0.08

1.9K 331 45
                                    

"30 menit itu terlalu lama, 15 menit."

"Baiklah 15 menit, selama aku pergi kau tidak boleh berbuat hal aneh atau merepotkan Kohaku! Ini minumanku jika kau haus dan ini beberapa tanaman obat jika kau terluka, oh dan in--"

"Cukup! Kalau terus begini aku akan jadi penitipan barang." Ucap Senku dengan wajah cemberut.

"Aku memberikannya padamu tahu, pokoknya simpan saja ini."

"Aku pergi dulu!"

***

Setelah berpamitan dengan Senku (Name) kembali ke rumah melempar badan ke kasur ayunan. Rasanya nyaman sekali karena beberapa hari ini dia terus bergerak.

"Tidak kusangka rencana yang aku atur selama ini kacau gara-gara Senku sendiri, andai saja aku memercayai firasatku kemarin..." Gerutu (Name).

(Name) berniat untuk mengawasi dan membantu diam-diam, tapi dia malah berakhir ketahuan dan menjadi rekannya.

"Sudahlah, untuk apa aku memikirkan hal yang sudah terjadi?" (Name) menghela nafas. Tiba-tiba dia tersenyum.

"Kalau di lihat, Senku sangat tampan dan menggoda. Aku suka senyumnya saat membuat rencana, saat dia gugup juga itu imut, apalagi ketika mode seriusnya. Udah tampan cerdas lagi." Jiwa fangirlnya muncul.

(Name) sebelum pergi ke dunia batu dia adalah seorang otakku tapi tidak STRESS ya, DIKIT aja nggak banyak-banyak kok.

Agar tidak terlarut lama dalam mode Fangirl, (Name) pergi ke alam liar mencari bahan makanan. Di rasa telah cukup (Name) kembali ke rumah, di perjalanannya dia melihat bunga mawar putih.

(Name) tersenyum sendu melihat bunga mawar itu, mengingatkan pada adik laki-lakinya.

"Aku jadi rindu Nathan... Bagaimana reaksinya ketika dia tahu kalau aku sudah mati? Dia mungkin akan shock melihat tubuhku yang penuh darah tergeletak di lantai."

Nathan Wijaya, adik dari (Name) Aqila. Sama seperti kakaknya dia tumbuh di hutan dan pindah ke Kota ketika (Name) berusia 14 tahun dan Nathan 10 tahun. Tampangnya imut dan lumayan tampan. Sekarang dia berumur 20 tahun masih kuliah.

Tidak sedikit orang beranggapan kalau Nathan sangat tampan dan imut. Tapi bagi (Name) membandingkan ketampanan manusia dengan husbunya lebih baik jangan di tanya. Nathan pernah mencoba dan berakhir merajuk dan ingin membunuh orang yang menciptakan karakter 'Senku' ini. Tentu saja (Name) menghalanginya.

"Kakak menurutmu antara Senku dan Aku siapa yang paling tampan?"

"Senku."

Arwahnya keluar, dia hampir pingsan mendengar jawaban kakaknya. Dia bertanya sekali lagi dan jawaban (Name) tetap sama tidak berubah.

Aura suram menyelimutinya tubuhnya, dia pergi ke luar rumah setelah mengatakan hal yang mengerikan. Di susul dengan pukulan cinta dari (Name).

"Aku akan membunuh orang yang menciptakan 'Senku' ini."

"Oi."

(Name) terkekeh kecil mengingat kejadian itu, kalau Nathan ada disini pasti dia akan menganggap Senku adalah musuhnya. Membayangkan mereka saling berhadapan saja sudah lucu.

Di tengah jalan (Name) melihat segerombolan burung di langit sedang membentuk lingkaran, dia penasaran kemudian pergi ke arah para burung berada.

Setetes air mata keluar dari mata sang empu, dia menutup mulutnya, dia melihat patung seorang lelaki dengan wajah yang mirip adiknya, Nathan.

Your | Senku x Reader [NGGAK LANJUT] X!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang