HALO
kembali lagii hhii
follow akun wattpad ini dulu!
vote dan komennya dipersilahkan, hargai aku juga yang nulis dan mikirin alurnya ya
***
"Rassya, kamu ngga marah kan?" tanya Aqeelaa sesampainya mereka didalam mobil.
"Marah karena apa?" tanya Rassya sambil menatap Aqeelaa yang disebelahnya.
"Marah karena hari pertama masuk kampus aku udah bikin ulah." jawab Aqeelaa sambil menatap Rassya dalam, ia menyadari kesalahannya kali ini.
Rassya menggenggam tangan Aqeelaa, laki-laki yang berstatus papah muda itu menatap Aqeelaa dengan tatapan dalam dan penuh sayang.
"Ngga, kenapa harus marah? Kamu kan niatnya baik buat tolongin orang, lagian juga kamu kan ngelindungin diri kamu sendiri." tutur Rassya lembut.
"Aku takut kamu marah kayak waktu dulu, aku ngga mau jadi istri yang membuat malu suami." ucap Aqeelaa dengan nada sendu.
Melihat wajah sendu dan mendengar perkataan Aqeelaa, Rassya merasakan sesak di dadanya. Ia mengingat setiap perkataan kasar yang ia lontarkan kepada Aqeelaa hingga menyakiti hati istrinya.
Tanpa banyak bicara, Rassya langsung menarik Aqeelaa menarik kedalam pelukannya, menyalurkan rasa nyaman, tulus cintanya, dan penuh kasih sayang untuk seorang wanita cantiknya. "Maaf." cicit Rassya.
Aqeelaa sejenak diam, ia ingin menikmati rasa nyaman yang diberikan Rassya melewati pelukan hangatnya.
Aqeelaa memejamkan matanya, menyandarkan kepala di dada bidang Rassya, sampai pada akhirnya Aqeelaa melepaskan pelukannya.
Keduanya saling menatap dalam, "Maaf untuk apa?" tanya Aqeelaa. "Maaf karena aku sudah menjadi alasan terbesar kamu sakit, sakit batin maupun fisik. Maaf karena saat Zella hendak melukai kamu, aku ngga ada di dekat kamu untuk melindunginya, maaf untuk semuanya." ucap Rassya dengan setulus hati tangan laki-laki itu menggenggam erat kedua tangan Aqeelaa.
Aqeelaa tersenyum mendengar perkataan Rassya, ia menggelengkan kepalanya dengan pelan, "Ngga ada yang perlu di maafkan, karena itu semua bukan sepenuhnya salah kamu." ucap Aqeelaa lembut.
"Tapi memang semua salah aku, seandainya aku lebih bisa menjaga dan memahami perasaan kamu pasti semua itu tidak akan terjadi, tidak ada yang tersakiti diantara kita."
Aqeelaa melepaskan salah satu genggaman tangan Rassya, tangan wanita itu terangkat untuk mengelus rahang tegas Rassya. Kemudian mendekatkan ke wajahnya dan mengecup singkat Rassya, setelah itu Aqeelaa kembali ke posisi semula dan Rassya kembali menggenggam tangan Aqeelaa.
"Sudahlah, kita ngga usah bahas masalalu, kalau di bahas makin panjang. Aku sudah kangen sama Dikta."
"Biarlah semua kenangan buruk itu berlalu dengan semestinya, kita hanya perlu menjadikan masalalu itu sebagai pelajaran, kita juga harus saling terbuka satu sama lain jangan ada yang di tutupi." Aqeelaa menjeda ucapannya untuk mengambil nafas.
"Supaya kedepannya jauh lebih baik dari saat ini, jika ada masalah dibiarkan berlarut-larut dan berakhir meninggalkan dan saling menyakiti."
"Karena sekarang bukan kita berdua yang harus difikirkan, ada Dikta yang juga butuh kasih sayang dari kedua orangtuanya."
"Iya, kita pulang sekarang." Rassya melepas genggamannya pada tangan Aqeelaa. Ia segera memasang sabuk pengaman begitu pula dengan Aqeelaa.
Setelah itu Rassya menghidupkan mesin mobil dan pergi meninggalkan parkiran.
YOU ARE READING
UNTUK AQEELA
Novela JuvenilSAQUEL DARI MY CRAZY WIFE Menceritakan kelanjutan perjalanan kisah cinta Aqeela dan Rassya bersama baby pertamanya. Akankah cinta Rassya kali ini benar-benar tulus kepada Aqeela? Bagaimana kehidupan mereka berdua yang sekarang? Jauh lebih bahagia...