DAM ? : 07

2.8K 227 6
                                    

Happy reading~































Haechan kembali berjalan dari ruangan kerjanya karena ini sudah hampir tengah malam. Dirinya lupa akan keberadaan Tzuyu di rumah karena beberapa hari yang lalu dia selalu menitipkan nya kepada Mark. Mungkin sekarang Tzuyu sedang menangis.

Haechan menaiki mobil hitam mahal nya lalu berjalan pulang ke mansion nya kembali. Haechan hanya termenung di dalam mobil sambil menyetir dan memikirkan sesuatu.

Haechan melewati suatu sekolah lalu berhenti di depan sekolah itu. HMR SCHOOL, sekolah ini menjadi saksi dimana kebejatan nya yang sangat menjadi kenangan bagi Haechan. Saksi dimana dia membuat trauma seseorang.

Sekolah menengah atas ini adalah kenangan terakhir bagi Haechan dan seseorang. Apakah seseorang itu sudah bisa memaafkan dirinya dulu yang sangat bejat itu ? Seperti nya belum. Ya, Haechan juga sebenarnya tidak meminta maaf nya. Seseorang itu adalah target Haechan.

"Hah" Haechan menghela nafas panjang nya dan kembali berjalan pulang ke mansion nya. Sudah, jangan terlalu banyak mengenang nya.

Haechan tengah berfikir lagi, kenapa seseorang itu masih hidup ? Bukan kah waktu lalu Haechan sudah 'mempermainkan nya'. Ya, Haechan akui, dulu dirinya bukan hanya berandalan, tapi juga seorang pembunuh.

Haechan terlalu lama berfikir, hingga tak tersadar dirinya sudah sampai di gerbang mansion nya. Haechan segera membuyarkan pikiran nya dan langsung memarkirkan mobilnya di garasi.

Haechan segera masuk selepas memarkirkan mobilnya. Saat masuk ke dalam mansion, dia melihat Tzuyu sedang menonton televisi kartun kesukaannya. Haechan menggelengkan kepalanya lalu menghampiri Tzuyu. Ini sudah tengah malam, kenapa anak perempuannya ini masih belum tertidur?

"Juwi, kenapa masih belum tidur?" Ucap Haechan meletakkan tas kerja nya lalu menghampiri Tzuyu. Tzuyu yang melihat sang daddy sudah pulang langsung mematikan televisi lalu memeluk kaki sang daddy.

"Juwi telbangun, tadi Juwi belmimpi beltemu mommy telus mommy di tembak sama olang jahat hiks" Ucap Tzuyu terisak. Haechan mendadak kaget mendengar ucapan Tzuyu lalu dengan cepat menggendong Tzuyu.

"Sudah jangan menangis, mommy baik-baik saja. Sekarang Tzuyu tidur okay?" Ucap Haechan mengelus lembut rambut pirang Tzuyu. Tzuyu mengangguk pelan mendengarnya. Haechan tersenyum kecil lalu pergi naik ke atas dan ke kamar Tzuyu.

DAM.

Mark kini sedang duduk di ruang tamu sambil menonton televisi. Dia melihat ke arah jam dinding lalu menghembuskan nafasnya kasar. Dia tidak bisa tertidur, dia tiba-tiba saja kangen dengan Tzuyu.

"Mark? Kenapa belum tertidur?" Ucap sang mama menghampiri Mark. Mark melihat sang mama lalu menggelengkan kepalanya.

"Mark hanya kangen dengan seseorang, ma" Ucap Mark. Mama Mark menatap sang anak sambil meneguk air yang dia tuang tadi.

"Kau kangen dengan dia ?" Ucap mama Mark. Mark menatap mamanya bingung. Siapa yang di maksud dengan dia ?

"Akh sudah lah, lebih baik kau tidur" Ucap mama Mark. Mark menganggukkan kepalanya pelan lalu mematikan televisi dan pergi menuju kamarnya.

"Ada apa dengan abang ma?" Ucap Winter yang tiba-tiba saja datang. Mama nya yang kaget hampir saja melempar gelas yang dia pegang ke arah Winter.

"Yak! Lee Minjeong! Pergi untuk tidur kembali cepat" Ucap sang mama. Winter yang lagi minum tersedak lalu cepat-cepat meletakkan gelasnya lalu kabur ke kamar.

DADDY AND MOMMY ? [ HyuckMark ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang