war is over.

43 5 1
                                    


bhima yang sedang santai melihat keluar jendela tiba tiba mendapat panggilan dari kalandra.

"iya?"

"kesini deh lo."

"okay.."

bhima segera bergegas ke tempat dimana kalandra dan lain nya berada, dimana banyak orang berlari menyelamatkan diri mereka. ternyata itu juan.

"sialan."

bhima bergegas berlari sambil membawa busurnya. ia melepaskan anak panah yang mengenai juan, tetapi anak panah itu lenyap seketika. bhima yang melihat itu kebingungan.

"apa apaan?" ucapnya dengan kesal.

ia melihat kalandra dan yang lain nya mencoba menyerang juan. bhima ikut bertarung bersama mereka. bahkan mereka semua sudah mengeluarkan semua kekuatan mereka. tetapi juan masih bisa menyerang kembali mereka. bhima dan lainnya terlempar jauh, hingga tama melepaskan anak panah yang membuat juan beku selama beberapa detik, memberikan kesempatan mereka untuk mengeluarkan wujud asli mereka. termasuk juan, tak lama. juan berubah menjadi naga, dan bhima kembali merasakan rasa sakit di punggung nya. ia berteriak kesakitan, rasanya seperti kekuatan nya diserap. varo yang melihat itu mencoba membantu bhima. tetapi kekuatan nya saja tak bisa menyembuhkan luka bhima. sementara yang lain sibuk menyerang naga itu. bhima berteriak kesakitan sambil memegang busurnya erat erat. rasanya sakit sekali, varo mencoba segala hal tetapi gagal. bhima menutup matanya, ia kembali melihat sosok nakala.

"aku.. butuh.. bantuan mu.. nakala.." suaranya lemah. rasanya seluruh kekuatan nya sudah diserap. siapa sangka? bekas luka dari naga itu dimanfaatkan oleh juan.

"t-tolong.." ia merintih kesakitan.

bhima membuka matanya. ia melihat varo yang dari tadi mencoba menyembuhkan dirinya. ia juga melihat ke arah tangan nya. ia berpikir, bahwa nakala tak akan membantunya dan kembali menutup mata.

"JANGAN MATI DULU DONG"






ia kembali membuka matanya dan di hadapkan dengan sosok nakala yang mengulurkan tangan nya kepada bhima. bhima yang melihat itu menerima tangan nakala dan semua menjadi putih seketika.

bhima membuka matanya. ia melihat varo yang berada disampingnya

"AKU KIRA KAMU MATI" ucapnya

kali ini bukan bhima. tetapi nakala. nakala mengambil busurnya dan pergi ikut bertarung dengan yang lain, varo yang mengetahui bahwa itu nakala segera ikut bertarung juga. nakala mencoba membidik naga itu. dimana kelemahan naga juan berada di samping telinga nya. meski kekuatan nya sebagaian diserap, nakala mencoba menahan rasa sakit itu. ia melepas anak panah itu tetapi tak sesuai dengan sasaran. tama dan kalangga yang sudah sudah mengetahui titik kelemahan naga juan segera ikut membidik nya. mereka terus mencoba tapi gagal, kota Jayakarta kini diselimuti oleh kabut hitam dan petir. nakala semakin melemah, tetapi ia terus mencoba, hembusan angin juga menemani mereka saat itu. nakala terus dan terus mencoba tetapi gagal. ia jatuh dan berteriak sekencang kencangnya, teriakan nya mengema disertai dengan sambaran petir. nakala bangkit lagi dan mencoba membidik naga itu.

"gue bakal kalahin lo" ucap nakala

naga itu tiba tiba mengeluarkan api, tetapi dengan segera varo membuat perisai untuk mereka semua. meski ia harus terkena luka bakar karena api itu dapat menebus perisainya.

"sialan. dia udah punya kekuatan nakala." ucap tama

nakala kesakitan karena naga itu terus menyerap kekuatan nya. naga itu terus menyerant mereka dengan panasnya api nakala. bahkan panas api itu 2 kali lebih panas dari milik nakala. nakala mulai memikirkan penglihatan nya.

"apakah benar juan akan mengalahkan dia?"

satu persatu mereka melemah. begitu juga nakala. nakala tak ingin menyerah secepat itu, ia mengambil busurnya.

"udah... kita kalah sama dia" ucap kalangga

"ga secepat itu."

dengan terpaksa, nakala mengeluarkan kekuatan yang tak pernah ia keluarkan. hembusan angin terasa lebih kencang. tampilan nakala sekarang jauh berbeda, rambut nya yang terurai panjang, ia kini juga dapat terbang. dengan cepat nakala segera mengejar juan. ke 4 teman nya terkejut melihat nakala yang dapat mengejar juan dengan cepat. nakala mengeluarkan anak panah dan mengarahkan nya kepada naga juan. tetapi beberapa anak panah tak mengenai juan, sehingga ia menggunakan anak panah terakhir nya. anak panah itu ia lepaskan dan hembusan angin mengikuti anak panah itu. anak panah itu mengenai perisai juan, tetapi anak panah itu berhasil menembus dan membuat ledakan yang jauh lebih dahsyat. nakala melihat juan yang terjatuh, kini juan sudah berubah ke wujud manusia nya. nakala melihat anak panah yang mengenai dada juan, tetapi tiba tiba juan membuka matanya dan membawa nakala pergi terbang ke atas.

"LO PIKIR GUE BISA KALAH SECEPAT ITU?"

juan memukul nakala berkali kali, ia juga menggunakan kekuatan petirnya untuk menyerang nakala. nakala dibuat nya kewalahan dengan semua itu. ia terus menyerangnya tanpa ampun. ia kemudian melihat punggung nakala dan kembali menyerap kekuatan nya. teriakan kesakitan nakala terdengar pada telinga kalangga. kalangga mencoba bangkit dan mengambil busurnya. ia mengarahkan anak panah nya pada juan. tepat sebelum juan membunuh nakala, panah itu mengenai juan. yang membuat nakala jatuh karena gengaman juan yang ia lepaskan karena anak panah yang mengenai nya. nakala mengambil busurnya dan melepaskan 3 anak panah yang mengenai juan sebelum ia akhirnya jatuh. juan juga terjatuh setelah terkena panah nakala. luka di punggung nakala juga sudah hilang, menandakan bahwa juan telah mati. tubuh juan menjadi debu sama seperti sadewa, hembusan angin membawa debu itu pergi. langit kota Jayakarta kembali cerah disertai hembusan angin. bhima membuka matanya, ia melihat langit yang cerah. ia tersenyum dan menutup matanya lagi.









ADUHHH, MAAF KALAU ANEH HUHU. ini belum selesai ya.

His Name Is Nakala. - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang