09. PENYESALAN KARIN

41.6K 1.8K 46
                                    

                Happy reading




"tetap menjadi milikku dan selalu."
_Jaegar Daemon_


•••••••••••••••••••••••••

Mereka, anak-anak Violen sedang tertidur pulas di markas, mereka terlihat lelah setelah dua hari mengintai gadis milik Jaegar.

Mereka tertidur pulas di lantai berbeda dengan Karin, gadis itu tidur dengan tubuh yang terikat di kursi yang tersedia di markas.

Sedangkan Gio dan Sean mereka masih terjaga, Gio melirik kearah Sean.

Gio terdiam seraya melihat sekeliling markasnya. "Masih marahan lo sama si, Kelvin."

Sean hanya terdiam sejenak. ia tidak menjawab pertanyaan dari Gio.

"Menurut gue dia peduli sama lo. besok lo harus minta maaf sama, Kelvin. yang salah itu lo, bukan dia." timpal Gio lagi.

Bukanya menjawab perkataan Gio, Sean memilih tidur dan menutup tubuhnya dengan selimut.

Gio mengeryitkan keningnya lalu memukul lengan Sean dengan keras.
Cowok itu tersenyum licik seraya berdiri dan melihat sekelilingnya. "Jaegar, dateng!" teriaknya.

Semua orang yang mendengar teriakan Gio segera bangun dengan sempoyongan. Mereka melihat kesana-kemari sembari menggaruk kepalanya.

"Lo bohongi kita, Gio!" balas suara Dion serak seraya menguap. Dion segera melanjutkan tidurnya dan melanjutkan mimpi indahnya yang terganggu oleh suara Gio.

Sedangkan beberapa orang yang sudah terlanjur bangun itu terpaksa harus membuka lebar kedua mata mereka.

Entah karena memang masih mengantuk atau kelelahan, mereka memilih untuk berjalan ke arah luar dengan jalan yang sempoyongan

Di sana mereka melihat dari kejauhan ada anggota Lionryder yang sedang berkumpul di markasnya. mereka memilih menumpang tidur di markas Lionryder.

Markas Lionryder tidak jauh dari markas Violen. meskipun mereka menjalin persahabatan, mereka juga sering bentrok karena hal sepele antara ketua mereka.

Kelvin menutup telinganya dengan bantal, sedangkan, Sean, cowok itu melempar bantalnya kearah Gio.

Cowok itu dengan sergap menangkap bantal tersebut. "Nggak kena,"

Gio memeluk tubuh Sean dengan erat, mereka berdua tidur dengan saling berpelukkan. mereka berdua tertidur sejenak untuk menghilangkan efek ngantuk.

Hampir tiga jam mereka tertidur pulas tanpa ada gangguan apapun dari orang-orang.

Hingga suara notifikasi dari handphone pipih itu membangunkan sang pemilik. cowok itu melihat sekilas notifikasinya. Ia mengerutkan keningnya lalu terduduk. ia masih menatap layar handphonenya dengan
Muka bantal.

Gio menepuk pelan lengan Sean, cowok itu terlihat nyenyak dengan tidurnya.

"Sean, bangun." panggilnya pelan. bukannya Sean yang bangun justru Kelvin yang bangun. Cowok itu menggosok-gosok matanya berkali-kali, ia melihat Gio dengan mata tertutup sedang membangunkan Sean.

"Se, bangun."

"Ada apa sih, Gio?" tanya Kelvin, cowok itu terduduk diam.

Gio membuka kedua matanya, "udah sore ternyata, gue lupa kasih tahu, Jaegar, kalau kita udah berhasil bawa gadis itu."

Kelvin melihat kearah Karin, "gadis itu masih terlelap?"

Gio mengangguk, "kayaknya efek obatnya terlalu lama,"

WHAT'S GOING ON WITH ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang