EXTRA PART [42]

114 13 2
                                    

"aku kira kamu mati suri."

~lee jihoon~

.

.

.

.

.

Saat ini dunia tengah menggelap, neima dari tadi terus memproses untuk mencari jiwa (name) yang entah pergi kemana.

Sia sia ia menangis kemarin kalau ia bisa mengambil jiwa nya seenak jidatnya. Neima terus menerus diam di balkon dengan proses gila nya.

Mencari jiwa yang hilang kemarin, mungkin jiwa itu tengah bermain main.

Sampai akhirnya saat merasakan jiwa itu kembali, sontak neima mengangkat tangan kanannya ke langit dan langsung meremas udara itu perlahan.

Kemudian sampai disana, seluruh pijakan tiba tiba menjadi gelap dan seluruh ruangan sontak menjadi gelap gulita, tak ada barang dan hanya ada seorang perempuan yang sedang berdiri menatap nya heran.

"Oh, neima? Aku masih hidup?" tanya (name) memegang tubuh nya, neima terkekeh geli.

"Tidak." balas nya cepat

"Kau sudah mati." lanjut nya dengan seringaian menyeramkan. (Name) mendecih pelan, ia menghempas hempaskan tangannya seolah ia merasa kepanasan.

"(Name), aku akan memberikanmu tubuh ku sebagai ganti, karena kau masih ada tugas yang belum kau selesaikan. Kalau tugas itu sudah selesai, kau boleh kembali ke dunia asalmu." jelas neima membuat (name) memiringkan kepala nya bingung

"Tugas apa? Dan kembali ke dunia asal ku? Apa kekuatan ku yang selalu ku latih akan tetap ada di dunia asalku? Tubuhku kan sudah lama mati disana?" tanya (name) dengan nada bingung, neima mendekat dan mengelus kepala (name) lembut.

"Kekuatan mu akan tetap ada. Lalu tugas mu ... Kau hanya perlu membunuh 10 atau 25 orang."

"Kau ingin aku jadi pembunuh? Hebat juga, seperti nya terdengar keren kalau aku jadi pembunuh." balas (name) cepat.

"Sudahlah, masuk saja kedalam tubuhku. Kau akan tersadar di balkon." ucap neima mulai memejamkan mata nya.

(Name) juga ikut memejamkan mata dan merasakan sensasi hangat yang menyentuh seluruh jiwa nya.

Ia tersadar berada di balkon. Rambut pendek yang layaknya lelaki.. ya memang tubuh neima sih, apa lagi dengan postur tubuh yang mulai memendek dan memunculkan dua gunung kecil di dada nya.

(Name) mendecik. "Dasar laki laki mesum." ucap (name) kasar dan berbalik mendapati lelaki Surai pink yang sedang menaruh koper besar di kamar dengan tatapan kaget menatap (name).

"Neima kau sedang apa?" tanya jihoon heran mendekati cewek itu. "Ak - aku .."

"Ng? Suara mu berbeda."

"Aku ... Eh..."

"Tidak usah di beritahu. Percuma. Katakan kalau kau ingin pergi dari situ."

"Ah baik! Aku mau pergi dulu, jihoon! dadaah!" seru (name) melambai dan langsung keluar ruangan. Jihoon menghela nafas nya berat merasa enggan sekali meninggalkan apartemen ini.

(Name) tak lupa mengambil pisau lipat yang sudah ia simpan sejak lama, dan juga pisau kecil yang ada di laci kamar (name).

(Name) keluar dari apartemen itu dan segera pergi berjalan mencari target nya. (Name) tersenyum kecil begitu melihat preman preman songong yang sedang menganiaya seorang lelaki yang lebih lemah dari mereka.

LOOKISM | ~'reader'~ [READ DEKS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang