----------
Juan mengepal tangannya kuat-kuat dan menatap tajam kearah Samuel.
"Woy Jovan... Cupu amat Lo, ngandelin kakak Lo." Kata Samuel.
Jovan menatap kakinya. "Kenapa sih gue ga berguna saat-saat kayak gini." Batin Jovan.
Buggghhh......
Juan melayangkan pukulan kepada Samuel. Kemudian menarik kerah bajunya.
"Gue waktu itu masih nahan emosi gue buat mukul Lo, karena gue pikir Lo masih di bawah umur dan bakalan nyeselin perbuatan Lo. Ternyata gue salah, Lo emang pantes buat di kasih pelajaran." Ucap Juan dengan penuh emosi.
"Woy bangsat... Ngapain pada diem, seranggg!!!!." Pinta Samuel pada teman-temannya.
Namun saat teman-temannya ingin melakukan penyerangan, tiba-tiba suara klakson motor memberhentikan mereka.
"Lawan kalian ada disini." Teriak orang tersebut.
"Ganendra?." Gumam Senja.
Ternyata yang menyalakan klakson adalah Ganendra. Cowok itu tidak sendirian, melainkan bersama dengan geng motornya.
Samuel membulatkan matanya sempurna, kemudian berusaha melepaskan dirinya dari Juan.
"Ganendra sialan." Umpatnya.
"Kabur woy...." Pinta Samuel, menyuruh semua teman-temannya untuk meninggalkan tempat ini.
......
Setelah Samuel dan teman-temannya pergi, Ganendra berlari kearah Senja.
"Bebeb Senja.... Kamu gapapa?." Tanya Ganendra khawatir.
Yunita kebingungan dengan sikap Ganendra yang tiba-tiba berubah, yang tadinya terlihat menyeramkan dan langsung ditakuti oleh Samuel, kemudian langsung berubah saat berbicara dengan Senja.
"Iya gue gapapa. Makasih." Jawab Senja jutek.
"Aku bakalan suruh teman-teman aku buat bikin Samuel kapok. Dan ga bakalan gangguin kamu."
"Anjir.. Ganendra Lo benar-benar ya. Pengen gue cakar-cakar anj." Batin Senja.
"Makasih bang." Kata Jovan.
"Yoi sama-sama Van..." Kata Ganendra.
"Btw... Kok Lo bisa nemuin kita disini bang?." Tanya Jovan.
"Tadi teman gue ga sengaja liat Lo berdua di kejar Samuel. Makanya gue langsung ngikutin kalian." Jelas Ganendra. Sedangkan Jovan ber oh ria.
"Sekarang pada balik yuk... Bentar lagi mau Maghrib." Kata Janu.
"Sorry ya Kal... Acaranya kita batalin hari ini. Kita mau langsung pulang aja. Buat acara bukbernya lain kali aja." Kata Juan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Pak Daniel (END)
RandomHarta yang paling berharga adalah keluarga...... Kehidupan pasutri yang memiliki 7 orang anak dengan sifatnya yang berbeda-beda.