senjata pusaka

67 9 1
                                    


selesai sekolah mereka berkumpul di tempat rahasia mereka.

"kenapa?" tanya tama

"lo tau kan. senjata pusaka kita semua udah hilang bertahun tahun"

"terus..?"

"kita cari."

"gimana caranya" tanya kalandra

kalangga mengeluarkan peta.

"nih, ikuti sungai ini. kita harus menghindari jebakan jebakan yang ada. kita harus ambil secepatnya sebelum di salah gunakan oleh seseorang." jelas kalangga

4 orang itu mengangguk paham. mereka kembali ke rumah untuk meminta ijin. begitu juga bhima.

"bu"

"ya kak?"

"kakak diajak camping sama temen.. boleh ga?"

"berapa hari?"

"1 hari saja.."

"yaudah.. gapapa"

"makasih bun!" bhima mencium pipi ibunya dan segera naik ke atas menyiapkan yang ia perlukan.

mereka berkumpul di tempat rahasia mereka. saat semua sudah berkumpul. mereka memulai perjalanan mengikuti arah sungai. malam menjadi pagi. mereka tiba di titik dimana banyak jebakan.

"hati hati." ucap varo

sebagai yang tau tempatnya. kalangga melewati rintangan nya dengan berhati hati dan berhasil. diikuti oleh kalandra, varo, dan tama. menyisakan bhima sendiri.

"ayo!"

bhima berjalan perlahan. seperti yang dicontohkan kalangga. dan berhasil, baru saja melangkahkan kaki di jembatan itu hampir tali jembatan itu terputus, bhima segera berlari sebelum tali itu terputus, untungnya tali itu terputus disaat bhima sudah sampai di teman teman nya.

"untung saja.. ayo" ucap kalingga khawatir.

mereka melanjut kan perjalanan. mereka berada di kuil yang sudah lama tak di pakai.

"disini?" tanya bhima

"iya"

mereka semua masuk ke kuil itu. terlihat 5 benda berkilauan dari jauh. mereka segera berlari ke arah kilauan itu. dan saat itu lah mereka meliha ke 5 pusaka mereka.

mata mereka berbinar binar.

"akhirnya aku mene-" belum menyelesaikan kalimat nya.

6 orang asing tiba tiba menyerang mereka. bhima segera mengambil pusaka nya, begitu juga yang lain.
bhima mengambil busur panah.
kalandra mengambil pedang.
kalangga mengambil busur panah dan penutup mata nya.
tama mengambil busur panah.
varo mengambil harpa.

mereka bersiap melawan dengan senjata pusaka mereka.

"ayo maju!" seru kalandra.

mereka maju dan mulai melawan orang orang asing itu.

"tutup telinga kalian!" teriak varo sebelum ia memainkan melodi yang suaranya sangat nyaring.

dengan itu tama, kalangga dan bhima mengambil kesempatan untuk memanah orang orang asing itu. kalandra dari belakang menusuk mereka.

hingga tersisa satu orang, bhima mendekati nya dan bertanya.

"kalian siapa?"

"kau tak perlu tau. yang terpenting.. kau tak pantas di cintai dan di istimewa kan oleh ayah" dari kata kata itu, bhima mengetahui bahwa mereka adalah suruhan sadewa. ia menjauh dari orang asing itu dan memanah nya dengan api di anak panahnya.

"kau tak perlu pikirkan perkataan itu ya." ucap varo mendekati bhima.

bhima mengangguk, mereka meninggalkan kuil itu. sementara sadewa yang mengetahui anak buah nya mati dan terlambat mengambil 5 pusaka itu marah besar.

"kalau begitu, akan ku urus sendiri."

His Name Is Nakala. - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang