MALAM sudah menjemput,dan lihat dua makhluq di dalam kamar bernuansa hitam putih itu,mereka sama-sama terlelap,icha yang lelah menangis dan ryan terbawa suasana gerimis di sore hari
Remang-remang cahaya lampu di luar rumah menembus sela-sela gorden yang menutup jendela besar kamar ryan,selepas mengumpulkan sukma nya dari alam mimpi,ryan berniat bangun untuk mengecek vano di kamarnya,namun ada sesuatu yang menahannya,ternyata lengan icha memeluk tubuh ryan,bahkan ryan tidak menyadari bahwa sedari tadi memang kepala icha berada tepat di bawah wajahnya,ia posisi keduanya berbaring miring berhadapan,padahal awalnya icha terlentang dan ryan setengah berbaring demgan bersandar pada kepala ranjang,entah sejak kapan posisinya berganti menjadi demikian
"Pasti ngira gue itu satria" gumam ryan sambil lagi-lagi tersenyum,entahlah seharian ini ryan sering sekali tersenyum
Dengan hati-hati ryan menyingkirkan tangan icha dari pinggangnya dan berganti posisi menjadi duduk,ia raih ponselnya di atas laci samping ranjang,langsung ia buka aplikasi berwa4na hijau dengan gambar gagang telephone itu karena banyak sekali notiv masuk
Benar saja,di urutan teratas ada beberapa pesan masuk dari satria dan beberapa panggilan tidak terjawab,namun yang membuat ryan heran isi pesan terakhir satria yang melarangnya memberitahu icha ,dengan segera ryan membuka beberapa pesan dari satria
Satria:
Yan...Panggilan suara tak terjawab
Panggilan suara tak terjawab
Panggilan suara tak terjawabSatria:
Angkat telepon gue batakoPanggilan suara tak terjawab
Satria:
Woilah,kenama pula ini anakSatria:
Yaudah langsung aja,kalo adek gue nanya gue dateng apa ngga,jawab aja iya tapi lo lagi tidur,trus gue langsung pulang karna rumah kosong gada orang okeSatria:
Tadi gue udah otw,gue ngebut banget dan karna abis ujan jadi jalanan licin dan gue jatoh dikit,tapi gue gapapa,cuma luka dikitSatria:
Jangan kasih tau adek gue kalo gue jatoh,gue ga mau icha khawatirRead
Tanpa berniat membalas pesan satria,ryan segera bangkit dari duduknya dengan hati-hati agar icha tak bangun,ia segera menuju kamar vano dan benar saja anak itu sudah bangun dan sedang asik menonton TV
"Abaaang" ujar vano antusias saat ryan baru saja memasuki kamarnya
"Uda bangun dari tadi?"
"Baru aja,tapi langsung nyalain TV,aku kira rumah kosong soalnya sepi banget" lucu sekali anak laki-laki satu ini saat bibirnya mengerucut kesal
"Abang di kamar,masih pusing?" Dengan khawatir rtan menyentuh jidat adik nya,tapi untung nya panasnya sudah turun
"Ngga kok,aku udah ngga apa-apa"
"Hmmmm,mau makan ngga ? ,abang ambilin ya kebawah" ryan hendak bangkit namun vano menahannya
"Ngga usah bang,nanti aja bareng abang"
"Okey" ujar ryan lagi dengan penuh sayang mencium jidat adiknya
"Abang ke kamar dulu ya,kalau butuh apa-apa panggil aja"
"Okeyy"
"Good,boy"
Ryan kembali ke kamarnya dan icha masih tertidur pulas,layar ponselnya kembali menyala tanpa suara,ada panggilan masuk dan itu dari satria,ryan buru-buru mengangkatnya dan kembali keluar kamar
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear R °Ryan,Raisa Dan Rioter°
Teen Fiction"Ngga perlu di publish,cha.yang penting intinya gue sayang sama lo" (RYAN DEWA ARYADICTA) "Lo emang bukan kim seok jin nya gue,tapi lo adalah min yoongi dan park jimin yang menyatu dalam satu raga bernama Ryan.BTW lo cakep juga sih" (RAISA AURA NATA...