36. Ayah dan Ibu

4 2 0
                                    

Pagi pagi sekali sekitar jam setengah lima icha membuka mata dan yang pertama ia lihat adalah wajah tampan pria dingin yang contacnya di ponsel icha di beri nama es batu, yaaa Ryan dewa aryadicta. Bukan karena tidur sekamar tapi memang karena sambungan video call nya masih tersambung. Muka ryan yang masih tertidur pulas membuat icha terpana sekejap namun ia segera sadar dan beranjak ke kamar mandi tanpa mematokan sambungan video call. Icha hanya mencuci muka dan sikat gigi lalu melihat pakaian baru yang di belikan ryan sudah tergantung di depan kamarnya, memang semalam sebelum tidur ia meminta bibi untuk mencucinya dan di usahakan kering, memnag wanita paruh baya yang sudah seperti ibunya sendiri itu mengerri banyak terhadap icha dan satria

Icha kembali naik ke atas kasur dan menonton beberapa video di tik tok dengan ponsel satunya lagi

" bangunin ngga ya?, tapi kesian pasti semalem tidur larut habis bantuin ibu " gerutu icha berbicata sendiri

"Ahh biarin aja deh, lagian acaranya masih jam tujuh gue ke bawah aja bantuin bibi" icha memnag sudah baisa setiap hari membantu tugas bibi, hanya terkadang ketika ia benar-benar capek atau sakit saja icha tidak membantu. Kadang satria juga membantu sekedar menukar gas dan ganti galon karena menurut mereka berdua wanita itu sudah mereka anggap orang tua karena merawat mereka sejak lama

Icha turun dari kamar dan mendapati bibi sedang memotong beberapa jenis sayuran dan di atas kompor juga terdengar gemeletuk suara minyak goreng karena sedang menggoreng ayam

" Sudah bangun, non ?"

" sudah dari tadi bi, sini ini biar icha aja yang ngerjain "

" Semalam habis jalan-jalan kemana aja sama mas ryan?"

" Ke mall aja bi, beli baju buat di pakek nanti pagi"

" waaahhh mau kemana memangnya non?"

" ke acaranya vano bi, itu makanya di beliin baju sama ryan"

" di beliin mas ryan ya bajunya, bagus banget loh itu bajunya, bibi sampe geleng-geleng semalem pas nyucinya"

" ehehehhe iya bi, aku sampe ngga enak di bayarin sama ryan"

" den satria belum bangun ya non?"

" tau sendiri lah bi, kalau abang ngga di bangunin ngga bakal bangun"

" namanya anak lanang ya non, sama kayak almarhum anak bibi dulu, kwebo banget kalau tidur "

" anak bibi yang ganteng itu ?"

" iya non, tapi anaknya pinter, baik juga . Minusnya cuma kalau tidur ngga bisa di ganggu"

" ahahahhah kaya abang berarti ya, ngomong-ngomong anak bibi yang cewe udah kelas berapa sekolahnya?

" kelas dua aliyah non, seumuran sama non"

" wahhhh lama juga ya ngga kesini bi, dulu kayanya pertama kesini pas aku masih kecil "

" iya non, bibi juga kangen"

" suruh ke sini aja bi, bentar lagi kan liburan semesteran "

" sekalian libur hari raya aja non, sayang uangnya buat ongkos kesini sama balik ke kampung lagi itu lumayan buat di tabung "

" gimana kalau nanti kita aja yang ke desa bi, aku ajak abang sama temen-temen juga "

" beneran non ?"

" ai beneran atuhh, woaaahhh pasti seru itu "

" boleh-boleh non, nanti bibi bilang ke keluarga bibi biar di masakin enak-enak "

" nanti aku bicarain sama abang-abang deh kalau mereka ngumpul kesini "

" siap non "

Icha membereskan peralatan yang ia gunakan tadi, sudah jam setengah enam, sebentar lagi jam tujuh ryan dan vano akan datang sebaiknya icha siap-siap sekalian bangunin satria

Dear R °Ryan,Raisa Dan Rioter°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang