Part 19

5 4 0
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!




Run Away

👑

"Halo, Pangeran Van. Halo, Lynne," sapa Kakek Pree setelah Lynne membuka pintu utama rumahnya.

Kakek Pree tahu-tahu membuka portal dari rumah Kakek Pree menuju di rumah Lynne usai Van menghilangkan portal miliknya.

Kakek Pree tidak datang sendirian. Ia datang bersama Zevan. Pakaian mereka berdua terlihat simpel serta terdapat tas punggung di punggung masing-masing dan di tangan Kakek Pree terdapat tongkat warna hitam setinggi pundaknya.

"Hai, Lynne!" sapa Zevan riang melambaikan tangan.

Lynne menggaruk tengkuknya yang tak gatal seraya tersenyum kaku. Lynne mempersilakan Kakek Pree dan Zevan masuk ke dalam rumah.

Sementara Lynne membuatkan mereka jamuan, Van tanpa basa-basi bertanya pada Kakek Pree apa tujuan mereka datang ke sini. Malam-malam lagi.

"Aku minta maaf. Kita harus berangkat sekarang, Pangeran Van," ucap Kakek Pree dengan raut wajah serius.

"Kakek, sudah kubilang tidak perlu pakai embel-embel 'pangeran'." Van menghela napasnya lelah. "Lalu, kenapa tidak jadi besok?"

"Nanti kamu akan tau setelah kita tiba di sana. Sekarang bersiaplah, akan kami tunggu." Lantas Van mengangguk. Beranjak dari sana menuju ke kamar.

Lynne datang ke ruang tamu seraya membawa nampan berisi dua cangkir teh serta beberapa cookies. "Silakan, Kakek, Zevan."

"Terima kasih, Nak Lynne." Kakek Pree meraih secangkir teh seraya menyunggingkan senyum. Begitu juga Zevan.

Lynne duduk di sofa tunggal. "Ada apa gerangan Kakek ke sini?"

"Kakek minta maaf malam-malam bertamu," ujar Kakek usai menyeruput teh. "Kakek ke sini hendak menjemput Van."

"Tidak perlu minta maaf, Kek. Eh? Menjemput Van? Secepat ini?" tanya Lynne memastikan sekali lagi.

Anggukan kepala Kakek Pree membuat Lynne dilanda kesedihan. Sesaat muka Lynne murung, tapi cepat-cepat ia mengubahnya menjadi biasa.

"Zevan juga ikut?"

"Benar. Aku membutuhkan dirinya di sana nanti."

"Dan ini menjadi perjalananku yang kedua ke Planet Laveena," celetuk Zevan membanggakan dirinya.

"Aku juga pengin ikut," lirih Lynne menghela napasnya sedih.

Run Away (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang