pulih?

39 6 1
                                    


bhima membuka matanya. ia melihat varo memainkan harpa nya. varo yang menyadari bhima sudah sadar segera mendekatinya

"air? makan? apa? tv?" tanya nya

"hahaha santai.. gue gapapa.."

"bener ya kata tama.. nyawa lo 9 kali ya" ucapnya

bhima tertawa dan mencoba berdiri dari kasurnya. ia merasa tak aneh.. rasanya seperti ia tak merasakan sakit sama sekali. seharusnya ia merasa sakit karena sudah di sambar oleh petir juan bukan?? atau bisa saja luka naga itu semakin parah.. tetapi bhima tak merasakan sakit apapun. ia meraba punggungnya. tak ada luka sama sekali. ia melepas kemeja sekolahnya. varo terlihat kebingungan dengan tingkah aneh bhima. bhima yang tak percaya segera mendekati varo

"kenapa?" tanya nya

bhima memperlihatkan punggungnya.

"ada luka ga?"

"ngga.."

bhima berbalik ke arah varo tak percaya.

"YANG BENER?"

"iya, kenapa?"

bhima memakai kembali kemeja nya.

"gapapa."

varo melihatnya dengan bingung tetapi ia tak memikirkan nya. ia kemudian melanjutkan bermain harpanya. hembusan angin terasa saat bhima keluar dari kamarnya. ia menggulung lengan kemejanya dan melepas dasinya. ia melihat ke arah kota Jayakarta yang sangat padat penduduk nya.

"panassss" keluhnya

tiba tiba ia merasakan sesuatu yang dingin di keningnya. ia melihat ke atas dan terlihat minuman kaleng. ia segera mengambilnya dari tama.

"sejak kapan lo disini" tanya bhima

"barusan" jawab tama

ia juga memberikan minuman kaleng itu ke varo. mereka minum di balkon rumah bhima sambil berbincang.

"kalangga sama kalandra mana?" tanya varo

"lgi ngerjain tugas. kena deadline mereka" jawab tama

"awoakowkwowowowowkow kena deadline" bhima tertawa sambil memukul mukul punggung tama begitu juga varo yang tertawa karena bhima.

"NGAPAIN LO KETAWA" teriakan itu tak terdengar asing

bhima dan varo berhenti tertawa dan melihat ke arah belakang. disana terlihat kalandra dan kalangga dengan rambut mereka yang berantakan

"idaman cewe jamet"

"SI ANJIR" kalandra berjalan ke arah bhima dan menggelitikinya, sementara kalandra menghela nafas melihat mereka.

bhima tertawa lepas, sementara tama dan varo memojok.

"serem" ucap varo

"gausah diliat" tama menutup mata varo.

bhima tergeletak di lantai karena kalandra dan kalangga yang terus menggelitik nya.

"aduh.. udah.. HAHAHHAHAHAHAHA"

tama membawa varo masuk.

"anak dibawa umur ga boleh liat"

bhima terus tertawa hingga penampilan nya berantakan.

"makan tu idaman cewe jamet" kalandra dan kalangga berhenti menggelitik bhima.

bhima melihat ke arah langit. senyumnya pudar, seperti ada sesuatu yang menjanggal di kepala nya..

'apakah dia pulih sepenuhnya?'

His Name Is Nakala. - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang