nakala.

211 25 4
                                    


1.000 tahun setelah kejadian itu.

seorang pemuda bernama bhima terlihat berjalan dengan terburu buru.

"sial! masa gue telat hari pertama!!" ucap nya dengan kesal sambil mengunyah roti di perjalanan nya.

disaat ia mengoceh tiba tiba pandangan nya hitam. tiba tiba sebuah pukulan mendarat di kepalanya yang membuatnya tak sadarkan diri.

"yakin sekarang? kasian dia. ini juga hari pertama dia masuk SMA" bisik seorang pemuda

"udah diem. kita butuh dia." jawab pemuda satunya.

mereka membawa nya masuk ke mobil dan mereka segera berangkat ke tempat yang tiada satu pun orang tau selain mereka.

bhima terbangun. ia terikat di kursi. hingga seorang pemuda datang menghampiri nya.

"halo nakala. gue tama. lo ingat?" tanya pemuda itu

bhima terlihat bingung. ia kemudian melihat ke arah pemuda yang bernama tama itu.

"n-nakala?" ia bertanya.

"iya. lo lupa ya?"

"siapa?" bhima bertanya

tama menghela nafas

"lo nakala. temen gue"

"temen?! gue aja ga kenal lo!"

seorang pemuda menghampiri tama.

"hey! udah bangun aja lo!" ucap pemuda bernama kalangga.

bhima melihat ke arah kalangga kebingungan.

"oh maaf. gue kalangga. temen lo!"

"KALIAN INI SEBENERNYA SIAPA SIH??!!" teriak bhima yang mengema seisi ruangan

tama dan kalangga menatap bhima.

"lo itu nakala. orang yang bisa mengeluarkan api dari panahnya. lo biasa dilambangkan sebagai pelindungan dari segala bahaya. panah nakala tak pernah meleset satu kali pun. pusaka nakala hilang sejak ledakan yang terjadi karena lo bertarung sama adik lo sendiri." jelas tama.

"fyi, adik lo itu musuh lo sendiri." tambah kalangga

"kok bisa?"

kalangga menatap tama.

"yang bener aja dia reinkarnasi nya nakala. dia aja ga inget apa apa" bisik kalangga.

tama melepas ikatan bhima.

"jangan kabur dulu. sini ikut gue" tama mengajak bhima ke tempat yang biasa mereka gunakan untuk berlatih sementara kalangga mengikuti mereka dari belakang.

"nih" tama memberikan bhima sebuah panah.

"gue gabisa" ucap bhima

"coba dulu" jawab tama menatap nya tajam

bhima langsung gemetar dan mencoba. ia mengambil anak panah dan mengarahkan nya pada sasaran yang ia inginkan. ia menarik nafas dan melepaskan anak panah itu. dan ya, panah itu meleset dan tidak mengeluarkan api sama sekali. kalangga yang melihat itu pergi meninggalkan tama dan bhima. tama mendekati bhima.

"kayanya lo bukan nakala yang gue kenal." ucapnya dan meninggalkan bhima disitu dengan panah di tangan nya. tangan nya gemetaran. ia tak tau apa apa. ia kemudian merasakan sakit di kepalanya. memori dirinya di masa lalu muncul perlahan. ia menjatuhkan panah itu. dan tiba tiba tangan nya terasa panas, ia melihat ke arahnya dan api sedang membakar tangan nya. ia segera mencoba menghentikan itu. dan berhasil. ia merintih kesakitan sambil memegang tangan nya. tama melihatnya dari jauh, matanya berbinar binar melihat tangan bhima yang mengeluarkan api. ia sangat percaya bahwa bhima adalah reinkarnasi dari nakala.

His Name Is Nakala. - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang