15]💎 SELESAI

310 25 1
                                    

HAPPY READING BESTIE💐





Rendra dan gilang masih belum tau bahwa danil sekarang sudah meninggal akhirnya ia mendapatkan telfon dari zidan bahwa kini danil sudah tak ada. Rendra yg mendengar hal itu serontak tak percaya dan dia berusaha bertanya kembali kepada zidan dan zidan tetap menjawab hal yg sama.

"Gue tau ini berat cuman kita coba ikhlas perlahan ya ndra , dan tolong kalo lo mau ngasih tau hal ini ke gilang pelan pelan aja gue takut penyakit dia kambuh akibat stres"

"I-iya bang gue bakal nyoba pelan pelan bilang ke gilang" tanpa sadar rendra langsung meneteskan air matanya ia benar benar merasa terpukul ia masih beranggapan bahwa dunia sekarang sedang bercanda namun kenyataan tak ada yg bisa mengubah.

Akhirnya rendra mencoba ke kamar gilang dan mengetuk nya pelan.
"Gilang ayo bukain dulu pintunya kak rendra mau bilang sesuatu sama kamu"
Akhirnya setelah lama gilang akhirnya mau membuka pintunya. Ia sungguh syok melihat sang adik , kini gilang berubah menjadi anak yg sangat kelam dan dengan tubuh yg penuh acak acakan. Akhirnya rendra duduk di ranjang berasama sang adik.

Rendra terus menangis sambil memeluk sang adik tentu saja gilang bingung "kakak kenapa tiba tiba nangis meluk aku?"

"Gilang kamu dengerin kakak ya dek kamu adek kak rendra satu satunya kaka gamau kehilangan adek yg ceria seperti kamu jangan pernah tinggalin kakak ya gilang"

Gilang serontak kaget dan bingung mengapa kakanya tiba tiba berbicara seperti ini? "Kak , sebenernya ada apa tolong jelasin ke gilang kakak kenapa ?" Tanya gilang sambil memegang kedua pundak sang kakak.

"Gilang kaka tau ini bakal jadi hal yg berat buat tapi kamu harus bisa nerima kenyataan ya dek sekarang kak danil udah ga ada kak danil udah meninggal dek.." rendra benar benar menangis sejadi jadinya dan gilang yg mendengar hal itu kaget tak percaya .

"Kaka sakit ya ? Makanya omongan kaka ngelantur gitu, 2 minggu yg lalu kita baru ngeliat kak danil gamungkin sekarang dia udah ga ada mending kaka istirahat deh biar omongan kaka ga ngawur begini"

Namun rendra benar benar tak kuasa menahan tangis nya ia benar benar merasa kehilangan tapi ia juga harus bisa bersikap kuat di depan sang adik.

"Gilang kaka ga ngawur kaka ga sakit kemarin kak danil di bawa ke rumah sakit sama kak dirga dan ternyata kata dokter penyebab kak danil meninggal karena dia terlalu banyak meminum obat obatan terlarang dengan dosis yg tinggi dokter juga bilang kalo di pergelangan tangan nya kak danil ada luka sayatan di bagian urat nadi"

Gilang langsung meneteskan air matanya jujur rasanya sangat sakit mengapa ia harus mengetahui kabar ini ?kenapa dia harus mendapatkan ini semua?.

"Kak danil... maafin gilang gabisa lihat jasad kaka untuk yg terakhir kalinya pasti kaka sekarang udah bahagia di atas sana bareng kak arga dan kak raka" tak lama kemudian gilang tiba tiba ngedrop dan ia pingsan, rendra langsung bergegas ke rumah sakit dan menghubungi mama papa nya yg berada di luar negri.

Setelah di bawa ke rumah sakit namun dokter berkata kepada rendra bahwa gilang sedang koma akibat penyakitnya yg kambuh dan beberapa memar di kepalanya. Rendra yg mendengar hal itu kini bingung harus berbuat apa ia benar benar sudah tak semangat tuk menjalani hidupnya karena terlalu banyak masalah dan beban pikiran.

Setelah 1 minggu gilang koma di rumah sakit akhirnya rendra mendapat kabar bahwa gilang telah sadar kan diri dan ia ingin bertemu dengan keluarga dan juga saudaranya yg lain. Setelah semua sudah datang ke rumah sakit mereka langsung menuju ruangan gilang dan kini havis ikut menemui gilang dan juga ingin minta maaf kepadanya.

"Gilang kamu udah sadar sayang ini mama nak ini mama kamu bisa dengar mama kan nak" mama gilang terus mengelus rambut gilang dengan halus sambil memegang tangan gilang.

"Mama , papa , kak rendra , dan semuanya gilang mau minta maaf sama kalian semua selama gilang hidup gilang nyusahin kalian karena penyakit gilang dan gilang adalah orang yg udah menyebabkan kematian kak arga dan kak raka gilang tau mungkin dengan maaf gilang ini gabisa ngebalikin mereka berdua tapi gilang ingin minta maaf untuk yg keterakhir kalinya sebelum gilang pergi"

"Gilang maafin kak havis kaka jahat gilang pukul kaka tampar kaka semau kamu tapi jangan bicara begitu kaka yakin kamu bisa gilang kamu ga nyusahin kamu ga pembunuh sekarang kaka sadar ini semua sudah takdir"

Havis mendekat ke arah gilang lalu memeluknya sambil menangis. Di saat havis memeluknya tiba tiba havis melihat gilang mengapa ia tertidur ? Havis mencoba menggerak gerakkan badan nya tapi tak ada satupun sahutan dari gilang. Akhirnya mereka semua langsung memanggil dokter alya namun ketika dokter alya memeriksa gilang
Ia berkata bahwa gilang sudah tak bisa di selamatkan .

Seketika tangis di sebuah rungan itu pecah kini rendra telah kehilangan adik nya apa yg harus ia perbuat sekarang? Mengapa dunia begitu kejam kepadanya? Namun disisi lain havis terus menyalahkan diri nya atas kematian gilang ia terus meminta maaf kepada rendra dan orang tuanya.

Tiba tiba rendra langsung memeluk havis " stop nyalahin diri lo sendiri havis lo bukan penyebab adik gue meninggal ini takdir gue juga gabisa nyalahin lo atas semua ini"

"Kenapa ndra ? Kenapa lo ga nuduh gue ? Kenapa lo ga ngatain gue pembunuh ndra kenapa ? Padahal dulu gue udah jahat sama adik lo bahkan ngatain dia tapi sekarang kenapa lo gabales?"

"KARENA KITA SAUDARA HAVIS" havis yg mendengar hal itu langsung menangis dan memeluk rendra dan akhirnya mereka semua langsung berpelukn bersama sama sambil menangis.

Kini dari 12 menjadi 10 dan berkurang menjadi 8 tak terbayang sesulit apa menjadi mereka menghadapi takdir tuhan yg tiada hentinya dan kini cerita 12 bintang itu telah selesai sampai bertemu di kehidupan selanjutnya dan semoga tuhan dapat mempertemukan kita kembali seperti dahulu yg selalu bersama.

Kini dari 12 menjadi 10 dan berkurang menjadi 8 tak terbayang sesulit apa menjadi mereka menghadapi takdir tuhan yg tiada hentinya dan kini cerita 12 bintang itu telah selesai sampai bertemu di kehidupan selanjutnya dan semoga tuhan dapat memperte...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~~~end~~~~~~

PENDAKI GUNUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang