Bab 4

2.8K 247 21
                                        

- Kelas Abnormal -

Naru berdiri didepan kelasnya.

Benar. itu tidak salah. Dia tidak salah dalam mengikuti petunjuk.

Mengapa ruangan bobrok ini akan menjadi kelasnya hari ini?

'Apakah aku bisa tidur dengan nyaman dikelas ini?' Naru sedang memperdebatkan dirinya memutuskan bolos atau tidak.

Puk

"Ohaayoouuu Naaru"

Naru tersentak kaget tiba tiba mendengar suara aneh.

Iblis dikenalnya menyapa dibelakangnya.

"Oh punk tidak bisakah kamu menyapaku dengan normal"

Purson mencolek pipi Naru "Beruntungnya kita menjadi satu kelas, bukan?"

"Kamu mengalihkan pertanyaanku bukan?" Naru meludah melihat Purson tidak merasa bersalah sama sekali setelah membuat dia kaget.

Purson membuang muka menatap pintu kelasnya yang lusuh, dia bersenandung senang.

Sangat menyenangkan mempermainkan Naru. 'wajah cemberutnya sangat menggemaskan'

"Naru, pegang tanganku"

"Apa? Mengapa?" Naru memiringkan kepalanya, tapi meski begitu dia tetap menurutinya.

Shaaa -

Tiba tiba seluruh tubuh Naru berasap dan menghilang di udara. Purson memakai kemampuannya untuk menyembunyikan keduanya.

Saat membuka pintu kelas.

Dalam sekejap dibalik pintu itu ada banyak senjata yang melayang kearah sembarangan.

Itu sebuah jebakan.

"Are kenapa pintunya terbuka sendiri?" Salah satu anak kelas Abnormal bingung dengan situasi ini.

"Aku kira itu siswa kehormatan atau siswa teratas yang dirumorkan itu! Ternyata bukan" Iblis burung coklat kecil berkicau antusias.

"Ah kita harus memperbaiki ulang posisi jebakannya degozaru" kali ini suara iblis kepala burung biru menggenggam pedang katananya.

"Hoaamm" iblis kecil yang memakai penutup matanya, menguap kemudian mendekur tidak peduli dengan kegabutan teman sekelasnya yang baru.

"Perjudiannya yang ini tidak dihitung, jadi ayo kita tunggu dulu siswa kehormatan dan siswa teratas datang" iblis rambut hitam yang memiliki banyak cincin dijarinya sedang menghitung jumlah uang taruhan sambil bersenandung ringan.

Naru yang melihat mereka menatapnya tak percaya pada apa yang sedang mereka lakukan.

Mereka membuat jebakan dengan senjata berbahaya.

Dan apa? Memasang taruhan? Untuk sebuah pertunjukan konyol ini.

Astaga kenapa dia dimasukkan ke kelas ini! Jadi ini alasannya mengapa kelasnya dinamakan kelas Abnormal.

Ternyata semua murid dikelas ini tidak ada yang normal.

Purson menatap datar apa yang dilihatnya, mengabaikan teman sekelas barunya, dia melangkah masuk kedalam kelas, menarik pergelangan tangan Naru dengan hati hati, harus tetap fokus pada pengendalian kemampuan tembus pandangnya.

Ketika mereka sudah duduk di tempatnya, Naru mendengar namanya disebut.

"Hei apakah kamu tau katanya pangeran vampir itu juga memasuki kelas kita?" Iblis berambut emas yang memiliki garis hitam berbentuk horizontal ditengahnya menarik perhatian semua teman sekelasnya.

Go To Demon School Donde viven las historias. Descúbrelo ahora