Part 2

20 9 3
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!




Run Away

👑

Tangan kanan Lynne otomatis menampar pipi kiri Van. Lynne tidak tahu kenapa. Itu terjadi dalam alam bawah sadarnya.

"Berani-beraninya kau menamparku!"

Lynne tersentak mendengar seruan tak terima Van. Lynne nyengir demi menutupi sedikit rasa takutnya. Ia berkacak pinggang, menatap tajam pada Van, bersiap melontarkan segala sumpah serapah padanya.

"Siapapun kamu, aku ti-"

"Lynne, kenapa kamu berteriak?"

Kedua mata Lynne membola. Ia menatap pintu kamar yang diketuk oleh Arzan. Lynne gelagapan sendiri.

Kembali Arzan bersuara, "Lynne, ada apa? Ayah buka, ya pintunya."

Cepat-cepat Lynne menghampiri pintu dan membukanya sedikit. Terpampang wajah Arzan yang mengerut heran melihat kepala putrinya menyembul dari balik pintu sambil cengar-cengir.

"Tadi Lynne teriak karena lagi baca novel, Yah. Bukan hal yang serius kok," ucap Lynne tidak sepenuhnya bohong.

"Benar?"

"Iya, Ayah."

"Ya sudah, lekas tidur, gih. Jangan kemaleman tidurnya."

"Siap, Ayah!"

Begitu Arzan berbalik badan, Lynne menutup pintunya agak keras tanpa disengaja. Lynne meminta maaf kepada Arzan dari balik pintu. Arzan geleng-geleng kepala melihat tingkah putrinya yang mirip sekali dengan mendiang sang istri.

Lynne mengontrol detak jantungnya sejenak sebelum menyamperi sosok asing yang duduk anteng di atas kasur sedang membaca novel miliknya. Lynne berdeham sambil bersedekap dada berdiri di samping Van.

Van menoleh, menaikkan sebelah alis dengan raut datar. Lynne mendelik pada Van seraya membenahi letak kacamatanya yang melorot. Lynne tidak mau terlalu berdekatan dengan orang asing, jadi ia mengambil kursi belajar dan menggesernya ke dekat ranjang lantas duduk di sana.

"Kenapa kamu masih di sini?" tanya Lynne menyindir Van untuk segera pergi dari rumahnya.

"Aku tidak bisa pergi." Jawaban dari Van membuat Lynne mendengkus sebal, "Karena aku butuh bantuan mu."

"Buku ini ... siapa yang menulisnya?" lanjut Van.

"Bukankah di sana sudah jelas siapa penulisnya." Lynne menjawab dengan perasaan dongkol.

"Maksudku kau tau siapa orangnya?"

"Mana aku tau. Biodata penulis hanya mencantumkan nama pena dan tidak menyertakan foto."

Run Away (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang