama. Gue langsung pulang sama Demonic kok ini lagi nunggu busway

Julia.
Oke hati-hati di jalan ya

Aileen
Iya Julia

Demonic melirik ke arah hp Aileen "Chattingan sama siapa?"

"Julia, Dem" jawab Aileen.

Demonic kembali gelisah, dia tatap Aileen dalam-dalam, dia yakin pada dirinya sendiri kalo dia bisa membalas perasaan Aileen bahkan mungkin nanti dia yang jauh lebih mencintai Aileen.

Aileen tersenyum malu ketika Demonic mengecup tangannya "Ih! Jangan cium-cium malu tau kalo di liat sama orang"

Demonic tertawa kecil lalu dengan sengaja dia mengecup tangan Aileen bertubi-tubi, Aileen ingin menarik tangannya dari genggaman Demonic tapi tidak bisa karena gadis tomboy itu menahan tangannya lumayan kuat.

"Demonic, lepas" rengek Aileen manja.

Demonic menggeleng tidak mau. Dia suka sekali menggoda Aileen terkadang sampai buat Aileen marah. Menurut Demonic, wajah Aileen sangat menggemaskan saat sedang marah seperti sekarang ini.

"Gue bakal lepas tangan lo kalo gue udah puas ciumin tangan lo, Ai" ujar Demonic masih mengecup tangan Aileen. Demonic iri dengan Aileen yang memiliki jari-jari tangan yang panjang dan lebih.

Aileen cemberut "Terserah lo aja!"


LOVE ME HARDER [GXG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang