8.of you

12 11 0
                                    

MALAM sudah menjemput,dan lihat dua makhluq di dalam kamar bernuansa hitam putih itu,mereka sama-sama terlelap,icha yang lelah menangis dan ryan terbawa suasana gerimis di sore hari

Remang-remang cahaya lampu di luar rumah menembus sela-sela gorden yang menutup jendela besar kamar ryan,selepas mengumpulkan sukma nya dari alam mimpi,ryan berniat bangun untuk mengecek vano di kamarnya,namun ada sesuatu yang menahannya,ternyata lengan icha memeluk tubuh ryan,bahkan ryan tidak menyadari bahwa sedari tadi memang kepala icha berada tepat di bawah wajahnya,ia posisi keduanya berbaring miring berhadapan,padahal awalnya icha terlentang dan ryan setengah berbaring demgan bersandar pada kepala ranjang,entah sejak kapan posisinya berganti menjadi demikian

"Pasti ngira gue itu satria" gumam ryan sambil lagi-lagi tersenyum,entahlah seharian ini ryan sering sekali tersenyum

Dengan hati-hati ryan menyingkirkan tangan icha dari pinggangnya dan berganti posisi menjadi duduk,ia raih ponselnya di atas laci samping ranjang,langsung ia buka aplikasi berwa4na hijau dengan gambar gagang telephone itu karena banyak sekali notiv masuk

Benar saja,di urutan teratas ada beberapa pesan masuk dari satria dan beberapa panggilan tidak terjawab,namun yang membuat ryan heran isi pesan terakhir satria yang melarangnya memberitahu icha ,dengan segera ryan membuka beberapa pesan dari satria

Satria:
Yan...

Panggilan suara tak terjawab

Panggilan suara tak terjawab


Panggilan suara tak terjawab

Satria:
Angkat telepon gue batako

Panggilan suara tak terjawab

Satria:
Woilah,kenama pula ini anak

Satria:
Yaudah langsung aja,kalo adek gue nanya gue dateng apa ngga,jawab aja iya tapi lo lagi tidur,trus gue langsung pulang karna rumah kosong gada orang oke

Satria:
Tadi gue udah otw,gue ngebut banget dan karna abis ujan jadi jalanan licin dan gue jatoh dikit,tapi gue gapapa,cuma luka dikit

Satria:
Jangan kasih tau adek gue kalo gue jatoh,gue ga mau icha khawatir

Read

Tanpa berniat membalas pesan satria,ryan segera bangkit dari duduknya dengan hati-hati agar icha tak bangun,ia segera menuju kamar vano dan benar saja anak itu sudah bangun dan sedang asik menonton TV

"Abaaang" ujar vano antusias saat ryan baru saja memasuki kamarnya

"Uda bangun dari tadi?"

"Baru aja,tapi langsung nyalain TV,aku kira rumah kosong soalnya sepi banget" lucu sekali anak laki-laki satu ini saat bibirnya mengerucut kesal

"Abang di kamar,masih pusing?" Dengan khawatir rtan menyentuh jidat adik nya,tapi untung nya panasnya sudah turun

"Ngga kok,aku udah ngga apa-apa"

"Hmmmm,mau makan ngga ? ,abang ambilin ya kebawah" ryan hendak bangkit namun vano menahannya

"Ngga usah bang,nanti aja bareng abang"

"Okey" ujar ryan lagi dengan penuh sayang mencium jidat adiknya

"Abang ke kamar dulu ya,kalau butuh apa-apa panggil aja"

"Okeyy"

"Good,boy"

Ryan kembali ke kamarnya dan icha masih tertidur pulas,layar ponselnya kembali menyala tanpa suara,ada panggilan masuk dan itu dari satria,ryan buru-buru mengangkatnya dan kembali keluar kamar

Dear R °Ryan,Raisa Dan Rioter°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang