"ICHAAAA!"
satria memekik,berlari ke arah icha yang sedang asik dengan milk shake di tangannya.Hari ini cuacanya sangat panas hingga membawa icha duduk di bawah pohon rindang di belakang sekolah,kebetulan hari ini guru-guru sedang rapat,jadi seluruh kelas mendapat jamkos,semuanya nampak merdeka dengan situasi seperti saat ini,terlebih anak-anak sejenis icha dan satria yang mengandung sindrom cacing kepanasan aliyas tidak bisa diam
"Oh god panas banget yak"setelah berhasil rebahan dengan paha icha menjadi bantalan,satria melepaskan dua kancing teratas bajunya dan menyugar rambutnya ke belakang
"Dari mana ?"
"Dari kelas lah,di sana rame banget udah kek pasar malem anjrit"
"Ngomong anjrit nya pelan-pelan aja bang sat,muncrat ke muka gue virus lo"canda icha sambil menyentil pelan dahi satria
"Dek,lo bisa ngga sih manggilnya yang lebih etis dikit,kek abang aja atau oppa gitu, geddek gue dengernya lo manggil begitu"
"Hillih sok soan mau di panggil oppa, sorry to say nih ya,masalah nya ntu muka ngga mendukung gitu loh buat di panggil oppa,opah aja gimana?,lebih etis dari pada panggilan biasanya "
"Tau ah,darah tinggi gua bawaannya kalau udah bahas masalah panggilan,mending turu"
"Nah itu paling bener udah dari pada lu nge bacod "
Tiba-tiba satria melihat seorang laki-laki seumuran dengannya,tentu saja itu teman sekelasnya,for youre information saja,satria dan icha baru masuk mulai hari ini jadi mereka belum terlalu banyak kenal walau mereka sekelas,hanya saja tadi satria sempat melihat pria itu ketika di kelas
Satria langsung bangkit dan berjalan menghampiri laki-laki tersebut yang memang duduknya tak jauh dari mereka,sedangkan icha kembali fokus dengan ponsel di tangannya
"Hey,boleh duduk nggak?"laki-laki mendongak dan mengangguk saja,karena menyadari mahluk di depannya sedimir irit bicara satria memilih melakukan hal sama dengan laki-laki di depannya,memasang earphone dan menyetel faforitnya,namun sebelum musik di ponselnya benar-benar menyala telinga satria menangkap suara yang familiar di telinganya,ia lepaskan kembali earphone yang baru saja ia pasang tadi dan sedikit melirik ke arah layar ponsel pria di samping nya
"Ekhem,sorry ganggu,kalau boleh tau lo fanboy?"laki-laki itu lagi-lagi hanya mengangguk
"Kenalin gue satria fanboy juga"dengan PD nya satria mengulurkan tangannya,namun kali ini pria itu membalas hangat uluran tangan satria
"Ryan"balasnya singkat
"Btw kenapa sendirian aja?,lo anak baru juga?"
"Iya,baru aja masuk kemarin"
"Bisa sama ya,mau gabung bareng adek gue sekalian ngga,tenang aja dia fangirl kok"tawar satria
"Its okey"
"Sumpah gue nge bacod panjang lebar jawabannya segitu doang" gerutu satria dalam hari sebelum memanggil icha
"DEK!,sini dah sendirian ntar di seret wewe gombel "tanpa menyahut icha langsung menghampiri satria
"Kenalin dek,fanboy nih"mata icha langsung berbinar,ia sangat antusias saat bertemu dengan para fanboy,menurutnya hal itu sangat kiyowo
"Kenalin,gue raisa tapi biasanya di panggil icha"deretan gigi putih dan lesung pipi nya terpamoang jelas saat tersenyum
"Gue Ryan"
"Sabi lah buat circle,nanti cari beberapa anggota lagi,setuju ngga?"tawar satria
"Icha setuju"
![](https://img.wattpad.com/cover/285503841-288-k833838.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear R °Ryan,Raisa Dan Rioter°
Roman pour Adolescents"Ngga perlu di publish,cha.yang penting intinya gue sayang sama lo" (RYAN DEWA ARYADICTA) "Lo emang bukan kim seok jin nya gue,tapi lo adalah min yoongi dan park jimin yang menyatu dalam satu raga bernama Ryan.BTW lo cakep juga sih" (RAISA AURA NATA...