🔞 AWI [End] 🔞

3.8K 301 61
                                    

🐱 Jika kalian suka, share ke temen-temen fans MA kalian ya! Let them know the whole story!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐱 Jika kalian suka, share ke temen-temen fans MA kalian ya! Let them know the whole story!

Written by Kinnporche_STAND
____________________

Usai mandi dengan air hangat, aku ke balkon kamar karena mendengar mobil Mile. Kusibak tirai demi melihatnya yang menggendong Bella, anak itu tidur, seolah-olah darah dagingnya sendiri. Di sekitar para pelayan menurunkan barang belanjaan. Kuhitung hadiahku jadi sangat banyak. Melebihi 10 paper bag, padahal aku mengikuti intruksi Mile boleh memilih jumlah minimal.

Ya Tuhan, lagi-lagi barang mewah yang menurutku berlebihan. Namun, Mile tampak bangga saat menatapku dari bawah. Membuatku ingin tersenyum untuknya. "Hai," kataku sambil melambai kecil.

Beberapa saat kemudian, Mile masuk kamar dengan jaket penuh salju. Dia bilang sudah menidurkan Bella di kamar yang lain. Lalu datang untuk menuntut hadiah dariku.

"My kiss?"

Aku didempet ke pinggiran balkon.

"Boleh aku dapatkan obatnya dulu, Phi?"

"Oh, tapi masih di dalam tas entah mana."

Dia tetap mendekat hingga kurasakan hembusan napas tepat di wajahku. Aku pun menjilat bibir, dia terhibur melihatku tegang hingga meneguk ludah beberapa kali. "Baby takut?" tanyanya.

"Huh?"

"Aku minta maaf tadi marah-marah."

Aku pun menyentuh bahunya perlahan. Jujur aku masih aneh saat didekati (awal-awal selalu begini) tapi bisa menerima jika terbawa suasana. Untung Mile memahami isi hatiku. Sehingga dia mengecup pelan seperti kupu-kupu.

"It's okay."

"Really?"

"Hm, it's okay."

"Syukurlah," kata Mile. Kemudian menciumku semakin dalam. Begitu terbuai pria ini segera menggandeng masuk. Dia mendorongku rebah di ranjang, lalu menarik tali bathrobe-ku tiba-tiba.

"Ah, Phi Mile--!"

"Sssh, shhhh, shhh," katanya sambil meremas tanganku. Dia tidak ingin aku menahan talinya. Aku jantungan, tapi melemahkan penjagaan karena Mile mengeluarkan obat dari dalam saku.

Ah, dia menipuku lagi kan.

"Mau apa--?" tanyaku takut-takut cemas.

Mile membuka bagian depan bathrobe-ku. Dia duduk di tepi ranjang sambil menekuk kakiku. Kemudian mengoleskan salep ke liang lukaku. Aku menahan napas karena Mile memandang dari jarak sedekat itu. Lalu membelai rambutku seperti bayi sungguhan.

"Phi, dingin," kataku dengan jemari kaki bergeliatan.

"Memang, tapi tahan saja sebentar," kata Mile sambil tersenyum.

𝐀𝐅𝐅𝐀𝐈𝐑 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐈𝐍𝐅𝐈𝐃𝐄𝐋𝐈𝐓𝐘 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang