01. WELCOME BABY JUNIOR RASSYA

535 47 29
                                    

HAII HAII PARA PECINTA SYAQEEL

KANGEN SAMA RASSYA DAN AQEELA GA?

Vote dan komennya dipencet yaa hargai aku jugaa

Yang belum follow akun wattpad aku yuu buruan follow

****

Seorang perempuan muda berusia delapan belas tahun kini sedang berada diruang persalinan, mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan sang buah hati. Dia adalah Aqeela Fanesya Angel istri dari Rassya Aleksander Pratama. Keringet terus saja mengucur membasahi dahi Aqeela.

Brakkkkk

Pintu ruang bersalin dibuka secara kasar hingga menimbulkan suara yang menyita perhatian Indri, Wilna, dan juga Aqeela yang menatap ke arah pintu.

Terlihat sosok Rassya yang baru saja kembali dari kampusnya. Rassya melangkahkan kakinya menuju ke brankar dimana Aqeela sedang terbaring.

"Maaf aku telat datangnya." ucap Rassya sambil menggenggam tangan Aqeela dan mencium keningnya.

"Karena kamu sudah datang jadi bunda keluar aja soalnya nggak boleh di tungguin banyak orang." ucap Wilna pada Rassya. Laki-laki itu menoleh kearah bundanya lalu ia mengangguk, setelah itu Wilna pun keluar dari ruang bersalin.

"Aduh sakit banget." ucap Aqeela sambil meringis kesakitan. "Ini kenapa nggak langsung lahiran aja sih rasanya perut Aqeela udah kayak di remas-remas." imbuh Aqeela yang terus saja meracau.

"Kamu tarik nafas dalam-dalam, terus keluarkan secara perlahan." ucap Indri memberi instruksi, sedangkan Rassya hanya diam sambil terus menggenggam tangan Aqeela dan juga mengusap dahi perempuan itu yang sudah basah dipenuhi oleh keringat.

"Aduh mah Aqeela benar-benar ngga kuat, apa ini adik bayinya ngga mau disuruh keluar? Atau sesar aja biar cepat," ucap Aqeela sambil merintih.

"Eh ngomong apa kamu? Orang yang sesar aja mau lahiran normal, tapi kamu maunya lahiran sesar." ucap mama Indri.

"Tapi ini benar-benar sakit, Mah. Rasanya tulang Aqeela mau patah semua." lirih Aqeela. Mendengar ucapan yang Aqeela lontarkan membuat Rassya ngeri melihatnya.

"Sekarang kamu tau kan apa yang mama rasakan saat ngelahirin kamu, masih mau bantah mama sekarang?" Indri yang malah membuat Aqeela menjadi meringis bukan karena sakit tapi karena mengingat dirinya yang super bandel itu.

"Iya, Aqeela minta maaf. Sekarang mama bilangin ke adik bayinya supaya cepet keluar nanti Aqeela ngga ngebantah mama lagi deh," ucap Aqeela pada mamanya. Indri menatap sinis kepada putrinya.

"Mana bisa." jawab Indri kemudian.

"Aduh mah ini lahiran kenapa harus sakit segala sih, ngga kaya pas buatnya. Udah mah panggil dokter aja sekarang terus kita ke ruang operasi, tenang aja Rassya sultan mampu bayar pastinya." Aqeela terus saja meracau. Indri yang mendengar itu semakin menatap sinis begitu pula dengan Rassya.

"Kamu jangan ngomong gitu, kamu harus tetap kuat dan berjuang buat anak kita sayang." Rassya memberikan semangat kepada Aqeela.

"Ini semua tuh gara-gara kamu, coba aja kalau kamu ngga nerobos aku, nggak bakal aku ngerasain kesakitan kayak gini." ucap Aqeela sambil menatap Rassya. Laki-laki itu dibuat bengong dengan penuturan Aqeela begitu pula dengan Indri.

"Kenapa jadi aku? Kamu juga tadi bilang buatnya enak kan." saut Rassya tak terima.

"Ini adik
bayinya kapan keluar dok?" tanya Aqeela pada dokter cantik yang baru saja masuk ke dalam ruang bersalin itu.

Dokter itu memeriksa Aqeela. "Sudah buka tujuh sebentar lagi akan lahir." jawab dokter itu.

Aqeela memejamkan matanya, rasa sakit itu kian menambah dan kini semakin sakit.

UNTUK AQEELA Where stories live. Discover now