𝐒𝐓𝐑𝐀𝐈𝐆𝐇𝐓 𝐓𝐎 𝐆𝐀𝐘 || 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐄𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆
___________________________________________
Seorang lelaki yang mencintai pujaan hatinya sejak SMA, namun pacaran 9 tahun tak membuat hubungan rumah tangga mereka harmonis. Masalah demi masalah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3 Tahun Kemudian .... _______________________
"Bella Nattalie Anderson!"
"Yes, Mam!"
"Silahkan maju ke depan untuk mendapatkan penghargaanmu!"
"Thank you!"
Suara tepuk tangan memenuhi ruangan tes balet dasar. Bella lulus tahun ini dari tingkat 1, dan dia adalah peserta terbaik nomor 3 diantara seluruh wisudawan.
Siang itu, tanggal 12 Mei 2018. Aku dan Mile menyempatkan waktu untuk menghadiri acaranya. Semua demi berfoto bersama Bella. Kami menyiapkan kado khusus untuknya, berisi sepatu kaca impian lengkap gaun Cinderella berbahan kain organza. Bella ingin me-recreate dansa legendaris Cinderella bersama teman lelakinya, tapi acara tersebut masih 2 bulan lagi.
Kata Bella, guru les-nya mengadakan itu dalam rangka penyambutan para junior. Anak gadisku merupakan salah satu ballerina berprestasi, sehingga pantas unjuk gigi sebagai jadi kebanggan guild.
"Ayaaaaaaaaaah!" jerit Bella saat turun dari panggung. Dia menabrak peluk Mile yang duduk di kursi terdepan, suamiku refleks memeluknya. Aku sendiri memangku kado di sisi Mile, sudah cukup puas memandangi Bella berceloteh. "Ayah, tadi perform aku bagus kaaan? Aku menarinya special untuk Ayah lhooo!" katanya bermanja-manja.
Bella memang lengket kepada Mile sejak kami menikah. Pastinya karena sang Ayah baru lebih royal daripada aku. Bella senang merayu Mile untuk dapatkan hadiah, tapi bagus juga anakku punya idola pantas. Mile jadi semangat bekerja, anakku semangat belajar. Apa lagi yang perlu kusedihkan? Aku cukup menjadi panglima berkuda putih saat Mile dan Bella bertengkar, peranku baru ada diantara mereka.
"Ho ho ho ho, keren sekali tariannya. Tapi janji tidak makan cokelat lagi?"
"Tidak kok, janji."
Mile tak menghiraukan kelingking Bella, melainkan mencubit hidungnya yang mungil. "Bagus. Ayah tak mau gigimu gampang keropos. Aaaa."