28. Dia memang terlahir cantik

2 2 0
                                    

Sesuai janji ryan semalam sebelum icha tidur, tepat jam tiga sore ryan datang menjemput ucha  dan satria juga baru saja akan pergi menjemput anna . Ryan datang bersama devano juga

"Eh bro mau jemput icha ya ?"

"Nuna icha mana kak?" Belum juga menyahut vano langusng to the poin menanyakan keberadaan icha

"Ada di atas tuh , samperin aja no, ngga apa-apa kok"

"Kalo gitu vano ke kamar nuna dulu ya " vano segera berlarian menuju kamar icha di lantai dua

"Hati-hati No !" Teriak satria dan devano hanya mengangguk dan berhwnti berlarian saat sampai di anak tangga pertama

"Ehh lo tunggu aja dulu di sini, icha usah siap kok, gue mau jalan duluan ya "

"Oke"

"Jagain adek gue, gue percaya banget sama lo "

"Hmmmmm" satria langsung keluar dan pergi menuju rumah anna

Di kamar icha sedang merapikan rambutnya namun tiba-tiba ada yang mengwtuk pintu kamarnya

"Siapa ?"

"Devano nuna !" Teriak vano dari luar kamar

"Aaaaa jinjja ?" Icha langsung berlari menuju pintu dan benar-benar menemukan sosok anak ganteng kesayagannya itu berdiri di depannya

"Aaaaaaa nuna kangen " icha langsung memeluk vano dengan erat

"Aku juga kangen banget sama nuna " vano tak kalah erat memeluk icha

"Kamu apakabar ?"

"Aku baik-baik aja kok, nuna apakabar?"

"Ahhhh nuna baik kok, apalagi setelah ketemu kamu nuna makin happy"

"Jinjja ?"

" nee..kajja kasian bang yan takut Nunggu kelamaan di bawah" icha yang sudah siap langsung menutup pintu kamar dan turun menghampiri ryan di ruang tamu

"Maaf nunggu lama"

Ryan langsung berdiri dan hendak keluar namun icha mencegahnya

"Eh tunggu" ruan berbalik arah mengahdap icha lagi

"Bang sat udah pergi ?"

"Hmmm baru aja "

"Kalo gitu gue pamit bak idah dulu ya "

"Hmmm" ryan menunggu namun tak lagi duduk karena icha hanya akan pamit lada pembantunya itu

"Kajja !" Icha mengekor di belakang ryan bersama vano dan naik ke mobil usai di bukakan pintu oleh ryan tadi

Vano memilih duduk di kursi belakang dan icha di depan di samping ryan, karena menurut vano di belakang temoatnya lebih nyaman dan luas

Mereka segera pergi ke taman yang biasa icha dan satria kunjungi saat sedang suntuk di rumah,tempatnya tidak terlalu jauh mungkin dua puluh menit berikutnya mereka akan tiba

****

Sesampainya di taman seperti biasa icha dan vano akan bermain lari-larian, mencoba wahana sederhana yang ada di taman dan ryan akan menjadi seprti ayah dari kedua mahluk yang sedang asik itu

" nuna ayo main ayunan, nanti biar bang yang dorong !" Icha refleks menoleh ryan di belakangnya

"Ngga apa-apa kok, ayok buru naik " icha tersenyum dan menaiki papan kayu ayunan setelah tafi emmbantu vano untuk naik juga

Dear R °Ryan,Raisa Dan Rioter°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang