21. Ujian hidup

684 64 145
                                    

       "Sayang bangun udah siang, katanya mau kondangan"

Suara bisikan tepat ditelinga membuat (Name) terbangun dari tidurnya. Gadis itu mengerjap pelan memandang sekelilingnya.

Ia ingat sekali semalam ia menginap dirumah baru Yuuta, karena Yuuta yang tidak mau ditinggal oleh (Name). Bahkan mereka berdua sudah memutuskan untuk tinggal bersama.

         "Jam berapa?" tanya (Name) setengah sadar.

         "Jam 5, mending kamu mandi sama siap-siap dulu" jawab Yuuta sembari menyingkap gorden kamar (Name).

         "Apaan sih Sensei!! Orang masih pagi kok udah dibangunin!! Kan kita kondangannya jam 9!" protes (Name).

         "Loh emangnya kenapa? Kita kan bisa cari sarapan dulu jadi nanti bisa agak nyantai gak buru-buru" jelas Yuuta tanpa merasa bersalah.

         "Tapi kan-"

CUP.

(Name) terdiam mematung saat bibirnya udah dibungkam duluan oleh Yuuta. Bisa-bisanya Yuuta udah mengambil start untuk menciumnya di pagi hari.

         "Morning kiss" lanjut Yuuta diakhiri senyuman.

         "Gak ada morning kiss aku mau tidur lagi!!" ketus (Name) setelahnya gadis itu kembali berbaring membelakangi Yuuta.

Yuuta menghela nafas, pria itu jadi ikut tiduran disamping (Name) sambil memeluk tubuh (Name) dari belakang.

        "Bangun yuk" ajak Yuuta tidak mau menyerah.

        "Gak dulu. Udah sana nanti aja banguninnya setengah 9!" usir (Name) galak.

         "Kamu kalo siap-siap gak cukup 1 jam belum lagi rumah Kugisaki butuh 15 menitan di jalan"

         "..."

Tidak ada jawaban lagi dari (Name) membuat Yuuta segera membalikkan tubuh (Name) menghadapnya. Rupanya gadis itu sudah kembali terlelap.

Yuuta menarik tubuh (Name) ke dalam pelukannya. Beruntungnya (Name) tidak sadar dan malah mencari kenyamanan sendiri dengan mendusel-duselkan wajahnya ke dalam dada bidang Yuuta.

        "Gemes banget sih tunangan siapa?!" ucap Yuuta sambil mencubit gemas hidung (Name).

Berhubung (Name) sudah kembali tidur nyenyak dengan posisi meluk Yuuta jadilah pria itu tidak bisa pergi kemana-mana dan berakhir ikut ketiduran juga.

Bunyi deringan alarm membuat (Name) terusik dari tidurnya. Tangan (Name) mencoba meraih jam beker yang berada diatas nakas samping Yuuta dan mematikannya.

Gadis itu mengucek kedua matanya sebelum melihat kearah jam yang sudah menunjukkan pukul 9 lewat.

        "AAAAA SENSEI KITA TELAT!!" Jerit (Name) seketika membangunkan Yuuta.

        "Hah? Apa? Kenapa?" tanya Yuuta bingung sendiri karena nyawanya belum sepenuhnya terkumpul.

        "Kita telat! Gimana dong siapa yang mau mandi duluan?!" ucap (Name) panik.

        "Mandi bareng aja kalo gitu" jawab Yuuta santai.

         "Enak aja, Sensei pasti mau modus kan?!! Kita suit aja gimana? Yang menang dia yang mandi duluan."

Walau ragu tapi Yuuta tetap ikut suit gunting, kertas, batu dengan (Name). Tapi sayangnya Yuuta menang suit karena memasang batu sedangkan (Name) gunting.

          "SENSEI CURANG!! POKOKNYA ULANG!" protes (Name)

Mereka kembali suit kali ini Yuuta memasang kertas sedangkan (Name) batu. Otomatis pria itu tetap menang lagi. (Name) yang kesal hanya bisa mendengus kasar.

NIKAHI AKU CEPAT! [Okkotsu Yuuta X Reader] | [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang