The Inevitable Defeat

52 6 6
                                    

Retakan tanah yang terjadi akibat Sihir tersebut tetap tidak dapat menembus atau bahkan menggoyahkan gerbang Kota Edea, kali ini Korps Caster milik Kekaisaran Cadia akan mencoba sihir dan mantra baru dikarenakan mereka tidak bisa langsung menyerah jika satu sihir gagal untuk menghancurkan pertahanan lawan.

Sihir kedua yang akan mereka lepaskan ini berbaris pada elemen besi. Kini mereka mengeluarkan gulungan sihir kedua yang dibawa di kuda salah satu Korps Caster. "Apa ini gulungannya?". Anggota Korps Caster pertama bertanya karena gulungan di sana ada banyak dan ia tidak tahu yang mana. " Benar, yang itu". Pemimpin dan Korps Caster disana membenarkan apa yang baru saja diambil oleh anggotanya itu. Maka mereka pun mulai memasang Gulungan sihir itu untuk dibuka dan mulai membentuk formasi untuk kemudian merapalkan mantra yang dibutuhkan.

"Besi yang keras, tanpa cela atau cela Kuat seperti batu, tak terkalahkan oleh siapa pun Kekuatanmu tak tertandingi, keabadianmu tak terhingga Besi, menjadi lebih kuat dengan mantra ini Lindungi diriku, jaga aku dari bahaya Jadilah tamengku, pedangku, dan tamengku yang setia Lindungi aku, oh besi yang teguh Tak ada kekuatan yang bisa menaklukkanmu Melalui mantra ini, kuatlah selamanya Besi, aku memanggil kekuatanmu yang abadi Ketangguhanmu tak tertandingi, kekuatanmu tak terkalahkan Besi, menjadi sumber kekuatanku Ku memanggil kekuatanmu, oh besi yang terhormat Maju teruslah, menjadi lebih kuat dan lebih tahan lama." Sihir kedua dilepaskan setelah merapalkan mantra yang memiliki panjang sekitar 15 baris. Sebuah tongkat dari besi terbentuk dengan mengumpulkan unsur unsur besi yang tersedia di alam, sihir ini memiliki serangan tipe fisik, jadi penghalang magis tidak akan bekerja untuk menghentikan tiang besi yang besar ini.

Akhirnya tiang besi yang sangat keras tersebut telah selesai untuk tercipta, segera tiang besi itu meluncurkan dirinya sendiri ke arah Gerbang kota dengan kecepatan yang sangat tinggi. Namun seperti yang kalian duga para pembaca, Gerbang kota itu masihlah kuat dan berdiri tanpa adanya bekas apapun. Orang orang yang melihat itu terkejut dengan betapa kuatnya gerbang kota bahkan setelah dihantam oleh sebuah besi sepanjang tiga meter dengan kecepatan tinggi. Sebaliknya besi tadi malah hancur berkeping-keping dan kembali menjadi debu debu yang bertebaran di udara karena sihir nya telah selesai dipakai.

"A.. Apa.. Bagaimana mungkin". Jenderal Kalva menganga dari kudanya yang melihat kejadian itu, menurutnya bahkan pintu gerbang terkuat yang mereka temui sebelum ini tidak akan bertahan dengan sihir seperti itu. Tapi kini dia melihat bahwa gerbang kota Edea masihlah berdiri bahkan tanpa goresan sedikitpun. "Ini memang diluar nalar kita, tapi sepertinya kita harus tetap memenangkan pertempuran ini dengan rencana lainnya". Kata kata itu berasal dari Panglima Donovan yang berjalan mendekati tempat Jenderal Kalva berdiri. " Anda benar panglima, kita harus mengubah rencana". Jenderal Kalva setuju dengan saran dari Panglima Donovan, mereka harus mencari cara baru dan itu harus cepat. Kekaisaran Cadia bukanlah sebuah negara yang bisa dianggap remeh oleh musuh musuhnya,mau seberapa kuat pun mereka. Itu tadi adalah motto tak resmi dari ahli strategi Kekaisaran Cadia yaitu Donovan Truison.

Akhirnya mereka berdua berdiskusi mengenai sebuah rencana baru yang mungkin akan menyelamatkan nyawa pasukan Kekaisaran Cadia dari keputusasaan dengan menyerbu secara membabi buta ke arah benteng musuh. "Sepertinya aku menemukan sebuah hal yang bagus, mengapa kita tidak mencari celah saja diantara dinding itu. Dengan begitu kita bisa menyerbu musuh dari titik yang paling lemah dan tidak mereka sangka". Saran dari jenderal Kalva membuat Donovan berpikir sejenak sebelum kemudian mengangguk. "Itu mungkin adalah ide yang bagus, kita bisa utus salah satu resimen kavaleri untuk mencari celah itu. Kita tidak perlu terburu buru karena kita tidak melihat adanya tanda tanda musuh menyerang balik". Pemikiran Donovan mungkin masuk akal,namun apakah memang benar ada sebuah celah yang dimaksud?

Dengan begitu jenderal Kalva bergegas memacu kudanya untuk berlari ke bagian sayap kanan dari formasi pasukan, disana ia mendapati dua resimen kavaleri yang sepertinya cocok untuk tugas seperti ini. "Kalian, lakukanlah tugas pengintaian ke bagian samping dinding itu untuk mencari celah agar kita bisa memindahkan trebuset ke arah sana". Perintah telah dikeluarkan, resimen kavaleri ke 43 dari provinsi Ashenville segera memacu kuda mereka dan menciptakan debu yang beterbangan di belakang mereka. Suara derap kuda terdengar menjauhi barisan utama, sementara barisan utama masih berdiam dan menunggu perintah maka sekarang adalah tugas bagi kavaleri yang ditugaskan untuk bergerak.

Saga of the Lost OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang