04. Siapa yang perduli?

196 27 12
                                    

HALO

kembali lagii hhii

follow akun wattpad ini dulu!

vote dan komennya dipersilahkan, hargai aku juga yang nulis dan mikirin alurnya ya

***

Semua orang kini sedang mendudukkan dirinya di kursi meja makan, tak terkecuali Aqeela dan juga Dikta anak kalem yang tiduran santai.

Suara bel yang berbunyi itu mengurungkan niat tuan rumah yang hendak membukakan pintu, Bi Tuti yang kebetulan masih dimeja makan itu pun berjalan ke depan membukakan pintu untuk tamu.

Tak lama Bi Tuti kembali dengan diikuti tiga gadis dan dua cowok dibelakangnya yang sudah sangat dikenal oleh semua orang dimeja makan itu.

"Tamu kaya gini ngga ada sopan-sopannya, datang kurang pagi. Kenapa ngga sekalian dini hari?" ucap Aqeela ketika melihat teman-temannya itu.

"Ya, kalo dini hari tambah ngga sopan." jawab Regan sambil tertawa kecil.

"Udah tau ngga sopan, masih aja datang. Lagian kalian ngapain sih pagi-pagi udah datang ke rumah orang?" tanya Rassya.

"Ya, kalo ngga main ke rumah orang masa mau main ke rumah setan, aneh lo." jawab Yolanda.

"Lo yang aneh." cibir Rassya.

"Nah bener tuh kata ayang gua." jawab Regan sambil tertawa, "Kita pagi-pagi kesini sengaja mau minta makan." imbuh Regan.

"Udah udah, jangan banyak bicara di meja makan, langsung aja ambil posisi duduk." sang kepala keluarga pun menimpali.

"Siap om." balas Regan yang kemudian mendudukkan dirinya diikuti dengan teman-teman yang lainnya.

Mereka pun mulai mengambil makannya masing-masing setelah Bi Tuti mengambilkan piring tambahan, dan kemudian menyantap sarapannya.

****

"Lo ngga mau ngelanjutin kuliah?" tanya Sisi yang kini sedang duduk sambil memakan cemilan.

Setelah menyelesaikan sarapannya, mereka kini sedang berkumpul diruang tamu.

"Kuliah nanti kalau Dikta sudah tujuh bulan, sekalian setelah abang gua nikah." jawab Aqeela yang juga ikut menikmati cemilan yang ada didepannya.

"Lo mending kuliah deh, Qeel. Parah banget kalau lo ngga kuliah, Rassya dikejar-kejar sama cewek-cewek." timpal Regan.

Mendengar itu Aqeela menatap kearah Rassya dengan tatapan yang sulit diartikan sambil mengunyah cemilan yang ada didalam mulutnya.

Melihat tatapan Aqeela, Rassya seakan-akan di terkam buaya betina saat ini juga. "Udah tenang aja sayang, cinta aku hanya untuk kamu doang." ujar Rassya.

"Siapa yang perduli?" ucap Aqeela kemudian sambil kembali memasukkan cemilan kedalam mulutnya. Semua teman-temannya menatap heran kearah Aqeela, mendengar respon mama muda itu yang tidak sesuai ekspektasinya.

"Gua kira Rassya bakal lo terkam sampai habis." ucap Evan.

"Yaudah kalau gitu gas cari mama muda untuk Dikta yang comel ini." kini Yolanda ikut menimpali.

UNTUK AQEELA Where stories live. Discover now