ramalan masa lalu.

143 16 0
                                    


bhima melihat luka bakar yang dari tangan nya dengan kebingungan.

"api darimana?" ucap nya

tetapi ia menghiraukan nya dan terus mencoba untuk memanah sesuai dengan sasaran nya. ia terus mencoba, hingga tangan nya banyak sekali luka bakar karena api yang tiba tiba muncul dari tangan nya. tak peduli waktu, ia terus mencoba, hingga akhirnya ia berhasil mengenai sasaran nya disertai dengan api pada anak panah nya. ia menghela nafas dan duduk kewalahan. seorang pemuda datang ke arah nya. tetapi ia tak mengerikan sama sekali pikir bhima.

"haii! ingat aku?" tanya nya

bhima menggelengkan kepalanya

pemuda itu duduk disebelahnya.

"aku varo. temen kamu nakala.. kamu kehilangan semua memori di masa lalu ya?"

"gue gatau apa apa. 16 tahun gue hidup gue gatau kalau gue reinkarnasi nakala." jawab nya

"hahaha, gapapa. memori mu akan muncul perlahan lahan." varo berdiri

"oh, ya! cara memanah mu keren!" pujinya dan berjalan keluar ruangan itu.

bhima melihat ke arah panah yang disebelah nya. ia mengambil nya, ia mulai merasakan rasa sakit di kepalanya. ia kemudian mulai mengingat satu persatu memori di masa lalu nya. termasuk di saat ia sedang bertarung dengan adiknya. ia jatuh pingsan.

kalandra yang hanya berkeliling melihat bhima yang pingsan. ia mendekati bhima perlahan

"na? nakala?" ia mencoba membangun kan bhima.

bhima membuka matanya dan melihat ke arah kalandra dan segera mencekiknya.

"NA! J-JANGAN" teriak kalandra terdengar sampai ke telinga tama. tama segera turun dan melihat mereka berdua

"NAKALA!" ia berlari dan mencoba menahan bhima yang mencoba membunuh kalandra dengan api yang ditangan nya. seragam yang bhima gunakan mulai terbakar perlahan. bhima kemudian pingsan kembali. tama segera membawa nya ke teman teman nya. tama bingung dan bertanya kepada kalandra.

"dia kenapa?"

"gatau. tiba tiba dia bangun terus cekik gue."

tama terdiam.

"sisi lain nakala menguasai dirinya." ucapnya

"sisi lain?"

"ya, nakala tak pernah mengeluarkan nya. rasa dendam dan marah nya yang sulit dikendalikan tetapi ia berhasil mengendalikan nya. ia menggunakan kekuatan bukan untuk menghancurkan sesama nya dengan rasa dendam dan marah, tetapi untuk melindungi sesamanya. tidak seperti yang diramalkan sebelum ia di lahirkan."

tama menghela nafas dan membaringkan bhima.

"ia harus belajar lebih mengendalikan nya. oh ya, leher lo gimana? biar di liat sama varo." ucap tama.

kalandra mengangguk dan mencari varo.

tama duduk dan menulis sesuatu. kalangga datang mendekatinya

"nulis apaan?" tanya nya

"pembagian tugas."

"tugas?"

"ya, tugas melatih nakala. dari cara mengendalikan kekuatan dan emosinya, memanah, dan juga.. melatih nya untuk bertarung.." ucap tama sambil memberikan kertas itu ke kalangga

"pinter juga lo"

"cielah, dari dulu"




His Name Is Nakala. - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang