Happy reading..
.
.
."Kotak bekal lagi?" Salah satu dari komplotan xiao Zhan bertanya sebab ini bukan pertama kalinya kotak bekal dengan motif kelinci dan bunga.
"Selama ini kamu tidak keracunan?" Salah satu temannya bertanya kemudian.
"Tidak sama sekali. Justru ini sangat enak," jawab Xiao Zhan. Karena memang benar kenyataan nya seperti itu. Terlihat sederhana tapi sangat lezat.
Xiao Zhan masih mencari siapapun yang meletakkan kotak bekal di dalam locker nya. Selalu saja masih panas atau hangat tapi tidak sampai dingin.
"Bisakah kami mencicipi nya?"
"Tidak boleh. Ini milikku," tolak xiao Zhan.
"Bagaimana jika seseorang pria Bukan wanita seperti yang selama dua ini kamu pikirkan? Apakah kamu akan tetap berkencan dengan nya?" Pertanyaan itu sukses mendapatkan tatapan kematian dari Xiao Zhan
"Kamu pikir dunia ini kekurangan perempuan? Dan juga aku seorang Homophobia," tukas xiao zhan. Tidak akan pernah dan tidak mungkin.
Pihak lain tersenyum getir mendengar ucapan tersebut. Keputusan nya mencintai dengan cara seperti ini adalah yang terbaik.
Apa yang bisa di lakukan oleh orang seperti nya? Masuk di sekolah bergensi hanya karena ibunya seorang cleaning servis. Pulang sekolah bekerja serabutan hingga malam menjelang.
Jam istirahat nya di sekolah di gunakan untuk membantu Sang ibu.
Sering mendapatkan hinaan karena keterbatasan yang ia miliki. Memiliki otak cerdas adalah suatu ke unggulan yang ia memiliki dari sekian banyak anak yang sempurna dan berkecukupan.
"Yibo, kau Tidak ingin menyerah?" Satu-satunya perempuan yang akan selalu berada di samping Sang sahabat yaitu Cheng xiao.
"Menyerah? Aku belum mengucapkan apapun jadi bagaimana bisa menyerah?" Belum mengungkapkan apapun dan mungkin tidak akan pernah.
"Lakukan apapun tapi jangan sampai terluka," pesan Cheng xiao.
Tanpa mereka sadari seseorang mendengar ucapan keduanya. Dan di hari itu juga hinaan dan cacian bermunculan setiap saat.
Byur
Gelak tawa berkumandang di kelas 3 A. Wang Yibo Menunduk menatap lantai. Baju yang setengah mati ibunya beli dengan darah dan keringat kini rusak untuk sebuah alasan yang tidak ia ketahui.
Wang yibo bukan pria yang lemah. Hanya saja pekerjaan ibunya akan menjadi korban jika ia melawan. Dan beasiswa di cabut. Pindah sekolah dan tidak akan bertemu dengan pujaan hatinya.
"Ugh," menggigit tangan nya meredam suara yang Hendak keluar. Entah apa salahnya sehingga di perlukan buruk.
Meringsut menyandar di pintu toilet. Yibo tidak bisa pulang dengan keadaan seperti ini. Ibunya akan khawatir. Selama ini ibu tidak tahu bagaimana Wang yibo di perlakukan sangat buruk di sekolah tempat kerja ibunya.
"Ini yang katanya menyukai ku?" Suara familiar yang sangat ia kenali. Suara dari pria yang sangat ia kagumi. Lebih tepatnya dicintanya.
Wang yibo menuduk melihat keadaan nya yang kacau. Kenapa di saat seperti justru bertemu dengan pujaan hatinya? Lalu kemudian ia menyadari pertanyaan Xiao Zhan. Jantung nya berdetak kencang, semburat merah menjalar di telinga nya.
Baru saja ingin membalas namun kuah makanan lebih dulu menyapa kepalanya hingga membasahi pakaiannya. Bahkan rasa dari makanan tersebut ia kenali. Sebab itu masakan nya. Sepertinya Xiao Zhan sudah tahu. Tapi setidaknya cara untuk menolak begitu banyak namun mengapa harus dengan cara seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love So Hard (since 18 )
FanfictionKata orang Cinta dan bodoh itu beda tipis. Kata yang cocok disematkan untuk Wang yibo. Mencintai sepenuh hati meskipun tahu hati itu pasti sakit. Menanam rasa sejak 18 tahun, dan sebuah kisah yang bermula dari sana. Setelah sekian lama berpisah ka...