Suatu hari di masa lalu Naru pernah bertanya. "Kenapa kamu bisa sekuat ini ayah?"
Mendengar itu Fredo menyeringai, ceria sekaligus meyakinkan saat itu.
"Apa kamu akhirnya menyadari betapa menakjubkannya aku?"
"Persetan dengan itu, jelaskan saja"
"Aku senang kamu akhirnya penasaran tentangku, kamu bertanya tanya hm hm?"
"Oke. Ayahku yang hebat, dari mana asal kekuatanmu? Sebelumnya kamu tidak memiliki kekuatan dengan manipulasi darah selain keunikan khas Vampir dan polimorf burungmu itu"
"Anakku, setidaknya pasti memiliki sebuah asumsimu sendiri, kan?"
Naru mengerutkan alisnya karena ayahnya tidak ingin memberitahunya, dari perkataannya saja dia sedang mengajaknya untuk bermain teka teki.
"Pak tua yang picik." Dia sengaja bergumam keras agar bisa terdengar ayahnya, sambil memasang wajah merajuk.
"Aduh itu menyakitiku hatiku, anakku sayang" Fredo mendramatisasi omongannya sendiri sambil mencengkeram dadanya yang pura pura kesakitan.
Naru mengabaikan drama ayahnya yang mulai, dia sedang berpikir.
Yah.. bukan berarti dia tidak memiliki tebakan.
Ada satu hal yang terlintas di benaknya sejak lama, tapi dia selalu menepisnya karena takut semakin di mengetahui kebenaran semakin menyesal.
Dia teringat cerita yang pernah diceritakan oleh ayahnya tentang 'eksperimen manusia'.
Naru menggelengkan kepalanya, masih berusaha menyangkal.
Dia meyakinkan dirinya sendiri lagi bahwa itu tidak mungkin, tapi mengingat ayahnya memiliki sisi kejam, kembali mempertimbangkannya.
Fredo pernah mengatakan 'Manusia adalah penemuan yang menarik' ketika mereka di bawa ke Netherworld, jadi kemungkinan itu bukanlah tujuan awal ayahnya, lalu apa yang sebenarnya Fredo lakukan terhadap manusia yang dia bawa/culik?
Fredo bukan orang yang mau melakukan eksperimen hanya untuk bersenang senang atau membuang buang waktu secara percuma, karena itu tidak ada untungnya baginya.
Lebih masuk akal kalau dia melakukan eksperimen itu untuk membuat vitalitas hati dengan kualitas terbaik yang sama seperti milik Cale Henituse.
Naru memikirkan ruangan rahasia Fredo di dunia lamanya, poster wajah white star tanpa topeng sangat mirip dengan wajah Kim Roksoo dan mengetahui white star adalah seorang Reinkarnator.
Fredo mungkin saja selalu menginginkan kekuatan transendental yang mampu merusak jiwa seseorang, mampu membuat seorang White Star mati permanen tanpa bantuan Dewa atau World Tree.
Kebenaran telah menghantam pikirannya.
Oke. Semuanya menjadi cukup masuk akal sekarang.
Naru mengedipkan matanya lebar lebar ke arah Fredo, seolah dia telah mendapatkan wahyu mengejutkan, kurang lebih dia telah mendapatkan sebuah kesimpulannya.
Fredo menyadari perubahan reaksi anaknya tidak bisa menahan diri untuk menyeringai bersemangat.
"Kamu terpikirkan sesuatu, kan?"
"Hah" Naru mengeluarkan nada suara tak percaya melihat senyum licik ayahnya. "Katakan saja ini omong kosong ayah. Aku malah berasumsi bahwa kamu telah berevolusi atau semacamnya."
Fredo memiringkan kepalanya kesamping dengan gerakan halus. "hoo.. apa buktinya?" Sambil mengangkat satu alisnya.
"Eksperimen Manusia yang kamu ceritakan itu.. kamu melakukannya untuk mencari pengganti darah Cale Henituse, bukan? kamu mungkin berevolusi atau sesuatu setelah meminum darah manusia dengan vitalitas hati yang mirip dengan tubuhku dulu."
ESTÁS LEYENDO
Go To Demon School
FantasíaCale Henituse mati karena ledakan mana mati yang dilempar oleh musuhnya, White Star. Namun, ketika dia membuka matanya mengapa dia berada disekolah iblis?! Cale mendapati dirinya menjauh lagi dari kehidupan pemalasnya. Lebih dari itu mengapa dia m...