"Lalu haruskah aku mencari Senkuu sekarang? Aku yakin cukup mudah untuk menemukannya dari atas"
*****
(Name) menyipitkan matanya melihat ke atas mengukur seberapa tinggi pohon yang akan ia naiki.
"Tinggi juga..." Aku sempat ragu untuk menaiki pohon itu, tapi apa sih yang nggak demi ayang?
Gadis itu melepaskan sandal buatannya lalu memanjat, karena permukaan nya lumayan licin aku harus extra hati-hati agar tidak jatuh.
"Demi melihat Senkuu!" Bermonolog sendiri, berusaha menyemangati dirinya.
Akhirnya dengan keringat dan air mata aku sampai ke puncak pohon, dari atas aku dapat melihat semua dengan jelas, ia menghela nafas lega sembari menikmati pemandangan luas di atas.
Di sela menikmati pemandangan mata (Name) membulat, walaupun samar-samar dia dapat melihat sebuah pondok besar yang tidak jauh dari pinggir laut. Aku yakin kalau itu adalah Pondok Senkuu dan Taiju. Karena tidak ada pondok besar di dunia batu ini selain punya ilmuwan itu.
"Aku datang Senku!" (Name) menyeringai ia melompat dari pohon ke pohon agar nanti saat sampai dia tidak ketahuan..
Kaya monyet gasi mbak nem?
Butuh beberapa menit untuk sampai ke pondok Senku, karena lokasi pondoknya lumayan agak jauh jadi terpaksa aku mencari jalan yang lebih cepat.
"Sampai juga, sekarang aku harus cari posisi terenak buat nonton" Sesampainya disana aku duduk di pohon yang cukup tinggi dan tidak terlalu jauh dari pondok Senkuu agar dapat melihatnya.
"Itu Senku!" Aku kembali bersemangat begitu melihat sosok yang selama ini ku tunggu.
Senkuu keluar dari gubuknya membawa seekor patung burung dengan botol di genggamannya, Ia meletakkan patung burung itu di meja tembikarnya lalu ia tuangkan air yang ada di botol ke patung burung.
"Kalau tidak salah itu Asam Nitrat kan, air dari kotoran kelelawar" bermonolog sendiri. (Name) menatap Senkuu, sebagai orang yang tahu bagaimana kelanjutannya membuat (Name) kasihan dengan Senkuu.
Perjuangan nya untuk membuat air ajaib itu sungguh memakan waktu, belum lagi teknologi modern lainnya tapi dia masih berusaha untuk mengembalikan peradaban manusia.
"Tapi itu salah satu kelebihan dirimu yang membuatku suka padamu, Senkuu"
Seperti yang diperkirakan tidak terjadi apa-apa pada patung burung itu. Senku nampak lelah. Bertahun-tahun mencoba untuk membuat formula agar manusia yang berubah menjadi batu dapat kembali normal namun tidak memiliki kemajuan.
'Kalau aku jadi Senku kayaknya sudah frustasi' batinnya.
Senku dan Taiju membawa patung burung itu kembali ke lab. Setelah masuk mereka berdua belum kembali.
"Benar juga aku ingat di bagian ini katanya Senku mau punya sake, di keranjang bawaan Taiju harusnya ada anggur disana" ucap (Name) menopang pipinya. Menatap lab dimana Senku dan Taiju berada.
'Haruskah aku membantunya diam-diam? Tapi kalau begitu aku mencuri dialognya Taiju' batinnya, (Name) berpikir dengan keras.
"Yosh! Aku akan membantu Senku diam-diam!" Aku pergi mengambil tiga daun di alam liar lalu menuliskan beberapa kata sebagai petunjuk dengan pena bulu.
Daun pertama aku menulis nama mereka berdua, 'Harusnya ini tidak apa-apa kan?' batinnya.
Daun kedua aku menulis nama benda merujuk ke bawaan Taiju, 'keranjang'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your | Senku x Reader [NGGAK LANJUT] X!
Fiksi PenggemarBereinkarnasi ke dunia anime berjudul Dr.Stone setelah mati terbentur gara-gara kucing, dimana dia mempunyai crush alias husbu disana yaitu, Ishigami Senku. Tetapi dirinya terlalu sadar diri dan merendah sampai tidak menyadari, pria berotak Einstein...