"AGASHA ALENITA! SINI KAMU!" panggil pak Maman dengan suara menggelegar
Nita meneguk salivanya dengan susah payah
"Buset nih guru serem banget" gumam Nita
"Heh malah bengong sini Kamu!" panggil pak maman lagi
"I-iya Pak" kata Nita lalu menghampiri pak maman
"Semangat! Gue bantu doa!" kata Anjani tanpa malu
"Sialan" gumam Nita yang kini sudah didekat pak Maman
"Ayo ikut Saya keruang BK" ajak pak Maman
Dan akhirnya mau tak mau Nita pun pergi mengikuti pak Maman yang akan membawanya keruang BK
"Anjirlah pasti tuh anak cepu, padahal cuma Gue patahin doang kakinya" gumam Nita kesal
"Ini Bunda sama Ayah pasti dipanggil lagi, terus pasti abis ini Gue dibanding-bandingin lagi sama si Anak pungut" lanjut Nita
"Kamu ngomong sama siapa Nita?" tanya Pak Maman yang samar-samar mendenger gerutuan Nita
"Gak ada" jawab Nita malas
"Gak sopan Kamu" kata Pak Maman lagi
Nita memutar bola matanya malas "Iya" singkat Nita
Sesampainya diruang BK ternyata tidak ada siapa-siapa disana. Hanya ada Nita dan juga Pak Maman yang kini sedang menatapnya dengan tatapan mengintimidasi
"Apa sih pak?" tanya Nita dengan santai
"Kamu yang apa-apaan?! Mau jadi apa Kamu? kesekolah kerjanya cuma bully anak orang" kata Pak Maman
"Saya juga gak akan mulai kali Dia gak rese duluan" kata Nita
"Mulai duluan gimana? Orang jelas-jelas Kamu sehat-sehat aja, sedangkan Desy? Kamu apain sampe Dia gak bisa jalan kaya gitu?" ucap pak Maman
"Ck, paling patah" jawab Nita kelewat santai
"Astaghfirullah" ucap Pak Maman sambil mengelus dadanya
Tak lama setelah itu pintu ruang BK yang tak sepenuhnya ditutup pun diketuk dari luar. Setelah pintu terbuka nampaklah sepasang Suami-Istri yang datang dengan raut wajah tak bersahabat, bisa Nita pastikan jika kedua orang itu adalah orang tua Desy.
"Mari Pak Bu, silahkan duduk" sambut pak Maman dengan sopan
Sepasang Suami-Istri itu terus menatap Nita yang kini tampak santai-santai saja ditempat duduknya
"Mana Pak orang yang sudah bikin kaki Anak Saya patah?" tanya seorang Pria yang tampak menahan emosi
"Pak, Bapak tenang dulu masalah ini akan kita selesaikan secara kekeluargaan" kata Pak Maman menengahi
"Gak bisa begitu Pak, ini bukan masalah sepele kaki anak Saya sampe patah lho Pak" timpal seorang Wanita yang duduk disamping Pria itu
"Saya gak mau tau, masalah ini harus dibawa kejalur hukum supaya pelaku mendapatkan hubungan yang setimpal" kata Pria itu lagi
"Yakin mau bawa kejalur hukum?" tanya Nita yang sedari tadi menyimak
"Siapa kamu ikut campur? Atau jangan-jangan Kamu yang bikin kaki anak Saya patah?" tuduh Wanita itu pada Nita
"Iya, Saya yang bikin kaki Anak Ibu patah" jawab Nita
"Kurang ajar! Pasti orang tua kamu tidak pernah mendidik kamu!" maki Wanita itu
"Pak Bu, mohon-" kata pak Maman terpotong
"Permisi, Asalamualaikum" kata seorang Wanita berhijab syar'i yang kini tengah berdiri didepan pintu, Wanita itu adalah Elma Meida Ningrum yang merupakan Bunda dari seorang Agasha Alenita As-Sarah
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Untuk Nita (dirombak)
Teen FictionTentang sebuah ikatan halal yang dirahasiakan hingga dianggap haram oleh orang-orang yang tidak mengetahuinya . . . Ini adalah kisah tentang seorang Agasha Alenita As-Sarah yang dinikahkan secara diam-diam dengan seorang Putra Kyai dari sebuah Pondo...