Menceritakan kisah tentang seorang lelaki bernama Kim Jungwoo yang sangat setia dan loyal pada temannya, dan juga perjuangannya mempertahankan hubungan dengan sahabat kecilnya hingga mempertemukan dia dengan cinta yang datang dengan sendirinya
Pagi ini Jungwoo sudah bersiap siap menggunakan jaket dan kaos hitam untuk pergi. Dia membawa dua helm yang satunya untuk dikenakan, dan yang satunya lagi dia bawa dengan diletakkan di depan dada
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungwoo melajukan motornya dengan kecepatan sedang untuk menuju kerumah Renjun, ini sudah hari ketiga sejak vakumnya anak itu dari dunia luar. Jungwoo bertanya pada Jisung selaku teman kelas Renjun yang mengatakan bahwa hari ini kelas diundur besok, yang Jungwoo tebak pasti anak itu menambah extra untuk mengurung diri di rumah
Dia sudah sampai di depan rumah dan langsung turun dari motor besarnya, ia mengeluarkan ponsel dari saku dan menelpon sang pemilik rumah
"..."
"Gue di depan"
Tak sampai menunggu satu menit, Renjun sudah menampakkan diri dengan nafas yang tidak teratur. Mungkin anak itu langsung bergegas turun untuk mengecek keluar rumah
Jungwoo melambaikan tangannya, membuat Renjun mendekati pagar dan membukakan gembok pagar
"Lo manfaatin waktu sebaik mungkin ya?"jungwoo berucap sambil berjalan mendekat
"Iya, dan lo ganggu extra time gue!"
"Gue tau, yaudah nih buat lo. Gue pa-"
"Lo ga ada cita cita maksa gue apa gimana?"
"Gimana?"tanya Jungwoo mencoba meyakinkan pendengarannya
Renjun menunjuk helm yang dibawa Jungwoo menggunakan dagunya
"Lo sengaja bawa dua biar bisa bawa gue juga kan?"
Jungwoo tersenyum sambil menghedikkan bahu
"Iya kalo lo mau, tapi kalo lo minta dipaksa brarti lo harus mau"
Renjun berdecih, kemudian mempersilahkan Jungwoo untuk masuk terlebih dahulu sedangkan dia bersiap siap
Jika didefinisikan, rumah Renjun sebenernya besar namun didesain dengan sederhana. Sepertinya anak ini memang di didik dengan baik sedari kecil, kelemahannya hanya satu yaitu tukang marah
Tapi tak apa, justru kelemahannya itu menambah keimutan untuk wajah dan tubuhnya yang terlihat mungil jika dibandingkan dengan dirinya
Saat sedang asik mengamati seisi ruangan, Renjun sudah keluar dengan pakaian casual nya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.