02. Siapa gadis itu?

268 28 0
                                    

HALO

kembali lagii hhii

follow akun wattpad ini dulu!

vote dan komennya dipersilahkan, hargai aku juga yang nulis dan mikirin alurnya ya

****

Matahari yang menyelinap masuk melalui celah-celah jendela membuat Aqeela yang masih tertidur lalu mengerjapkan matanya, menyesuaikan dengan cahaya yang baru saja masuk kedalam kamarnya.

Aqeela melirik kearah box bayi yang ada disebelah tempat tidurnya, namun ia tak mendapati Dikta ditempatnya hingga membuat Aqeelaa begitu terkejut dan terlonjak dari tempat tidurnya.

"Astaga anak aku kemana ini? Masih bayi masa iya bisa jalan," cibirnya ketika mendapati box bayi kosong. Lalu ia menoleh kearah bawah kasur, siapa tau anaknya jatuh kan, namun Aqeela tak mendapati Dikta disitu.

"Yakali Dikta dibawah kasur."

"Kamu cari apa, hm?" Rassya yang baru saja masuk kedalam kamar, laki-laki remaja yang sekarang sudah berganti status menjadi papa muda itu baru pulang dari joging.

"Dikta." jawab Aqeela sambil menatap Rassya. "Dikta mana ada dibawah kasur ada-ada aja kamu, dikira tikus apa mainnya kebawah kasur." Rassya mendekat kearah Aqeela.

"Ya, kan siapa tau aja." jawab Aqeela.

"Dikta tadi diambil sama mama, diajak berjemur ke halaman belakang." jelas Rassya sambil memeluk tubuh Aqeela untuk menikmati wangi tubuhnya yang sudah seperti candu baginya.

"Mama?" beo Aqeela sambil melepaskan pelukan Rassya. "Iya, mama Indri." jawab Rassya lalu mencium kening istrinya sekilas kemudian berjalan mendudukkan dirinya dipanggiran ranjang.

Aqeela kemudian berjalan keluar kamar, tujuan utama wanita itu adalah halaman belakang untuk melihat putranya.

"Anak mama tampan sekali," ucap Aqeela ketika ia sudah sampai dihalaman belakang, menghampiri anaknya yang sedang berjemur dibawah sinar matahari pagi sambil tiduran di stroller.

"Kalo lagi gini kok mirip Rassya banget ya, aura songong sama badboynya keliatan," ucap Aqeela sambil terkekeh yang kemudian mencubit gemas pipi chubby Dikta.

Aqeela kemudian berjalan menghampiri mamanya yang duduk diayunan tak jauh dari Dikta, " Mama disini sejak kapan?" tanya Aqeela sambil mendudukkan dirinya disebelah mamanya.

"Kebiasaan bangun tidur ngga langsung mandi, masih pake baju tidur gitu." cibir Indri sambil menatap putrinya.

"Hehehe, biarin aja." jawab Aqeela sambil nyengir.

"Mama baru sampai tadi pagi," ucap Indri.

"Sama siapa?" tanya Aqeela lagi.

"Dianter sama abang kamu, tapi dia udah balik duluan," jawab Indri lagi, Aqeela hanya mengangguk mendengarkan jawaban mamanya itu.

"Gimana rasanya jadi orang tua?" kini Indri yang gantian bertanya kepada Aqeela sambil memantau Dikta.

"Wah benar-benar, capeknya bukan main. Aqeela juga sering begadang, tapi enak juga jadi mama muda." jawab Aqeela sambil tertawa diakhir kalimatnya.

"Kalau udah tau rasanya jadi orang tua, masih mau ngelawan mama?" Aqeela menatap kearah mamanya, "Ampun mama, Aqeela nggak ngelawan lagi," ucap Aqeela yang menangkupkan kedua tangannya sambil terkekeh.

"Yaudah, urus suami kamu sana. Biar Dikta mama yang mandiin," tutur Indri sambil berjalan kearah stroller dan membawa bayi itu kedalam kamarnya, kamar Dikta sendiri bukan kamar Aqeela dan Rassya. Dikta memang mempunyai kamar sendiri namun belum ia gunakan karena masih terlalu bayi.

UNTUK AQEELA Where stories live. Discover now