DAM ? : 12

473 69 7
                                    

Hai! Happy reading!





















Rumah sakit. Ya, disini lah seorang Mark Lee berada. Mark perlahan membuka kedua matanya yang sadari tadi terus menutup. Objek pertama yang Mark lihat adalah atap rumah sakit dan lampu rumah sakit. Mark melihat sekelilingnya. Di sofa ruangannya itu terlihat sang mama sedang tertidur pulas dengan mata yang sembab, sepertinya habis menangis (?). Perlahan Mark bangun dari rebahan nya dan beralih menjadi duduk. Bekas tembakan di bahunya sangat sakit, untung saja tidak terlalu dalam. Kejadian semalam membuat Mark sangat kecewa akan seseorang.

Seseorang yang dipercaya oleh Mark menyakiti Mark sendiri. Mark menghela nafas beratnya lalu mengingat-ingat lagi kejadian semalam. Mark mengingat seseorang itu menyebut Lee Minhyung. Itu adalah nama asli dari Mark. Mark yang heran kembali mengingat kejadian-kejadian masa lalunya yang kelam. Masa lalunya, dimana masa itu adalah masa paling Mark benci. Dirinya hampir dibunuh oleh seseorang yang cemburu akibat seorang perempuan yang dulu berstatus pacar Mark itu. Mark memalsukan kematiannya agar seseorang itu tidak mencarinya lagi. Apakah seseorang itu mencari data tentang nya lagi ? Hah, seharusnya sejak awal bertemu Mark sudah bisa menebak wajah itu, mengapa Mark mendadak lupa akan wajah itu ?! Apakah Mark dibutakan oleh cinta ? Tidak, Mark harus menghapus perasaannya terhadap seorang itu. Dia tidak akan lagi menyukai pria itu. Pegang lah janji Mark ini.

Saat sedang melamun, Mark dikejutkan oleh tepukan di kepalanya. Mark melihat ke arah kanan lalu mendongak sedikit. Ada mama nya yang menatap Mark sambil tersenyum kecil. Mama mengambil sofa kecil lalu duduk di samping Mark. Mark tersenyum manis melihat sang mama membawa cemilan untuk nya.

"Makan lah ini dulu, papa sebentar lagi kesini dan membawakan makanan" Ucap Johnny a.k.a mama Mark. Mark mengangguk lalu mengambil dan memakan cemilan yang dibawa mama nya. Johnny mengusap lembut kepala Mark dengan senyuman kecil terhias di bibirnya. Johnny menatap Mark penuh kasih sayang dan khawatir, Mark adalah anak yang sangat di jaga oleh kedua orang tuanya, dia di jaga agar tidak bertemu dengan orang yang hampir membunuh Mark. Ten dan Johnny tak tahu bagaimana bentuk wajahnya, mereka berpikir kalau seseorang yang hampir membunuh anaknya ini bertampang jahat.

Mereka berdua mengobrol dan tertawa ringan bersama hingga akhirnya pintu ruangan Mark terbuka. Di sana menampilkan Ten a.k.a papa Mark yang membawa dua bungkus bubur. Oh, tak lupa di belakang sang papa ada Winter yang bermata sembab. Winter langsung menerobos masuk melewati sang papa lalu menghampiri abang tersayang nya. Winter memeluk Mark perlahan lalu menangis. Winter tidak menyangka hal ini akan terjadi lagi pada abang tersayang nya.

"Bang Mark udah gak papa kan?" Ucap Winter dengan sesegukkan. Mark tersenyum lalu mengangkat wajah Winter dan di lap air mata Winter. Mark mengelus rambut lembut milik Winter lalu menggelengkan kepalanya.

"Abang udah gak papa kok dek" Ucap Mark. Winter kembali memeluk tubuh sang abang lalu menggenggam erat tangan sang abang. Mark tersenyum manis melihat adiknya yang begitu khawatir dengan dirinya.

Johnny menyuruh Winter untuk melepaskan pelukannya terhadap Mark karena Mark akan makan. Winter menurut lalu melepaskan pelukannya, Mark pun di bantu oleh Winter untuk duduk dan mulai memakan makanan yang di bawa oleh Ten tadi.

Mark makan dengan di penuhi oleh celotehan Winter yang bercerita bagaimana kesehariannya di sekolah yang membuat Winter kesal hari ini. Mark tertawa mendengar cerita sang adik yang tak ada habisnya itu. Winter anak yang suka bercerita membuat hidup Mark penuh akan warna-warna di setiap cerita yang Winter ceritakan.

DAM.


Hari sudah mulai gelap. Mark sedikit merapihkan tempat tidurnya sebelum tidur. Mark melihat ke arah samping kanannya yang dimana ada sang mama sudah tertidur. Mark tersenyum kecil, dia sangat beruntung memiliki kedua orang tua yang sangat sayang kepada dirinya. Mark pun mengepalkan kedua tangannya guna berdoa sebelum dirinya tidur. Setelah itu Mark pun tertidur dengan lelap.

23.00

Tepat jam 11 malam, Mark terbangun dari tidurnya karena mendengar suara berisik. Mark perlahan bangun dari rebahannya lalu melihat ke-sekeliling kamarnya, tidak ada apapun sama sekali. Mark kembali melihat ke arah kanannya, di sana ada sang mama yang masih tertidur nyenyak dengan boneka kesayangannya. Mark perlahan turun dari ranjangnya lalu menyalakan lampu kamar.

"Tidak ada apa-apa, ih, seram sekali" Ucap Mark lirih. Mark segera mematikan lampu itu kembali dan naik ke atas ranjang lagi. Mark perlahan menarik selimut rumah sakit lalu menutup matanya. Saat Mark kembali menutup matanya, suara berisik itu kembali terdengar, tapi kali ini lebih berisik dari tadi.

Mark lagi-lagi membuka matanya dan melihat-lihat lagi. Hanya ada kegelapan, Mark tidak melihat apa-apa lagi, dan juga suara berisik itu telah hilang kembali. Mark kembali mengepalkan kedua tangannya dan berdoa kepada Tuhan agar selamat dari gangguan apapun. Tapi, tanpa Mark sadar, bahwa di dalam kamarnya telah masuk seseorang yang diam-diam menyelinap di bawah ranjang rumah sakit. Mark menelan ludah kasar saat melihat ada bayangan dari bawah ranjangnya. Mark dengan penuh keberanian perlahan menggeser tubuhnya untuk melihat kebawah ranjang.

"SIAPA KAMU?!"










































To Be Continued

Kembali lagi setelah satu tahun lamanya 😏 gimana? Masih ada yang nungguin? Maaf ya para DAM’Ist! Soalnya satu tahun ini aku sibuk +++ oh iya, janlup voment nya ya man teman, kalau masih pada excited, aku update nya gak bakal satu tahun sekali deh 👈🏻🖐🏻

Udah yaa! good bye ❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DADDY AND MOMMY ? [ HyuckMark ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang