51. UJIAN SATUAN PENDIDIKAN

14.7K 787 79
                                    

Hai-hai!!!!

Jangan lupa vote ya!!!!!!!!!


Setelah satu Minggu dirawat dirumah sakit, Karin diperbolehkan untuk pulang dan setelah itu Karin harus dihadapkan dengan USP [ujian satuan pendidikan] atau bisa sebut dengan ujian akhir dalam sekolah ini.


Pagi-pagi buta seperti ini, Jaegar sibuk dan bahkan cowok itu sedang menenangkan rengekan Karin.

Semalaman Jaegar tidak bisa tidur karena menenangkan tangisan Karin, gadis itu takut akan nilai ujiannya nanti, beberapa hari ini Karin tidak sekolah dan itu akan memicu pada nilai keseharian Karin. 

Jaegar berlari kesana-kemari mencari perlengkapan seragam sekolah istrinya. Kaos kaki yang tadinya ada di rak tiba-tiba hilang, dasi Karin entah kemana, sepatu warna hitam yang hilang sebelah.

"Kak, mana ini sepatu aku yang sebelah, kok ilang?!" Tanya Karin kepada Jaegar. Gadis itu ikut mencari keberadaan sepatunya.

Tangannya mulai gemetar, "Kak?" Panggil Karin.

Cowok itu sedang menungging mencari keberadaan sepatu Karin, ia  seketika menghela napasnya panjang saat melihat wajah gadis itu, wajah Karin terlihat panik.  "Rin, sepatumu sebenarnya kamu taruh dimana sih?" Tangan Jaegar masih meraba kolong tempat tidur.

"Aku juga lupa, aku taruh dimana ya," Karin menggaruk keningnya, gadis itu mencari disela-sela lemari.

"Pake warna lain selain warna hitam nggak bisa apa? Pake warna putih?!"

"Nggak bisa, ini ujian kak. Sepatu warna hitam, wajib."

pelan-pelan, Jaegar masuk kedalam kolong ranjang, dengan bermodalkan senter handphone, cowok itu nekat masuk ke lorong ranjang yang gelap dan Samar-samar, Jaegar melihat sepatu warna hitam Karin berada di ujung pojok atas. "Lo gue cariin juga. Sialan!!" Ujar Jaegar saat ingin mengambil sepatu itu.

Sebelum dirinya keluar dari kolong, Jaegar dihadang oleh dua kecoa berukuran besar, matanya melotot tak karu-karuan. "Aaaaa------- Karin, kecoa!!!" Pekik Jaegar yang masih standby di dalam kolong.

Dugh!

"Aduh. Sialan!!"

"KARIN!!!"

"IYA, AKU LAGI AMBIL SAPU, SABAR!!! teriak Karin dari arah belakang lemari, gadis itu segera merogoh kolong ranjangnya. "Udah ilang belum, kak?"

"Agak ke kanan Rin, kamu jangan nungging, kamu nggak boleh nungging!!"

"Iya, aku nggak nungging, aku berdiri ini."

Setelah hampir enam puluh detik, Jaegar muncul juga dari dalam kolong ranjang. Keringat cowok itu bercucuran, napasnya tersengal-sengal. Ia mengusap keringatnya yang telah membasahi kaosnya.

"Cowok gentle kok takut kecoa," ejek Karin. Gadis itu tertawa saat ekspresi Jaegar. Cowok itu merasa geli saat ingin membuang kecoa yang masih hidup.

Katanya, kalau istri lagi hamil, nggak boleh bunuh apapun itu. Makanya Jaegar membuang dua kecoa itu dari luar jendela toilet.

"Ayok duduk, aku pake-in sepatunya," Jaegar mulai berjongkok, cowok itu mengikat tali sepatu Karin dengan sesabar tisu dibelah dua belas. Jaegar merasa gregetan saat tali sepatu milik Karin tak kunjung sampai ke ujung. "Besok beli sepatu tanpa tali aja, bikin emosi orang!!"

"Iya, tapi, kamu yang beliin."

"Itu urusan gampang. Suamimu ini orang kaya, bukan miskin!!"

Karin mendengus kesal, "kaya tapi kejam!!"

WHAT'S GOING ON WITH ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang