Happy 1k viewers. Terimakasih untuk para readers yg sudah menyempatkan waktunya untuk membaca karya aku ❤
***
Semenjak Aileen mau memaafkan Demonic perlahan sikap Demonic mulai berubah. Gadis tomboy itu jadi lebih perhatian dan posesif ke Aileen. Demonic pun jadi sering menjemput serta mengantar Aileen dan hampir tiap malam Demonic suka menelepon Aileen sampai Aileen pusing sendiri menghadapi perubahan Demonic.
Contohnya seperti malam ini, Aileen mau fokus belajar untuk ulangan harian matematika besok tapi Demonic malah mengganggu dirinya dengan terus-terusan menelepon.
"Halo! Apa lagi sih, Demonic?" sapa Aileen kesal. Dia tidak suka jika waktu belajar nya di ganggu.
"Duh galak banget sih"
"Ya habisnya kamu telepon aku terus!"
Demonic dan Aileen memutuskan untuk mengubah panggilan mereka berdua menjadi aku-kamu.
"Sorry, Ai. Lagian kan bisa belajar sambil teleponan sama aku biar aku ikut belajar juga sama kamu"
"Gak ah, yang ada aku gak bisa fokus belajar nya kalo ada kamu. Kamu ada apa telepon aku?"
"Gak ada apa-apa, Ai. Cuma kangen doang sama kamu"
"Kangen? Gombal banget!"
Di ujung sana Demonic tertawa. Entah kenapa sekarang dia tidak bisa jauh-jauh dari Aileen bahkan Aileen izin ke toilet saja kadang dia suka ikut. Demonic sadar semenjak kejadian kemarin Aileen lebih sedikit jutek dan galak padanya tapi tidak masalah, dia suka dengan wajah jutek Aileen. Yang terpenting Aileen tetap suka sama dia.
"Aku gak gombal, Ai. Beneran loh kalo aku kangen sama kamu bahkan aku berani sekarang juga datang ke rumah kamu tapi aku gak mau ganggu kamu makanya aku telepon aja"
"Kamu telepon aku kayak gini juga sama aja ganggu aku, Demonic. Kamu akhir-akhir ini suka bikin aku kesel deh! Kamu mau ya aku cepet tua?"
Aileen berbaring di atas ranjang, dia tunda belajarnya beberapa menit untuk mengobrol sebentar dengan Demonic. Lagipula belum terlalu malam juga baru jam 7 malam.
"Aku juga gak tahu sama diri aku sendiri soalnya tuh aku gak mau jauh-jauh dari kamu. Gapapa kamu tua, di mata aku, kamu tetap cantik kok, Ai"
"Alah bohong! Nanti kalo aku berubah jadi tua kamu gak mau sama aku, kamu kan pinter bohong. Aku gak mau tertipu lagi sama kamu ya, Demonic"
"Untuk sekarang dan seterusnya aku gak bakal bohong lagi sama kamu, cukup kemarin aja aku bohongin kamu, Ai"
"Iya aku percaya. Sekarang masih kangen gak? Aku mau matiin telepon kamu kalo ngobrol sama kamu terus yang ada aku gak belajar-belajar"
"Yah jangan di matiin dong, Ai. Ganti ke video call aja ya biar aku bisa liatin kamu pas kamu belajar. Aku kesepian banget kalo gak ada kamu"
Aileen menarik napas kesal. Mungkin kalo sekarang Demonic ada didepannya dia bakal menjambak rambut Demonic karena Demonic terus-terusan mengganggu nya.
"Boleh ya ganti video call aja?"
"Yaudah iya, aku matiin sekarang nanti kamu video call aku"
"Oke siap, sayang"
Tut.
Aileen matikan telepon dari Demonic lalu dia kembali ke meja belajar nya sambil menunggu video call dari Demonic. Selang beberapa menit kemudian akhirnya Demonic video call dia juga dan sekarang terpampang jelas wajah Demonic di layar hp nya.
"Kamu baru mandi, Dem?" tanya Aileen saat melihat rambut Demonic yang masih basah. Malam ini Demonic pakai kaos oblong berwarna hitam dan celana training.
"Iya Ai, habis pulang sekolah aku lanjut gym di tempat biasa terus pulang habis maghrib makanya aku baru mandi"
Demonic tersenyum lebar ketika matanya melihat wajah cantik Aileen. Apalagi rambut panjang Aileen yang membuat gadis itu makin terlihat sempurna dan jangan lupa lesung pipit di kedua pipi Aileen membuat dia terlihat manis ketika tersenyum.
Tangan Demonic jadi gatal ingin menyentuh rambut panjang Aileen.
"Kamu kenapa liatin aku kayak gitu?"
"Aku lagi mengagumi makhluk ciptaan Tuhan yang malam ini cantik banget"
Blush.
Pipi Aileen merah merona.
"Manis banget bibir kamu, Dem"
"Manis? Ah kamu ngomong begitu kayak udah pernah ciuman sama aku aja, Ai"
"Otak kamu mesum banget, Demonic"
"Kok aku? Kamu duluan yang bahas tentang bibir aku pake bilang bibir aku manis segala"
"Tapi bukan itu maksud aku, maksudnya tuh bibir kamu pinter banget ngegombal nya. Kamu sering nonton film haram ya? Ayo ngaku!"
Demonic tertawa ketika Aileen melotot padanya.
"Kamu mau aku jawab jujur atau bohong?"
"Ck! Udah gausah di jawab, mendingan sekarang kamu diam dan jangan banyak bicara. Aku mau fokus belajar!"
"Siap tuan putri"
Malam ini Demonic setia menemani Aileen belajar sampai jam 10 malam dan dia baru tahu kalo Aileen se-displin itu mengatur kegiatannya setiap hari di mulai dari bangun tidur sampai mau tidur kembali. Demonic kagum dengan sosok Aileen dan membuat dirinya makin menyukai gadis pintar itu.
Ulangan harian matematika baru saja selesai, Aileen menarik napas lega karena soal yang keluar hari ini sudah dia pelajari tadi malam. Aileen tersenyum melihat wajah pucat Olla.
"Sakit lo, La?" tanyanya.
"Pusing banget pas liat soalnya, Ai"
Aileen dengan telaten menyeka keringat yang ada di dahi Olla.
"Tadi pagi lo sarapan gak?"
Olla mengangguk "Sarapan kok, ini gue pucat karena efek tadi aja. Biasa lah otak gue gak mampu menjawab soal yang sulitnya kayak cobaan hidup di dunia ini"
"Lebay lo!" balas Aileen.
Aileen mengambil novel yang belum selesai dia baca di kolong meja. Akhir-akhir ini dia mulai suka membaca novel dan minggu kemarin dia sudah membeli hampir 10 novel keluaran terbaru penulis favorit nya.
"Aileen" panggil Demonic.
Aileen menoleh ke belakang saat Demonic mencolek bahu nya, kenapa Demonic duduk disini? Ini kan bukan bangku gadis tomboy itu.
"Kenapa?" tanya Aileen jutek.
"Gapapa, cuma mau ngobrol aja sama kamu soalnya aku kesepian di pojok sana" jawab Demonic.
"Heh bocah! Kesepian gimana? Temen-temen kita banyak di barisan meja lo tau, lo nya aja yang gak mau ngobrol sama mereka" ujar Olla "Sesekali ngobrol sama Intan noh, dia asik kalo di ajak gibah"
Demonic memutar bola matanya malas "Lo aja sana ngobrol sama dia biarin gue duduk di bangku lo"
"Yeh! Itu mah mau nya lo biar bisa berduaan terus sama sahabat gue. Udah sana balik ke meja lo sebentar lagi ada guru masuk" usir Olla.
Aileen merengut kesal karena dia tidak bisa fokus membaca novel lantaran Demonic malah berdebat dengan Olla.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME HARDER [GXG]
Teen FictionWarning : gxg area!! Yg homophobic bisa menjauh dari sini jadi jangan nekad baca. . . . Demonic Bazon selalu menjadi perbincangan hangat di sekolahnya karena prestasi taekwondo nya dan membuat teman-teman di sekitarnya menyukai dirinya termasuk Aile...