Happy Reading~
Berbagai pujian muncul setelah Kinrou berhasil mengalahkan Magma.
"Kau keren sekali, Kinrou!" Seru Suika, "Tapi berbicara sambil memakai topeng itu membuatmu terlihat aneh."
Senku, Chrome, dan kakek Kaseki beserta kakak-beradik itu mengangguk setuju.
"Yatta! Kinrou telah menang telak!"
"Hoho, bukankah ini sama saja kita telah memenangkan kejuaraan?" Kakek Kaseki berkomentar.
"Dengan begini, Ruri pun bisa mendapatkan obat untuk segala penyakit!"
"Aku tidak yakin..." (Name) bergumam, keningnya berkerut saat melihat tatapan Magma yang mulai berubah. Ia memperhatikan dengan seksama ekspresi Kinrou dan Magma.
''Ada yang salah,'' pikir gadis itu, dia melihat ekspresi Magma berubah dari serius menjadi lembut. Sudah jelas ada yang tidak beres.
Nathan mendengar gumaman kakaknya dan merasa sedikit khawatir. Ia setuju dengan apa yang dikatakan oleh sang kakak dalam hatinya. Dia juga merasakan ada yang aneh.
"Meskipun aku tidak mendengar apa yang mereka bicarakan, tapi aku merasa Magma sepertinya sudah menerima kekalahan nya dengan ikhlas." Ucap Suika dengan mata berbinar.
Senku mengernyitkan dahi dan menyipitkan mata rubynya, memandang Kinrou dan Magma dengan curiga. Pria maniak sains itu merasa ada yang ganjil, tetapi tidak tahu apa penyebabnya.
"Wasit, topeng ini telah dilemparkan Suika ke arena untuk membantuku." Kata Kinrou, berjalan mendekati wasit dan berkata, "Aku mengetahui hal itu dan tetap memakainya. Kalau itu adalah pelanggaran, maka aku kalah. Aturan adalah aturan."
Jauh dari arena turnamen, Chrome dan Nathan mengumpat pada Kinrou karena kepribadiannya.
Jasper menatap Kinrou dengan seksama, ia menutup matanya dan berkata, "Melemparkan topeng itu tidak termasuk serangan, topeng itu sama saja dengan pakaian." Kata Jasper.
"Jadi, tidak masalah denga–"
Braakk!!
Magma mendadak ada di belakang Kinrou dan memukul kepalanya dengan keras hingga membuat topeng semangka itu hancur.
Magma tertawa puas dan menyeringai sombong.
"Aku tahu kau akan langsung bertanya pada wasit, kau adalah orang bodoh yang terlalu serius, Kinrou!"
Kondisi Kinrou sekarang bisa dibilang cukup parah, Kinrou tergeletak di tanah dengan darah yang mengalir cukup banyak dari kepalanya.
Jasper menghela nafas, ia mengangkat tangannya ke atas dan berteriak, "Pemenangnya adalah Magma!!"
Para penonton desa bersorak meriah.
"Sial, ini terlalu kejam!" Chrome mengumpat.
"Kinrou..." Tubuh Ginrou bergetar karena panik, kecemasan jelas terpancar dari ekspresi pria berambut pirang yang masih mengunyah jeringau.
"Kinrou! Kinrou!"
Ginrou menghampiri Jasper yang berjalan menuju Senku sambil mengangkat tubuh Kinrou yang terluka. Ia menempatkan Kinrou ke tanah sebelum kembali melakukan pekerjaan nya sebagai wasit.
"Maaf..." Lirih Kinrou.
"Baguslah kau masih hidup!" Ucap Ginrou, tangannya meraba tubuh saudaranya itu untuk mengecek apakah ada luka parah lainnya.
"Kekeke, sudahlah, lagipula ini pertandingan tim. Tak peduli siapapun yang mengalahkan Magma, kita menang." Ujar Senku. (Name) mengangguk setuju.
"Magma juga telah mendapatkan banyak pukulan dari Kinrou, dia pasti kewalahan sekarang." (Name) menambahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your | Senku x Reader [NGGAK LANJUT] X!
Fiksi PenggemarBereinkarnasi ke dunia anime berjudul Dr.Stone setelah mati terbentur gara-gara kucing, dimana dia mempunyai crush alias husbu disana yaitu, Ishigami Senku. Tetapi dirinya terlalu sadar diri dan merendah sampai tidak menyadari, pria berotak Einstein...