Tumpangan

822 102 14
                                    

Happy reading...
.
.
.

Berbicara tentang Yibo dan Chen Yu. Mereka adalah sepasang saudara Tiri. Ibu Yibo adalah seorang pembantu di rumah keluarga Wang yang kemudian di lecehkan oleh Tuan Wang.

Tidak punya kuasa untuk melapor, ibu Yibo keluar dari rumah setelah mengetahui bahwa ia mengandung Wang yibo.

Chen Yu satu-satunya yang tahu dan percaya akan cerita bibinya ibu Yibo. Wanita yang merawatnya sepenuh hati.

Saat ia tahu keberadaan Bibi dan Adiknya, disaat itu pula terdengar kabar bahwa bibi kesayangan nya meninggal dan adiknya bunuh diri karena pembulian.

Menapaki tempat kejadian, satu persatu dengan sudut pandang yang berbeda. Menutup mata sejenak. Mengulang adegan demi adegan nampak jelas.

Tanpa menyadari, hingga berdiri tepat di akhir jembatan. Akhir dimana Wang yibo mengakhiri hidupnya.

Perlahan mata itu terbuka bersama dengan aliran bening membasahi pipinya. menatap air laut yang menelan sosok lain.

Kemudian mengubah kebenaran menjadi sebuah kesalahpahaman belaka.

"Tidak akan kubiarkan satupun Lolos," Gumam Chen Yu. Sakit dan marah menyatu menjadi rasa benci.

.
.
.

" Zhan! Xiao Zhan?! Hey.." suara familiar tidak lain adalah Kakaknya. Memanggil tapi Xiao Zhan enggan untuk menyapa.

Bukan benci atau sejenis rasa emosional lainnya yang mengacu kepada dendam, tetapi rasa tidak nyaman yang nampak dari siang hingga malam belum juga menghilang. Ini perihal kedatangan Chen Yu, begitu mirip dengan Yibo.

"Apa kau tuli? Guwei menyapa mu?" Lanjut Tuan Xiao.

"Aku lelah!" Balasnya. Memang benar-benar lelah. Pikiran dan perasaan nya lebih dulu harus di tenangkan. Tidak ingin bertindak impulsif tanpa tahu kebenaran yang sesungguhnya. Sebab itu pasti bukan Yibo.

Guwei menatap sang adik menapaki tangga satu persatu kemudian melirik Ayah," aku sendiri yang akan berbicara dengan nya," setelah itu, Guwei merogoh ponselnya menghubungi seseorang.

Berjalan meninggalkan ruang tamu hingga masuk kedalam kamar miliknya.

Kembali nya Guwei bukan karena tanpa alasan tetapi, untuk menuntaskan kasus yang menimpah saudara kembar sang kekasih. Dan semuanya berawal dari Xiao Zhan. Kasus yang menimpah Yibo hanya sekedar pembulian biasa namun sudah tahap kriminal, pelecehan dan pencemaran nama baik berakhir pembunuhan.

"Dimana?" Tanya guwei kepada seseorang di seberang sana.

Mendengar penjelasan dari pihak lain, guwei keluar dengan alasan ke rumah sakit.

Sedangkan Xiao Zhan, pria itu memakai mentel panas dan berencana untuk makan diluar. Bukan karena keinginan nya tapi Wang junior yang sangat pemilih. Jarang sekali ia makan dirumah. kalaupun sempat, pasti di jam-jam tertentu.

Selama ini diam bukan karena takut bukan juga karena tidak peduli namun, hanya mengamati diam-diam siapa yang meretas ponselnya dan menyebar video milik nya.

Meski usahanya belum membuahkan hasil tetapi, Xiao Zhan tidak akan menyerah. Tidak sampai orang tersebut di temukan. Dan setelah Wang junior lahir, Xiao Zhan siap menerima hukuman.

Hidup dengan rasa bersalah yang menggerogoti jiwa nya, banyangan kematian ibu Yibo dan tubuh Yibo terjun kedalam sungai masih segar dalam ingatan nya.

"Uhuk," Xiao Zhan tersedak kuah mie saat matanya bertemu pandangan dengan seorang wanita yang sangat ia kenal. Satunya seumuran dengan nya lalu seorang lagi adalah salah satu dari ke tiga orang yang pernah bersama Yibo.

Love So Hard (since 18 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang