7. Namanya juga usaha

608 77 101
                                    

Yuuta baru kembali ke sekolah dengan baju tercompang-camping akibat melawan 2 kutukan tingkat tinggi sendirian. Kalau luka jangan ditanya lagi, ia bahkan sampai lupa caranya mengeluh karena merasakan sakit.

"Otsukare Senpai? Wah Senpai nampak berbeda hari ini" sapa Yuuji kala tak sengaja bertemu dengan Yuuta di lobby.

"Ah iya Itadori-kun, Otsukare! Kutukan tadi merusak pakaianku" jawab Yuuta ramah.

"Ya, bukannya itu masih mending daripada Senpai gugur di pertarungan? Senpai bisa pulang selamat juga aku udah senang" gumam Yuuji pelan.

"Kalau gitu aku akan pergi ke kamar duluan, Itadori-kun" pamit Yuuta yang diangguki oleh Yuuji.

Kepergian Yuuta ke kamarnya ternyata membuat Yuuji mempunyai inisiatif untuk membantu seniornya itu. Yuuji segera pergi ke ruangan perawatan khusus penyihir Jujutsu dan mengambil kotak p3k untuk membantu membersihkan luka-luka di tubuh Yuuta.

"DORR!!"

"Eh copot!" kaget Yuuji tak sengaja melepaskan genggaman kotak p3k nya hingga hancur karena terjatuh.

"Okamoto-san berhenti mengagetkanku!" gerutu Yuuji. Matanya menatap nanar pada kotak yang sudah pecah itu. Buru-buru Yuuji mengambil isiannya terlebih dahulu.

(Name) tertawa tanpa akhlak mendengar respon Yuuji. Gadis itu menatap Yuuji yang sedang memungut perlatan pembersih luka dengan heran.

"Itadori, emang ada yang luka?" tanya (Name).

"Ada. Makanya aku mengambil kotak p3k" jawab Yuuji seraya bangkit setelah berhasil memungut semua peralatan yang terjatuh.

"Eh siapa yang luka emangnya? Kok gak masuk ke ruangan ini buat minta diobati dulu?"

"Ya Senpai mana pernah mau masuk ke ruangan ini. Alasannya memakai teknik pembalik lebih cepat terbebas dari lukanya. Tapi entah kenapa tadi Senpai tidak menggunakan teknik pembalik kaya biasanya. Mungkin dia kehabisan energi" jelas Yuuji.

"Senpai mana nih? Kau tidak bilang namanya" sinis (Name) curiga.

"Okkotsu-senpai"

"LOH AYANGKU DONG?!" jerit (Name) panik seketika.

"Emangnya kalian udah jadian?" tanya Yuuji balik.

"Nanti juga aku jadi istrinya!" jawab (Name) pede.

Yuuji hanya bisa mengiyakan omongan ngelantur gadis itu daripada ia dimusuhi (Name) setelahnya. (Name) dengan cepat merebut peralatan dari tangan Yuuji yang membuat pemuda itu protes.

"Kok diambil?!" (Name) berdehem sejenak sebelum berbicara.

"Ekhem.. Biar aku aja yang akan mengobati Okkotsu-sensei! Kau pergi aja sana hush, hush! Ini adalah tugas calon istri tercinta!" usirnya pada Yuuji yang hanya bisa melongo.

"Oh oke deh, pastikan Senpai cepat sembuh ya! Kalau gitu aku pamit dulu calon istri Senpai" ucap Yuuji ceria. Ia kemudian pergi meninggalkan (Name) sendirian.

"Oke.. Sekarang apa aja yang harus aku bawa untuk mengobati pangeran berbatang ku?" gumam (Name) pada dirinya sendiri.

.
.
.
.

Sementara itu Yuuta yang baru saja membersihkan tubuhnya kini berkaca didepan cermin. Terlihat luka-luka disekujur tubuhnya. Yuuta menghela nafasnya lelah. Tangannya meraih kalung berliontin cincin di lehernya.

"Rika.. Aku-"

Ketukan- tidak melainkan gedoran heboh pada pintu kamarnya membuat Yuuta tidak jadi untuk galau dulu karena Author tidak mengizinkannya. Dengan kilat pria itu segera memakai pakaian santai sebelum membuka pintu kamar.

NIKAHI AKU CEPAT! [Okkotsu Yuuta X Reader] | [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang