Bab 11

1.8K 206 66
                                    


- Endable bagian 2-

Setelah turun dari mobil Van mewah, Kalego menatap Naru dengan tak percaya.

'Siapa kamu?! Dimana aku?'

Tiap menitnya sejak Kalego datang ke Endable dia tidak pernah berhenti terkejut.

Naru tertawa ringan melambaikan tangannya saat disambut para rakyat, sibuk menyapa mereka, dia telah mengabaikan keterkejutannya wajah gurunya yang di belakang.

Kali ini Kalego terkejut melihat perawakan muridnya yang berbeda dari biasanya.

Kalego tidak tahu harus bereaksi seperti apa pada situasi ini, karena dia di abaikan Naru, dia menunggu hingga urusan Naru selesai sambil melirik sekeliling ibu kota.

Malem ini dia menginap di istana putih atas permintaan Fredo. Ini hal bagus baginya yang memiliki peluang menjelajahi Endable kingdom untuk menghapus rasa penasarannya sejak dulu terhadap Endable.

Dia sangat beruntung bisa memasuki Kerajaan Endable sebagai Guru Wali Pangeran Vampir.

Meskipun ini sudah jam 9 malam, Ibukota masih penuh kehidupan.

Orang orang masih berluntang lantung kesana kemari.

Kalego menatap ke arah kota dari trotoar dan sebagainya. Beberapa kendaraan terlihat asing lewat dengan kecepatan yang diatur sesuai aturan lalu lintas di jalan beraspal. Beberapa Titan sibuk menjalani tugas dan kewajibannya, hingga lampu lampu berkedip di sekitar mereka.

Bunyi suara rel kereta Shinkansen di atas jembatan, berderit cepat selama beberapa detik.

Perahu kecil yang mengapung di perairan, kapal balon udara melayang di atas bagian 2 dan kehidupan yang sibuk serta aktivitas yang tiada henti.

Disini tidak ada kendaraan yang memakai monster iblis atau kereta kuda, seperti yang Kalego ketahui.

Naru juga telah menjelaskan bahwa kendaraan yang bernama mobil itu menggunakan mesin khusus tanpa sihir.

Besar kemungkinan bahwa kendaraan selain mobil juga menggunakan mesin khusus tanpa sihir dengan merek atau model desain yang berbeda-beda.

Seperti kendaraan yang Kalego lihat di depan matanya, dia sedang berdiri di tengah trotoar di depan toko toko atau gedung gedung.

Itu menjelaskan betapa majunya teknologi disini.

Soal gedung, disini ada begitu banyak bangunan bangunan persegi panjang tinggi.

Gedung gedung itu menampilkan banyak Billboard, papan LED layar seperti holografik, spanduk, dan lainnya.

Ini benar benar terasa dunia lain. Kalego tidak pernah merasa dirinya begitu kecil dihadapan gedung gedung tinggi.

Ternyata ada yang lebih tinggi dari Babel tower yang berlantai 666.

Naru menggenggam tangan Kalego membuatnya tersadar bahwa dia sedang bersamanya.

"Ayo kita pergi ke tempat selanjutnya" Naru menjadi pemandu khusus untuk Kalego hari ini.

Kalego memandang Naru dari atas sampai bawah.

'Ini pertama kalinya juga aku melihatnya mengenakan pakaian selain seragam'

Naru menggunakan pakaian kasual bangsawan kain putih berkualitas dengan pola bishop di pergelangan tangannya, celana hitam pendek, Renda di bahunya memiliki pita krim di tengahnya. Itu terlihat sangat cocok dengannya. (Lihat di gambar atas)

Kalego menyimpan pujiannya dalam hati.

Di sepanjang jalan, Naru menerima sambutan para warga yang menyapanya tanpa kesulitan, seolah olah mereka sedang menyapa anak tetangga, tidak memandang gelar atau latar belakang.

Go To Demon School Donde viven las historias. Descúbrelo ahora