0.010 : Tertekan

2K 296 16
                                    

Keesokan paginya, Senku, Chrome, dan Kohaku berkumpul di luar, mempersiapkan pekerjaan hari itu.  (Nama) dengan grogi bangkit, dia dengan lembut menggoyangkan Nathan untuk bangun.

"Cara membuat obat segala penyakit itu! Akan ku kalahkan penyakit Ruri!" Seru Chrome, penuh dengan tekad membara dalam suaranya.

"Asalkan bisa menyembuhkan penyakit kak Ruri, aku akan bantu sebisaku!" tambah Kohaku, tekadnya terlihat di ekspresinya.

(Name) mengangkat alisnya ke arah Senku, lalu berbicara dengan nada penuh tekad, "Dan ingat, kamu selalu bisa mengandalkan kami. Aku dan Nathan juga akan melakukan segalanya dengan kekuatan kami untuk menyelamatkan Ruri." Dia memberinya tepukan lembut di bahu.

Nathan, yang baru saja bangun, mengerang lembut sebelum bergumam,"Hoaamm... Kalau kakak sudah bilang begitu aku akan ikut."

Wajah Senku tiba-tiba berubah menjadi ekspresi jelek dan tercela, menyebabkan semua orang yang di dekatnya kecuali (Name) menatapnya dengan sinis. 

'Uwaaah... Menjijikan sekali..'

'Aku dapat melihat jelas dia sedang membuat rencana jahat..'

'Kenapa bisa kakakku suka dengan orang ini? Sudah jelek prik pula, mulai dari semalam juga aku heran kenapa rambutnya bisa berdiri begitu. Dilihat dari wajahnya dia pasti tidak punya agama. Pasti dia pernah tersambar petir gara-gara sering menjelekkan tuhan.'

Senku mulai menggambar di tanah menggunakan dahan kayu lalu berkata, "Obat yang akan dibuat oleh kerajaan sains kita adalah..."

"Antibiotik." Ucap kedua bersaudara itu serempak.

"Kekeke... 10 miliar poin untuk kalian berdua." kata Senku, seringainya semakin lebar.

"Biar aku jelaskan, Antibiotik adalah obat ampuh yang dapat membunuh bakteri pada tubuh manusia. Ditemukan pada asal abad ke-20 dan obat itu telah menyelamatkan banyak nyawa umat manusia. Antibiotik benar-benar pencapaian ilmiah yang luar biasa." Jelas (Name) panjang lebar.

"Lagipula di dunia batu ini kita tidak bisa melakukan tes darah, bahkan tidak tahu jenis penyakitnya. Meski begitu ini pantas di coba." Sahut Nathan, melipat kedua tangannya.

Wajah Kohaku dan Chrome bersinar dengan semangat dan tekad, dan mereka dengan sabar menunggu instruksi Senku.

"Baik, cepat kita buat sekarang!"

"Apa saja yang kita butuhkan?"

Senku menarik napas dalam-dalam, berdehem saat dia mulai menjelaskan rencananya. "Kita sedang membutuhkan banyak bahan, jadi biar aku selesaikan pembicaraannya,” katanya, seolah-olah dia adalah seorang profesor yang sedang memberi kuliah.

Senku mulai menjelaskan rencananya sambil menggambar apa yang dibutuhkan.

"Kelas sihir sains dari Dr.Senku akan di mulai!" Seru Senku. Mengangkat dahan kayu itu tinggi ke udara.  Kegembiraan dan antusiasme yang terpancar dari kelompok itu terlihat jelas terkecuali kedua bersaudara itu dan Kohaku.

Nathan mengangkat alisnya dan menatap kakaknya, tatapannya penuh kecurigaan. "Kau baik-baik saja, kakak?" dia bertanya, suaranya penuh perhatian.

(Name) menatap Nathan dan tersenyum, suaranya lembut. "Mmm... aku baik-baik saja, Nathan," kata (Name) mencoba menenangkan kekhawatiran adiknya dengan nada menenangkan.

Nathan tidak bisa percaya saat dia melirik ke arah (Nama), dan kemudian ke Senku, yang berada di tengah percakapan mendalam dengan Chrome.  Dengan sedikit kekhawatiran dalam suaranya, dia mendekati ke arah mereka. "Senku, kakak dan aku akan keluar sebentar," katanya, berusaha menyembunyikan ketidakpastian dalam suaranya saat dia melihat kembali ke arah Chrome.

Your | Senku x Reader [NGGAK LANJUT] X!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang