0.07

2.3K 366 32
                                    

Senku segera mengambil peralatannya memulai pembuatan katrol di bantu dengan (Name) semuanya menjadi cepat.

"Senku aku akan menyiapkan bahan-bahan yang kau butuhkan, kau urus bagian merakitnya. Dan untuk urusan memanjat nanti bisa kau serahkan padaku."

"Baiklah, aku serahkan padamu."

Begitulah, (Name) dan Senku mulai bekerja. Setelah mendapatkan semua bahan yang ada (Name) ikut membantu bagian Senku.

Setelah selesai Senku mengikat tali itu ke batang pohon yang menimpa gadis pirang, lalu (Name) memanjat dan mengikatkan tali yang lain ke dahan pohon di atas.

Ketika sudah selesai semua (Name) sudah dalam posisi siap untuk menarik tali itu ke bawah menunggu arahan dari Senku.

Sedangkan gadis pirang itu menatap kagum pada dua orang di hadapannya yang sedang bekerja. Terutama (Name) dia selalu menatap dan tidak melepaskan pandangan darinya.

"(Name)! Kau bisa menariknya sekarang!" (Name) mengangguk, kemudian ia turun dari atas pohon.

Terjadilah, roda-roda itu bergerak menarik batang pohon yang menimpa gadis pirang itu terangkat.

"Luar biasa. Namaku Kohaku. Sepertinya aku telah jatuh cinta padamu." Gadis pirang itu tersenyum. Senku langsung memasang wajah yang sulit di artikan.

Walaupun (Name) tahu bahwa Senku tidak akan jatuh cinta padanya tapi tetap saja masih ada rasa sakit di dalam hatinya.

'Ingatlah (Name)! Utamakan kebahagiaan Senku!'

Menepuk pipinya sendiri tanpa di ketahui Senku dan Kohaku.

"Agh... Sepertinya kau baru saja mengatakan sesuatu yang sangat merepotkan..."

"Tiba-tiba jatuh cinta pada pandangan pertama, di situasi darurat seperti ini?" Menatap sinis pada Kohaku.

"Bukan itu yang kumaksud! Maksudku kau orang yang baik, karena itu aku ingin membantumu!" Sanggah Kohaku.

"Ohh, kalau begitu terima kasih."

"Karena hal semacam cinta itu bukan sesuatu yang logis." Tambah Senku.

"Kau benar Senku, cinta membuat otak sulit berpikir sehingga menjadi bebal dari pengaruh luar." (Name) menimpali.

Setelah berkata seperti itu entah kenapa Senku merasa ada yang salah pada (Name), memang sangat tipis tapi dia dapat merasakannya.

Kohaku menatap (Name) berkali-kali, dia sangat ingin berkenalan dengannya hanya saja dia merasa takut. Kohaku menyenggol pinggang Senku sebagai kode.

"Hm, ada apa Kohaku?" Tanya Senku, yang di tanya memberikan wajah masam padanya. Membuat Senku keheranan.

(Name) melirik Kohaku melihat tingkah lakunya, sepertinya dia paham maksud kode itu. Dia menghampiri Kohaku menggenggam tangannya.

 Dia menghampiri Kohaku menggenggam tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Your | Senku x Reader [NGGAK LANJUT] X!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang