3 bulan berlalu,
Suzy menata kembali kehidupannya seperti awal lagi sejak kembali ke desanya 3 bulan lalu. Suzy ingat ketika pulang ke desanya dini hari, dia langsung diberondong banyak pertanyaan oleh paman bibinya yang langsung mendatanginya.# flashback 3 bulan lalu
Suzy pulang dengan ditumpangi oleh orang yang baru pulang mengantar barang ke kota. Mereka bertemu Suzy karena Suzy salah tujuan bus, karena cuaca hujan sehingga mereka tidak tega meninggalkan Suzy yang meringkuk menangis sendirian.
Nara, Young ae dan Jungsoo menyambut Suzy terkejut karena Suzy pulang tanpa pemberitahuan jika dirinya akan pulang. Saat ditanya alasannya kepulangannya, Suzy hanya menangis yang membuat Young ae langsung memeluk dan menenangkannya.
"Ada apa? Apa pria itu menyakitimu, sayang?" Tanya Young ae yang memeluk Suzy yang hanya menangis.
"Siapa yang menyakitimu? Katakan pada paman? Paman akan menghajarnya." Ucap Jungsoo ikut kesal.
"Itulah kenapa aku tidak suka ketika ayah menjodohkanku dengan pria kota dulunya? Mereka jahat dan tidak setia." Ucap Nara yang kesal.
"Sudah, biarkan Suzy tenang dulu. Baru bicara. Jangan berkomentar." Ucap Young ae menengahi kedua saudaranya.
Suzy menangis sepuasnya di dalam pelukan Young ae, setelah tenang baru Suzy menegakkan badannya menatap paman bibinya. Walau sesenggukan tapi sudan tidak terisak parah.
"Kau sudah lega?"
Suzy hanya menganggukan kepalanya.
"Ada apa sayang? Ceritalah apa yang terjadi padamu dikota? Kenapa kau pulang dengan menangis? Apa ada yang jahat padamu?" Tanya Young ae.
"Aku mencintainya, bibi." Jawab Suzy sesenggukan.
"Lalu kenapa kau menangis? Apa dia yang membuatmu menangis? Apa dia yang sudah berani menyakitimu?" Tanya Nara menggebu-gebu yang dijawab gelengan.
"Lalu?"
"Kami saling mencintai, tapi aku banyak membuat masalah untuknya saat dikota. Dia berbakat, pintar, tampan dan keren. Jika dia bersamaku maka itu akan menghambat karir kesuksesannya. Banyak orang dikantor yang mengatakan itu padaku."
"Siapa yang mengatakan itu? Pikiran macam apa itu? Kau bahkan ahli medis termuda dan terhebat didesa ini. Orang kota memang suka seenaknya kalau bicara." Ucap Nara yang semakin kesal.
"Nara, jangan memprovokasi Suzy karena masa lalumu dengan pria kota." Teriak Young ae.
"Eonni, aku tidak mengingat masa lalu dengan mantan suamiku tapi orang kota telah kasar pada Suzy kita, jelas aku tidak terima." Balas Nara tidak terima.
"Nara benar, noona. Bagaimana bisa orang kota berkata Suzy penghambat karir pria itu jika Suzy saja gadis terhebat didesa ini dan sekitarnya." Ucap Jungsoo membenarkan ucapan Nara.
"Apa yang berkata padamu itu adalah seorang gadis?" Tanya Nara yang diangguki Suzy.
"Dia putri dari bos dimana aku dan Myungsoo bekerja. Dia cantik , anggun, pintar dan kaya sedangkan aku hanya gadis desa yang bermimpi menikahinya karena surat usang milik kakek." Jawab Suzy kembali dengan mata berkaca-kaca.
"Dia pasti ingin merebut pria itu darimu, Zy."
"Nara, berhenti memprovokasi Suzy. Lihat wajahnya sudah sedih."
"Eonni, jangan berteriak."
"Lalu dimana surat perjanjian nikah dari kakek, zy? Masih kau simpan?" Tanya Jungsoo penasaran.
"Sudah aku sobek dan aku buang sebelum pulang. Aku pikir surat kuno itu sudah tidak zaman dipakai untuk mengikat seseorang." Jawab Suzy nyengir.
"Bodoh, harusnya kau gunakan itu agar pria itu tidak melepaskanmu. Janji leluhur harus ditepati agar tidak menimbulkan sial." Gerutu Nara.
"Bibi, ini zaman modern. Sudah tidak zaman menggunakan surat perjanjian itu untuk mengikat seseorang. Wanita itu benar, aku hanya gadis kampung yang cocoknya hanya hidup dikampung bukan dikota."
"Astaga, kau ini... Ayah pasti kecewa karena cucu kesayangannya ini bodoh." Desis Nara yang masih gemas dengan keponakannya.
"Kakek pasti mengerti jika jodoh dan takdir cinta itu hal tidak bisa dipaksakan."
Nara dan Suzy terus berdebat tidak mau ada yang mengalah sehingga Young ae selaku yang tertua menengahi.
"Nara, sudah. Biarkan Suzy mentukan jalan hidupnya sendiri. Kita hanya harus mendukung keputusannya dan melindunginya seperti putri kita."
"Baik eonni" /"Baik noona."
"Sekarang istirahatlah. Kau pasti lelah setelah menempuh perjalanan yang jauh."
# flashback End
Dan sekarang Suzy menekuni dengan menjadi petani, peternak dan ahli kesehatan untuk warga desanya. Suzy tidak mau terlarut, walau terkadang kenangannya bersama Myungsoo ketika diSeoul suka muncul menganggunya.
"Myungsoo, kau pasti baik-baik sajakan tanpa aku. Apa kau sudah bahagia dengan bu Soojung?" Ucap Suzy bermonolog pada dirinya sendiri sambil mengupasi jagung dari kulitnya.
Suzy sangat merasakan sesak didadanya karena semakin melupakan rasanya, semakin dia sadar, jika dia sangat mencintai Myungsoo.
Tok..
Tok..
Pintu diketuk, Suzy yang sedang mengulas kulit jagung segera beranjak dan membuka pintunya pagarnya sedikit untuk mencari tahu siapa yang bertamu."Hay Suzy." Sapa genit mak comblang yang terkenal didesa Suzy.
"Bibi Songjin." Balas Suzy ogah-ogahan melihat Songjin.
"Aku dengar kau batal menikah dengan pria kota."
"Bibi dengar dari siapa?"
"Dari burung kecil yang menyebar, lihat Zy bibi banyak mengumpulkam pria keren untukmu. Mereka juga pengusaha, kau pasti akan hidup enak dan bahagia bersama lelaki kaya." Ucap Songjin menyodorkan data para pria keren menurutnya.
"Hehehe. Bibi, aku sedang sibuk mengupas dan menjemur jagung. Jika tidak selesai maka paman Jungsoo akan marah padaku. Kita bicara lain kali saja." Tolak Suzy karena malas menanggapi Songjin.
"Zy, tunggu..."
Suzy segera mengusir Songjin dan menutup pintu pagarnya kembali, tidak peduli Songjin yang teriak-teriak diluar pagarnya. Suzy menghela napasnya dan berkaca-kaca karena mengingat kenangannya bersama Myungsoo yang muncul tiba-tiba.
"Tidak. Myungsoo sudah bahagia dan baik-baik saja. Aku juga harus bangkit, tidak boleh ingat masa lalu lagi." Ucap Suzy berjalan dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda karena kedatangan Songjin.
![](https://img.wattpad.com/cover/234662766-288-k823765.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's The Mate - Myungzy ✓
Roman d'amourHanya berbekal surat perjanjian perjodohan dari kakeknya. Suzy nekat pergi dari Gwangju ke Seoul untuk menjemput pria yang dijodohkan dengannya. Akankah Suzy berhasil jika dia hanya tahu namanya saja, tanpa tahu rupa dari pria itu. Penasaran? Simak...