12

34 8 2
                                    

Jungwoo menambah kecepatan motor saat sudah berada di jalan utama, dia ingin segera menyusul Mark yang kabarnya bertikai dengan geng sebelah yang dia tebak sedang mabuk

Baru saja dia mendapat kabar dari mantan anak buahnya bahwa Mark dikeroyok oleh 5 orang sekaligus. Dia tau Mark bisa berkelahi, tapi Mark belum sekuat itu untuk bisa melawan 5 orang sekaligus

Sesaat setelah tiba, pria jangkung itu langsung menghampiri kerumunan yang dapat dipastikan itu adalah Mark. Jungwoo membelah lautan manusia yang hanya menonton tanpa berniat membantu, benar benar tidak berguna

Dia menarik satu persatu belakang jaket kelima orang itu untuk menjauh dari Mark terlebih dahulu, lalu mengecek keadaan Mark yang terlihat babak belur di tulang pipinya

Jungwoo menatap kelima orang itu dengan tatapan marah, ia bangkit untuk menghampiri salah satu pria yang terkapar di tanah dan mengepalkan tangan lalu berpura pura akan memukul

Pria itu mencoba menghindar dengan hampir menangkis pukulan Jungwoo, hal itu tentu membuatnya semakin geram

"Bubarin semuanya!"titah Jungwoo

Mendengar instruksi itu, sebagian orang mendadak mulai mengusir orang orang yang berkerumun lalu mereka juga ikut pergi meninggalkan tempat itu

"Orang orang..kaya kalian!ga akan! ada!...habisnya!"kata demi kata Jungwoo ucapkan sambil memukul wajah kelima pria mabuk itu sekeras kerasnya

Dia terus memukul mereka secara bergantian dan terus menerus sampai kehabisan nafas, tentu keadaan mereka sangat jauh jika dikatakan baik karena wajah mereka sudah dipenuhi darah dimana mana. Tenaga Jungwoo termasuk kuat walaupun masih terhitung rata rata

Jungwoo menggendong tubuh Mark di punggungnya, dia memberikan kuncinya dan kunci Mark pada kedua orang pria

"Siapa yang bawa mobil?"tanyanya pada siapapun yang datang berkumpul padanya

"Gue"

"Sungchan?"panggil Jungwoo tak mengira bahwa muridnya berada disini

"Udah lo bawa Mark, ntar biar motor lo gue yang bawa"ucapnya sembari menyerahkan kunci mobilnya

Jungwoo mengangguk tak lupa seraya berucap terima kasih, lalu segera pergi membawa Mark ke tempat yang lebih nyaman dan aman menurutnya

☘️☘️☘️

Renjun kembali masuk ke dalam rumah dengan lesu, Yangyang yang melihat itu pun mendekat untuk bertanya

"Kenapa dia?"

Renjun menggeleng

"Mungkin ada urusan kali di rumah"

"Hm mungkin, gue juga lagi berusaha nerima"jawab Renjun setengah hati

"Maksud lo?"tanya Yangyang bingung pada jawaban setengah setengah sahabatnya

"Gue juga lagi berusaha nerima alasan dia pergi tiba tiba gitu, jadi lo ga perlu hibur gue"jelas Renjun

Yangyang tertawa keras mendengar jawaban itu

"Kalian beneran pacaran ya?kapan?" tanyanya kembali tertarik dengan relationship temannya ini

"Tadi kan elo yang nerima dia buat jadi pacar gue"jawab Renjun asal

Mendengar jawaban itu, Yangyang memukul lengan Renjun menggunakan telapak tangannya

"Are you crazy?itu cuma bercanda lounjwin!"

"Oh cuma bercanda"

Yangyang tak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya ini, pikirannya benar benar berada di luar nalar sekali. Apa sebenarnya yang diinginkan dengan mengatakan hal itu padanya?

WooJun/JungRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang