57. TRIASIH

13.2K 761 34
                                    

Flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback

Saat kehamilan Karin beranjak ke dua bulan, Reza mewanti-wanti Jaegar untuk melakukan USG 4D. Ada keanehan yang Reza alami saat memeriksa salah satu janin Karin.

Dan, benar saja. Saat kehamilan Karin berusia enam bulan. Mereka datang lagi untuk melakukan USG 4D. Reza tidak memberikan penjelasan apapun saat berada di pemeriksaan. Reza hanya menjelaskan tentang perkembangan janin yang baik dan segalanya.

Anak Jaegar dan juga Karin kembar, cowok dan cewek. Kabar itu membuat mereka terharu. Bahkan, Jaegar sempat menangis saat prediksinya benar. Jayyan dan kayra akan datang ke dunia ini!!

Saat ini, Jaegar berada di ruangan Reza tanpa Karin. Karin berada di ruang pemeriksaan dengan suster.

"Beneran?"

"Maaf, Jae. Kalau tentang mata, aku tidak bisa membantu!!" Jelasnya pada Jaegar.

Jaegar menghela napasnya panjang, cowok itu meneteskan air matanya saat membaca surat yang ia pegang. "Bagaimana aku menjelaskan ini pada istriku?" Tanyanya dengan nada sendu.

Hati Reza begitu terhantam. Ia bisa merasakan perasaan Jaegar. "Bicarakan saja pada Karin, kalau terlambat. Nanti dia bisa mengalami baby blues."

"Allah menyuruhmu untuk menjaga seorang peri kecil, Jae. Dia tidak bisa melihat, karena itu. Kamu adalah kedua matanya, nanti!" Lanjut Reza.

"Mana mungkin aku bisa menjelaskan semuanya."

"Bicarakan! Silahkan, bicara berdua dulu!

✈️✈️✈️✈️

Saat ini, Karin tengah meminum susu ibu hamil. Ia juga terlihat memotret suaminya yang botak licin. Karin tertawa kecil saat melihat kebotakan anggota Violen.

Berbeda dengan Jaegar, cowok itu sedang tidak baik-baik saja. Ia menatap wajah Karin. Karin juga menatap wajah Jaegar dengan penuh pertanyaan.

"Kamu ada masalah di kantor?" Karin begitu heran dengan ketenangan ini. Tidak biasanya Jaegar banyak pikiran.

Jaegar menghela napasnya panjang. "Kamu yang tegar ya, aku mau cerita. Aku tau kamu wanita hebat, sayang!" Tutur Jaegar seraya mengusap air matanya.

Karin mengerutkan keningnya, gadis itu tampak bingung. Ia memegang tangan Jaegar. "Cerita kak, nggak papa." Jawabnya. Hatinya mulai gusar saat mulut Jaegar mulai terbuka.

Jaegar memberikan secarik kertas keterangan tentang masalah pada salah satu janin mereka. Karin membuka dengan perlahan, ia membaca surat itu, air matanya mengalir begitu deras. Jaegar segera menyeka air mata itu. "Ini takdir, sayang. Jangan pernah salahkan kamu, kamu tau kan kalau Allah itu maha baik dan dia yang telah memberikan semua organ tubuh." Jaegar memeluk tubuh istrinya.

WHAT'S GOING ON WITH ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang