Prok... prok... prok...
Siswa-siswi kelas 9-A bertepuk tangan setelah Aileen menutup sesi presentasi kelompok Bahasa Indonesia. Mereka kagum melihat keluwesan Aileen saat presentasi apalagi public speaking Aileen yang bagus dan rasa percaya diri yang gadis itu miliki membuat penampilan nya makin sempurna jika sedang presentasi. Aileen juga membuat teman-temannya mudah mengerti ketika dia berbicara mengenai materi yang dia bahas.
Demonic menatap Aileen kagum, Aileen memang benar-benar gadis yang pintar dan dia bangga sekali melihatnya. Tak heran jika Aileen selalu ranking 1 jika kepintaran otaknya membuat Demonic iri. Demonic jadi penasaran apa yang Aileen makan sampai bisa sepintar itu.
"Aileen hebat!" pekik Yasmine heboh selaku ketua kelompok Bahasa Indonesia. Tidak sia-sia dia mempercayai Aileen untuk mewakili kelompoknya di sesi presentasi pagi ini.
Aileen tertawa kecil.
"Makasih pujiannya Yasmine! Gue percaya kali ini kelompok kita dapat nilai yang bagus" ujar Aileen.
"Dan itu berkat lo, Ai" ujar Demonic seraya merangkul Aileen. Yasmine mencebik kesal lalu dia mendorong Demonic agar jauh-jauh dari Aileen.
"Gak usah modus lo! Pake rangkul-rangkul Aileen segala" ujar Yasmine sinis "Ai, lo jangan mau di deketin sama playgirl kayak Demonic"
"Yasmine, lo jangan ngomong aneh-aneh didepan Aileen. Enak aja bilang gue playgirl kayak lo pernah liat gue gonta-ganti pacar aja, ini namanya fitnah kalo gak ada bukti" ujar Demonic tidak terima dengan pernyataan Yasmine.
"Dih marah! Waktu kelas 7 lo sering ya godain kakak kelas di kantin pas istirahat. Di kira gue lupa kali" balas Yasmine tidak mau kalah.
Demonic mendadak diam. Aileen menatap keduanya dengan bingung, apa benar kalo Demonic itu playgirl?.
"Yaelah! Itu kan kejadian masa lalu lagian gue cuma bercanda doang godain kakel yang lewat" elak Demonic.
"Ternyata Demonic genit ya" sindir Aileen lalu berjalan ke arah tempat duduknya.
"Mulut lo Yas! Secara gak langsung lo merusak nama baik gue didepan Aileen tau pokoknya kalo Aileen tiba-tiba ngejauhin gue, lo harus tanggung jawab" desis Demonic.
Yasmine tertawa lalu meledek Demonic "Bodo amat! Itu urusan lo kalo Aileen jadi ilfeel sama lo, Dem"
"Sialan lo Yasmine!"
Gara-gara perkataan Yasmine, Aileen jadi marah pada Demonic, dia marah karena cemburu setelah tahu kalo dulu Demonic suka godain kakak kelas. Tidak seharusnya Aileen marah apalagi ini kejadian di masa lalu tapi dia tidak bisa menahan dirinya untuk marah pada Demonic. Entah sudah berapa banyak kakak kelas yang Demonic godain tanpa sepengetahuan Aileen.
"Aileen" panggil Demonic seraya menahan tangan Aileen. Sialan memang Yasmine asal ngomong aja soal kelakuan nya saat kelas 7 dulu.
Olla terkekeh pelan "Gue duluan ya, silahkan di selesaikan dulu masalah rumah tangga kalian berdua"
Aileen cemberut sambil menahan lengan Olla agar sahabatnya itu tidak pergi duluan ke kantin. Olla yang paham dengan tatapan Demonic pun akhirnya segera pergi agar Demonic dan Aileen bisa bicara berdua.
Aileen pasrah aja ketika Demonic membawanya ke taman sekolah. Dia malas berduaan kayak gini sama Demonic mungkin kalo dia tidak marah pasti dia senang bisa berduaan terus sama Demonic di taman sekolah.
Aileen menepis tangan Demonic saat gadis tomboy itu mau menggenggam kedua tangannya.
"Jangan pegang-pegang!"
Demonic menarik napas panjang, ini pertama kalinya dia menghadapi cewek marah dan sayangnya cewek itu adalah Aileen. Kalo bukan Aileen mana mau dia capek-capek membujuk cewek yang sedang marah, bikin pusing aja.
"Please jangan marah, Aileen. Gue minta maaf sama lo kalo lo gak suka tapi itu kejadiannya udah lama kok waktu kelas 7. Sekarang gue gak pernah goda-godain temen sekelas atau adek kelas di sekolah" ujar Demonic "Jangan diemin gue kayak gini, Ai. Gue lebih suka lo ngomel-ngomel daripada diam kayak gini, gue sedih liatnya"
Demonic berhasil menggenggam kedua tangan Aileen sedangkan Aileen masih diam membisu. Dia masih marah jadi lebih baik diam dulu daripada nanti nya dia berbicara kasar ketika marah yang ada buat Demonic sakit hati.
Demonic mengecup punggung tangan Aileen, berusaha meluluhkan si gadis pintar agar tidak marah lagi padanya.
"Maksudnya dulu godain kakak kelas biar kenapa? Mau tebar pesona karena lo tau kalo lo itu keren hm?"
"Bercanda doang, Ai. Emang gue keren?"
"Gak! Gak keren sama sekali!"
Demonic tertawa, dia mencolek pipi Aileen "Beneran gue gak keren? Tadi aja lo bilang kalo gue keren loh! Jujur aja Ai, gak usah malu-malu kan disini cuma ada kita berdua doang"
Aileen menghentakkan kedua kakinya kesal "Demonic rese!! Gue kesel sama lo, gue gak mau suka lagi sama Demonic! Titik!"
"Ssstt Aileen, jangan ngomong gitu" ujar Demonic kemudian menangkup kedua pipi Aileen, dia tatap mata Aileen dalam-dalam "Dengerin gue baik-baik, Ai. Sekarang ini di dalam pikiran gue cuma ada nama lo doang, lo ragu karena ucapan Yasmine? Please percaya sama gue kalo gue udah berubah, gue gak genit ataupun suka tebar pesona lagi. Maafin gue ya?"
Aileen mengangguk, dia memang harus memaafkan Demonic karena dia tidak bisa marah lama-lama sama pujaan hatinya. Ibaratnya Aileen udah bucin tolol sama si Demonic.
"Iya gue maafin" ujar Aileen singkat.
Demonic menarik napas lega.
"Kok masih cemberut? Senyum dulu dong baru gue percaya kalo lo udah maafin gue" tanya Demonic.
"Ck banyak mau!" balas Aileen kesal kemudian dia tersenyum lebar.
"Nah baru gue percaya, lo makin cantik kalo lagi senyum apalagi senyum nya karena gue bukan karena orang lain" ujar Demonic seraya mengelus pipi Aileen dengan lembut "Gue peluk lo boleh?"
"Boleh"
Demonic langsung memeluk Aileen dengan erat, ini pertama kalinya dia memeluk Aileen dan tiba-tiba saja jantung nya berdetak dengan kencang. Apa ini artinya dia sudah suka sama Aileen?
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME HARDER [GXG]
Teen FictionWarning : gxg area!! Yg homophobic bisa menjauh dari sini jadi jangan nekad baca. . . . Demonic Bazon selalu menjadi perbincangan hangat di sekolahnya karena prestasi taekwondo nya dan membuat teman-teman di sekitarnya menyukai dirinya termasuk Aile...