The First War

35 6 1
                                    

Kedua kubu disini masih dalam status siaga, tidak ada yang menurunkan kewaspadaan mereka. Semenjak deklarasi perang yang diungkapkan oleh Kekaisaran Cadia beberapa hari yang lalu, kini kamp mereka menjadi lebih besar dengan tambahan pasukan baru. Sanctum Tower menunjukkan bahwa total pasukan yang dimiliki oleh Kekaisaran Cadia saat ini sudah berjumlah empat puluh ribu, yang padahal sebelumnya tidak sampai dua puluh ribu.

Disisi lain, Agreas selalu salah satu Primaris yang tersedia sedang berjaga di dalam dinding. Agreas tidak kembali ke istana untuk tidur maupun beristirahat di kamarnya, karena ia dari pagi hingga malam menjelang pagi lagi sudah seperti tinggal di dalam dinding. Royal Guard yang bertugas di dalam dinding juga demikian, mereka bekerja untuk mempersiapkan amunisi, mengecek kesiapan senjata dan juga mengawasi pergerakan musuh tanpa kenal lelah.

Sementara diriku disini sedang mengurusi dokumen kenegaraan. Meskipun istana saat ini sudah diisi dengan pekerja pekerja yang mengurusi administrasi negara, namun diriku masih lah sibuk seperti sedia kala. Ngomong ngomong selama masa pengepungan oleh Kekaisaran Cadia, Budak budak yang aku beli dari Kerajaan Adoras telah tiba di kota. Budak itu kini menjadi warga negara Edea yang resmi dan memiliki hak hak yang dilindungi oleh Negara.

Petani sudah mulai membajak dan menanam gandum serta tanaman pangan di sawah, lalu para Royal Guard juga sudah mulai bertambah dalam beberapa hari ini. Dikarenakan adanya kabar bahwa kita akan berperang dengan Kekaisaran Cadia, banyak orang yang mendaftarkan dirinya menjadi tentara untuk bisa membalas dendam kepada Kekaisaran Cadia, kebanyakan yang mendaftar adalah orang orang dari Suku Iblis Vicarya yang tanah air mereka dihancurkan oleh Kekaisaran Cadia. Pada dasarnya Suku Iblis ini memang sangat sesuai untuk tugas sebagai tentara, karena fisik dan kemampuan sihir mereka yang diatas rata-rata ras lainnya.

"Altair kun.. Kamu sibuk?". Noa masuk ke dalam ruangan ku untuk melihat diriku, setidaknya ketuk pintunya.

" Apa menurutmu ini tidak sibuk ". Noa melihat tumpukan kertas di meja dan di lantai samping meja ku, lalu liat tertawa kecil melihat kesibukanku yang sepertinya tidak ada habisnya. "maaf maaf, aku hanya datang untuk melihat mu. Mungkin juga memberimu hiburan karena bekerja sangat keras". Tentu saja bekerja keras, karena jika ingin bekerja asal-asalan pun tidak bisa.

" Jadi kamu membawakan apa untukku?". Aku melihat keranjang yang dibawa oleh Noa dengan seperti disembunyikan di belakang badannya. "Ah kamu sadar ya". Katanya. " Aku membawa ini untuk kamu tau, aku tadi beli apel segar ini di pasar". Pasar? Aku tidak tahu jika pasar sudah mulai beroperasi dan berfungsi sebagaimana mestinya, aku terlalu sibuk di dalam kantor hingga tidak mengetahui apa saja yang terjadi pada rakyatku. "Jadi begitu, kalau begitu thanks ya". Noa tersenyum setelah mendengar ucapan terimakasih ku, dia mengangguk dan menaruh keranjang itu di atas meja ku. Setidaknya taruh di meja depan agar aku tidak kesulitan menulis.

" Apa yang akan kamu lakukan pada orang orang itu". Noa bertanya kepadaku tentang Kekaisaran Cadia. "Maksudmu orang orang dari Kekaisaran? Aku tidak terlalu mempedulikan mereka sih, kalau mereka ingin menyerang maka mereka akan dihancurkan". Aku bisa percaya diri begitu adalah karena aku melihat sendiri bagaimana peradaban di zaman ini sudah sangat tertinggal dan mengalami kemunduran, jadi kurasa mereka tidak akan bisa berkutik melawan meriam dan senapan yang dimiliki oleh Edea.

" Iya sih, namun apakah kita harus membunuh Kaisar mereka? Aku agak ragu dengan jawabanku". Seperti nya Noa berfikir bahwa dia ingin membunuh Kaisar Greta, yang merupakan Kaisar dari Kekaisaran Cadia. "Sebaiknya kita tidak mengambil langkah drastis seperti itu untuk saat ini. Karena aku merasa dengan membunuh Kaisar mereka, maka akan menimbulkan sesuatu yang tidak menguntungkan kita". Contohnya saja adalah respon negara negara lain yang aku sampai saat ini belum bisa mengetahui nya kecuali Kekaisaran Cadia dan Kerajaan Adoras. Bisa saja ada negara yang lebih kuat menjadi penasaran dan berdampak buruk pada eksistensi Edea.

Saga of the Lost OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang