15 - Birthday Boy

54 10 2
                                    

Sebenernya ini untuk ulang tahun Renjun, tapi sebelum chapter ini ada draft lain yang harus dipublish dulu. Jadinya super telat heheheh ampuni aku











---


"Tanggal ulang taunnya kali"

"Udah gue coba. Tetep ga bisa"

"Emang lo tau tanggal berapa ulang taunnya?"

"Tau. 23 April kan?"

"Itumah ultah gue, bodoh."

"Lah, masa sihh? Terus tanggal berapa dong?"

"23 Maret ege"

"Oh okay. Lahh, sekarang dongg?"

Keluar dari lift, Renjun dan Lia ditampakkan pemandangan beberapa orang yang tidak asing berada di depan pintu apartemen Renjun. Sedang berdebat. Sepertinya sih, lagi menebak-nebak password apartemen Renjun.

"Lah iya ya! Kok kalian bisa ga inget dah?" Jaemin menimpali keterkejutan Haechan. Sementara Jeno cuma mendengus males. Padahal Jaemin juga ga inget. Ngapain nyalahin mereka?

Bener banget. Orang orang di depan pintu apartemennya tersebut adalah Jeno, Haechan dan Jaemin. Masih juga belum sadar bahwa si pemilik unit sudah ada disana. Di belakang mereka.

"Kalo inget juga gue kesini bawa kue"

"Udahh, itu pikirin ntar aja. Sekarang buka dulu pintu apartmennya." Jeno menengahi perdebatan kedua temannya

"Tanggal berapa tadi, Jaem?" Haechan sudah siap kembali memencet angka-angka di doorlock

"Apart gue ga pake password" Renjun akhirnya maju membelah ketiga temannya. Berdiri di depan pintu. Mengundang raut kaget ketiganya.

Lia ditempatnya sendiri kebingungan. Apa yang diomongin temen-temen Renjun barusan beneran? Tetangganya itu ulang tahun? Hari ini?

"Lah ini anaknya" seru Jaemin kaget dan menunjuk-nunjuk Renjun yang kini sudah berdiri diantara mereka

"Eh, yang ultah akhirnya dateng...." Haechan mengelus-elus kepala Renjun. Membuat si pemilik kepala memberikan ekspresi jijik

"Kalo ngga pake password akses masuknya pake apa?" berbeda dengan kedua temannya yang terdistrak atas kehadiran Renjun, Jeno malah lanjut bertanya tentang cara masuk ke apartemen temannya ini

"Access card" jawab Renjun singkat sambil mengeluarkan benda pipih itu dan menempelkan di doorlock nya.

Pintunya pun berhasil terbuka. Membuat Jaemin dan Haechan menggerutu karena merasa sudah buang-buang waktu buat nebak-nebak passwordnya.

"Aneh banget padahal ada tombol-tombolan tapi ngga pake password, anjir. Tujuan tombolnya apaan"

"Ya biar orang-orang kaya kalian kena gocek" jawab Renjun asal.

Ya memang asal. Karena akses password bisa saja dipakai. Cuma kan emang terserah pemilik mau pakai acces yang mana. seperti Lia. Dia pake Access card juga, tapi akses password juga aktif karena kan A Doyoung atau Lea sering tuh bolak-balik kesini.

Ngomong-ngomong soal Lia, dia masih diam di tempatnya sejak tadi sementara teman-teman Renjun mulai masuk satu-persatu. Bingung karena semua terjadi begitu saja di depannya. Renjun juga mungkin lupa buat involved dia diantara percakapan mereka tadi.

Kalo Lia langsung balik ke apartnya sendiri, ngga sopan dong sama temen-temen Renjun? Tapi kan, kayanya lebih ngga sopan lagi kalo misal dia tiba-tiba masuk terus out of nowhere gabung sama mereka?

Satu Diantara SejutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang